Sukses

Percepat Pergerakan Manusia dan Barang, Jalur Kereta Cibatu-Garut Resmi Beroperasi

Jalur kereta api sepanjang 19,5 kilometer yang direaktivasi itu diresmikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Kamis (24/3).

Liputan6.com, Jakarta Kereta api komersial jalur Cibatu-Garut resmi beroperasi. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun memberikan ucapan selamat kepada warga Kabupaten Garut.

Jalur kereta api sepanjang 19,5 kilometer yang direaktivasi itu diresmikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Kamis (24/3).

Ridwan Kamil berhalangan hadir pada acara peresmian tersebut karena waktunya berbarengan dengan agenda lain di Kabupaten Bogor dan DKI Jakarta.

"Selamat kepada warga Garut, mulai hari ini jalur kereta api Garut-Cibatu hingga Bandung dan Jakarta sudah berfungsi lagi setelah puluhan tahun berhenti," katanya di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Kabupaten Bogor.

Dengan beroperasinya jalur Cibatu-Garut, Gubernur meyakini pergerakan manusia dan barang akan lebih cepat. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya perekonomian warga juga sebagai infrastruktur pendukung pariwisata di Kota Dodol.

"Ini menandakan pergerakan manusia dan barang bisa lebih cepat dan bebas dari kemacetan," ujarnya.

Jalur kereta api Cibatu-Garut sempat berhenti operasionalnya pada 1982. Jalur legendaris yang pertama kali dibangun pada zaman kolonial Belanda sempat dirasakan oleh komedian asal Inggris Charlie Chapline.

Julukan Switzerland van Java yang disematkan pada Garut karena keindahan alamnya kala itu menjadi magnet bagi siapapun untuk berkunjung.

Kini di sepanjang jalur tersebut masih bisa dinikmati indahnya hamparan sawah, pegunungan, lembah, sungai, kendati sudah tak seeksotis dulu.

Ridwan Kamil juga sempat merasakan jalur Cibatu-Garut awal tahun lalu saat pengecekan akhir sebelum dioperasikan secara resmi.

Ia berharap, moda transportasi kereta api menjadi pilihan utama masyarakat seiring jalur lainnya yang akan direaktivasi dan pembangunan jalur baru. Transportasi berbasis kereta api selain efisien, juga efektif menekan tingkat polusi dan kemacetan di jalur arteri.

"Jadi di masa depan harus lebih seimbang transportasi berbasis kereta dibanding mobil," ucapnya.

 

(*)