Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan, mengatakan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur didesain untuk siap menghadapi pandemi yang berikutnya. Dia pun menepis anggapan sejumlah pihak yang menilai pembangunan di IKN Nusantara di masa pandemi Covid-19 tidak benar.
"Bila segelintir orang memandang IKN belum saatnya dibangun karena sedang pandemi, justru inilah saatnya Indonesia membangun IKN sebagai contoh kota yang tangguh menghadapi pandemi," jelas Budi Gunawan dalam siaran persnya, Jumat (25/3/2022).
Baca Juga
Menurut dia, desain IKN Nusantara mengambil berbagai pelajaran dari pandemi Covid-19 yakni. Desain IKN Nusantara tidak saja hijau, sehat, dan berteknologi tinggi (smart-forest-city), namun sekaligus siap menghadapi pandemi.
Advertisement
"Dalam dua tahun ini, berbagai literatur tentang pandemic resilient cities banyak dipublikasikan, karena dipandang sebagai salah satu tantangan masa depan Dunia," jelasnya.
Budi menyampaikan dalam sebuah publikasi dijelaskan bahwa pandemi saat ini memberikan kesempatan bagi pemimpin perkotaan untuk mengambil pelajaran yang tepat agar membangun ketangguhan sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk jangka panjang, menghadapi bencana, wabah, baik yang alami maupun karena ulah manusia.
"Kota-kota di dunia sangat rentan; Covid-19 terbukti sangat merusak; 95% dampaknya berada di daerah perkotaan," ucapnya.
Kota Tangguh
Dia mengatakan desain kota yang tangguh terhadap bencana dan wabah akan melengkapi sistem ketahanan nasional dalam bidang kesehatan yang sedang dikembangkan untuk menghadapi ancaman wabah berikutnya.
Termasuk, membangun kemandirian produksi vaksin, obat-obatan, dan peralatan; serta memperkuat surveillances system, forecasting & analytics sebagai bagian dari pengembangan medical intelligence.
“Kemampuan sebuah Bangsa untuk survive ditentukan oleh kemampuannya mengambil pelajaran dari setiap tragedi. Apakah kita akan mengabaikan begitu saja Covid-19, padahal telah tercatat sebagai peristiwa yang paling mengubah dunia secara merata sejauh ini?” tutur Budi Gunawan.
Advertisement