Sukses

Jokowi Singgung Kementan Terkait Reshuffle Kabinet, Ini Kata Nasdem

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung rencana reshuffle kabinet dan kekesalannya karena masih banyak kementerian melakukan pengadaan barang dari hasil impor.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung rencana reshuffle kabinet dan kekesalannya karena masih banyak kementerian melakukan pengadaan barang dari hasil impor.

Salah satu kementerian yang disentil adalah Kementan yang disebut banyak impor alat mesin pertanian (alsintan). Kementan tersebut dinakhodai kader Nasdem, Syahrul Yasin Limpo. Lalu apa kata DPP Partai Nasdem?

“Mentan sepertinya enggak banyak impor ya,” kata Ketua DPP Partai NasDem Martin Manurung saat dikonfirmasi, Jumat (25/3/2022).

Meski demikian, kata Martin, pihaknya siap apabila ada reshuffle ataupun tidak. Sebab, NasDem tak mau mencampuri hak prerogatif presiden.

“Jadi kalaupun misal ada reshuffle atau apa pun ya NasDem bersikap  sama, itu hak prerogatif presiden, kita tidak mencampuri. Mau presiden angkat kader NasDem ya kita apresiasi, tapi kalau memang dianggap presiden perlu dirombak ya itu juga hak presiden. Kita tidak mencampuri,” kata Martin.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Bukan Petugas Partai

Bagi NasDem, kader yang sudah masuk kabinet bukan lagi petugas partai melainkan pembantu presiden.

“Posisi NasDem sudah mewakafkan para kader ini berjuang bagi bangsa. Bahkan Ketum sampai mengatakan harus lebih sering melapor ke Pak Presiden daripada ke DPP, artinya Pak Surya Paloh menyebut kader yang bekerja sebagai menteri sudah bukan lagi petugas partai,” kata dia.

Sebelumnya, Jokowi menyinggung reshuffle dan mengaku mengaku jengkel karena alat kesehatan dan alat mesin pertanian (alsintan) masih banyak impor.

“Kementerian, sama saja, tapi itu bagian saya itu. Reshuffle, udah, heeeeh saya itu, kayak gini nggak bisa jalan. Sudah di depan mata, uangnya ada, uang-uang kita sendiri, tinggal belanjakan produk dalam negeri saja sulit,” kata Jokowi.