Liputan6.com, Jakarta Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menyebut sentilan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada para menteri soal impor hingga menyinggung soal reshuffle kabinet, merupakan bentuk amarah terhadap kinerja kementerian/lembaga.
Dia menilai Presiden Jokowi kecewa dengan kinerja kementerian/lembaga yang sering impor barang.
Advertisement
Baca Juga
"(Itu) Bentuk amarah Presiden, tentu merupakan bentuk puncak kekecewaan Presiden terhadap kinerja kementerian/lembaga," kata Pangi kepada Liputan6.com, Jumat (25/3/2022).
Menurut dia, ada peluang Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet. Alih-alih berkurang, permintaan Jokowi agar kementerian/lembaga mengurangi impor barang dari negara lain justru semakin parah.
"Kemungkinan reshuffle (kabinet) itu ada, presiden sudah memberikan target dan kesempatan pada para menteri untuk mengurangi produk impor, namun hingga saat ini belum terpenuhi bahkan lebih parah," jelasnya.
Pangi belum yakin apakah Jokowi akan benar-benar merombak kembali kabinetnya atau kekeselan soal impor itu hanya ancaman semata. Pasalnya, kata dia, reshuffle kabinet menyangkut agenda politik dan kepentingan partai politik.
"Masalah reshuffle tidak segampang yang kita lihat untuk memberhentikan menteri yg tidak sesuai target, banyak kepentingan dan agenda politik dan conflict interest disana," tutur Pangi.
Dia menuturkan bahwa keputusan politik Jokowi sangat sulit untuk ditebak. Pangi mengatakan bisa saja pejabat yang kena reshuffle nanti, berbeda dengan menteri yang disentil Jokowi.
"Presiden Jokowi relatif sulit di prediksi keputusan politiknya. Kadang seringkali beda antara yang beliau sentil dengan makna sesunguhnya," ucap Pangi.
Â
Sikap Jokowi
Sebelumnya, Jokowi menyinggung soal reshuffle atau perombakan kabinet di depan sejumlah menteri. Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan aksi afirmasi buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/3/2022).
Awalnya, Jokowi mengungkapkan kekesalannya terkait Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang banyak memakai produk impor. Dia pun meminta Menteri BUMN Erick Thohir agar direktur utama di perusahaan pelat merah itu diganti.
"BUMN, saya sampaikan ke menteri BUMN, dah ganti dirutnya. Ganti, ngapain kita?" ucap Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat.
Selain BUMN, dia menyebut kementerian/lembaga juga masih banyak memakai barang impor. Jokowi pun lalu menyinggung kata reshuffle. Dia menegaskan reshuffle merupakan kewenangan sebagai presiden.
"Kementerian, sama saja. Tapi, itu bagian saya itu. Reshuffle, udah hhhh saya itu, kayak gini gak bisa jalan," tutur Jokowi.
Dia pun menyampaikan barang-barang yang diimpor seperti, CCTV, seragam TNI-Polri, alat kesehatan (alkes), tempat tidur rumah sakit, pulpen, pensil, buku tulis, hingga kursi dan bangku. Padahal, Jokowi menyebut barang-barang tersebut bisa diproduksi di dalam negeri.
"Urusan masa beli bangku, beli kursi mau impor kita, laptop mau impor kita? Kita sudah bisa bikin semuanya itu, sudah bisa bikin semuanya. Sudahlah jangan diterus-terusin," ujarnya
Advertisement