Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong masyarakat bangsa Indonesia menjadi pemenang dalam persaingan global. Dia tidak ingin bangsa Indonesia hanya jadi pengekor dan penonton.
Menurut Wapres Ma'ruf, tantangan masyarakat kian kompleks di tengah globalisasi dan revolusi digital saat ini. Untuk menghadapi itu, Ma'ruf menyebut, Indonesia membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki daya saing tinggi dan unggul di dunia.
Baca Juga
"Kita ingin menjadi bangsa pemenang dalam kompetisi global, bukan penonton, apalagi pengekor," ujar Ma’ruf Amin ketika menghadiri Wisuda STAI Shalahuddin Al-Ayyubi melalui konferensi video di Jakarta, Minggu, (27/3/2022).
Advertisement
Selain itu, Mantan Ketua MUI ini menegaskan betapa pentingnya bagi pemuda-pemudi Islam di Indonesia menjadi moderat, toleran, berdaya saing global dan maju. Ma'ruf berharap bangsa Indonesia menjadi role model untuk generasi muslim dunia.
"Hal tersebut membutuhkan keunggulan dalam berbagai kualifikasi, bukan hanya bidang akademis, melainkan juga praktiknya di lapangan. Kemampuan teoritis yang membangun pola pikir sistematis dan terstruktur, mesti didukung kemampuan praktis untuk meraih hasil yang konkret," terang Wapres Ma'ruf Amin.
Ma'ruf Amin, yang juga Pembina Yayasan Al Jihad Shalahuddin Al Ayyubi Jakarta, membeberkan sejumlah pesan, sebagai bekal untuk wisudawan dalam menempuh masa depan untuk mewujudkan SDM unggul.
3 Pesan Wapres
"Pertama, pegang teguh nilai-nilai agama dan kebangsaan kita, karena itulah jati diri kita sebagai muslim Indonesia. Bangsa kita berdiri di atas kemajemukan. Kita menerima pluralitas sebagai sebuah realitas dan kekayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita syukuri," paparnya.
Kedua, untuk dapat menguasai isu domestik dan isu global. Selain itu, mengikuti arus perkembangan teknologi dan digitalisasi.
"Pahami kemajuan teknologi dan digitalisasi, beserta dampaknya bagi kehidupan masyarakat. Jadikan kemajuan teknologi sebagai alat untuk memecahkan berbagai permasalahan masyarakat dan bangsa," tuturnya.
Ketiga, Ma'ruf mengingatkan, untuk menjadi pemimpin masa depan harus melewati tempaan dan pembelajaran yang tak kenal lelah.
"Jangan berhenti menuntut ilmu, karena pada kenyataannya, itu adalah pekerjaan seumur hidup, tidak terhenti di bangku sekolah dan kuliah, carilah ilmu mulai dari ayunan sampai ke liang lahat, itu kata Rasulullah SAW," kata Wapres.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement