Liputan6.com, Jakarta - TNI mendukung sepenuhnya tugas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mencegah aksi teror di Indonesia dengan membantu menugaskan prajurit.
Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, menyatakan, pihaknya siap membantu Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Sinergitas BNPT. Prajurit TNI, kata Andika, siap diterjunkan di tempat yang dibutuhkan. Kepada Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar, Andika menyebut, penugasan itu merupakan wujud dukungan TNI untuk BNPT.
Baca Juga
Pertemuan antara Panglima TNI dan Kepala BNPT, disiarkan kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa di Jakarta, Minggu (27/3/2022). Kedua instansi ini juga membahas teknis penugasan.
Advertisement
Boy memaparkan, prajurit yang ditugaskan jadi anggota Satgas Pencegahan dan Sinergitas BNPT akan berstatus BKO. Nantinya, kontraknya dapat diperpanjang tiap tahun. Di sisi lain, Panglima TNI mengungkapkan, prajurit TNI yang ditugaskan nanti memiliki sejumlah kriteria khusus yang dapat membantu kerja BNPT mencegah aksi teror.
"Berarti memang (prajurit yang ditugaskan) harus (dari divisi) teritorial, dan teritorial pun di situ (daerah yang ditugaskan), karena kalau tidak dari situ percuma dia tidak menguasai (wilayah)," ucap Andika kepada Boy Rafli, seperti dilansir Antara.
Dalam pertemuan itu, Boy menyampaikan 60 persen—70 persen kerja BNPT adalah pencegahan terorisme, dan terkait penindakan kerja BNPT terbatas pada penyelidikan.
Sinergi 46 Lembaga
Demi menjalankan fungsi penyelidikan itu, BNPT membentuk Satgas Pencegahan dan Sinergitas yang bekerja sama dengan 46 kementerian/lembaga serta TNI dan Polri.
"Perwakilan TNI sangat besar terutama dalam menggerakkan sub-satgas yang kami tempatkan di lima provinsi," ujar Boy Rafli kepada Panglima TNI.
Lima provinsi yang menjadi wilayah kerja Satgas Pencegahan dan Sinergitas BNPT yaitu Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Di bawah kepemimpinan Boy Rafli, BNPT gencar melakukan berbagai kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Ia menyadari pencegahan aksi teror tidak dapat dilakukan oleh BNPT sendiri, karena itu merupakan tanggung jawab seluruh pihak.
Boy pada awal tahun ini memperkenalkan konsep "pentahelix" sebagai bentuk kerja sama BNPT bersama lembaga lain.
Dalam penanggulangan dan pencegahan terorisme, konsep itu diterapkan melalui kerja sama antara BNPT dengan berbagai pihak, antara lain lembaga pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat, komunitas, media, pelaku seni, serta aparat penegak hukum, TNI dan Polri.
Sumber: Antara
Advertisement