Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui penyusutan kapasitas penonton dalam gelaran Formula E, dapat mengurangi pendapatan.
Riza berpendapat pengurangan kapasitas penonton tidak secara otomatis berpengaruh terhadap nilai tiket.
"Betul income-nya mungkin berkurang, tapi dari segi jumlah orang, dari segi nilai belum tentu, tergantung berapa harganya," kata Riza pada Minggu, 27 Maret siang.
Advertisement
Politikus Gerindra itu menyerahkan segala teknis pelaksanaan kepada pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro), sebagai pihak yang ditunjuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi penanggungjawab pelaksanaan Formula E di Jakarta.
Dia meyakini, segala keputusan jelang perhelatan Formula E telah menjadi bahan pertimbangan pihak Jakpro dan pihak terkait lainnya.
"Tentu panitia sudah mengukur. Kalau pembayaran tiket berkurang jadi peluang yang lain dari mana ? Mungkin dari sponsor," ujarnya.
Sementara itu, penasihat sirkuit Formula E yang merupakan tim teknis dari Ikatan Motor Indonesia (IMI), Irawan Sucahyono mengatakan kapasitas penonton diperkirakan 10.000 orang. Namun jumlah tersebut masih bersifat fluktuatif.
"Kapasitas tribun 10.000, nanti itu berkembang. Kita masih tunggu review FEO," kata Irawan.
Â
Kapasitas Jumlah Penonton
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni mengatakan kapasitas jumlah penonton berkisar 40-60 ribu orang.Â
"Kita nantinya 40-60 ribu, tinggal nanti ada posisi yang letaknya berapa banyak, grand stand, para pelaku sponsor untuk pakai paddock," ucap Sahroni usai konferensi pers di Kawasan Ancol, Rabu, 22 Desember 2021.
Kendati sudah memperkirakan jumlah penonton, Sahroni belum memberi kepastian terkait harga tiket masuk bagi penonton yang hendak menyaksikan jalannya balap mobil listrik tersebut.
Dia juga tidak menyampaikan kalkukasi tiket masuk akan habis terjual. Namun Sahroni bercerita, berdasarkan pernyataan Alberto Longo, Chief Championship Officer sekaligus dari Co-founder Formula E, tiket akan habis terjual dalam kurun 1 bulan.Â
"Alberto longo bilang tiket laku dalam waktu 1 bulan, dibuka biasanya langsung para bos-bos untuk ngambil tiketing itu, itu akan diambil sama mediator biasanya," kata Sahroni.
Â
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com
Advertisement