Sukses

Panen Pisang Cavendish, Wapres Ma'ruf Amin: Pangsa Pasar Ekspor Buah Indonesia Besar

Ma'ruf Amin mengaku bersyukur karena Tuhan memberikan karunia bagi Indonesia berupa tanah yang menghasilkan keanekaragaman genetik buah, khususnya pisang.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin turun langsung untuk kegiatan panen perdana pisang cavendish dalam rangka program pengembangan hortikuktura berorientasi ekspor di Demplot Desa Pulung Ponorogo, Jawa Timur. Ma'ruf mengaku bersyukur karena Tuhan memberikan karunia bagi Indonesia berupa tanah yang menghasilkan keanekaragaman genetik buah, khususnya pisang.

"Pisang adalah buah yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Memiliki cita rasa yang beragam, harganya terjangkau, dan mudah diolah menjadi produk yang bernilai komersial," ucap Wapres Ma'ruf Amin di Demplot Desa Pulung Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (30/3/2022).

"Besarnya pangsa ekspor buah-buahan dunia khususnya komoditas pisang ini menjadi peluang bagi Indonesia. Untuk itu, kita perlu terus meningkatkan produksi, baik dari segi kuantitas, kontinuitas, maupun juga kualitas," tuturnya.

Ma'ruf mengaku menerima laporan bahwa produksi pisang Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, produksi pisang mencapai lebih dari 8 juta ton, sementara volume ekspor pisang mencapai 5.500 ton per Mei 2021. Ekspor pisang menjadi yang terbesar kedua setelah ekspor manggis.

Provinsi Jawa Timur sendiri menjadi daerah penghasil pisang terbesar di Indonesia pada 2020, dengan total lebih dari 2,6 juta ton atau sebesar 32 persen dari produksi pisang nasional.

"Ada utusan dari Saudi, dia mengatakan bahwa saya itu senang sekali datang ke Indonesia itu buah-buahannya banyak ragamnya. Saya bilang, Indonesia itu pisang saja punya banyak sekali. Saya menemukan di Papua Barat saja, di satu provinsi ada 125 jenis pisang. Artinya, kalau se-Indonesia itu bisa ribuan jenis pisang. Ini kekayaan alam kita Indonesia," jelas dia.

2 dari 2 halaman

Program Pengembangan Hortikultura

Ma'ruf menyambut baik upaya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang menginisiasi Program Pengembangan Hortikultura untuk Peningkatan Ekspor dan Ekonomi Daerah. Tentunya program tersebut bisa berhasil berkat dukungan mitra usaha tani.

"Pola kemitraan di sektor pertanian sangat penting untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga menggerakkan sumber daya perdesaan untuk menghasilkan produk yang berdaya saing," kata Ma'ruf.

Bagi petani, lanjutnya, kemitraan dapat mengatasi masalah pembiayaan usaha pertanian, memperbaiki kualitas produk, dan meningkatkan akses pasar bagi produk yang dihasilkannya. Sementara itu, perusahaan juga akan memperoleh persediaan bahan baku yang berkualitas.

"Keberhasilan model pemberdayaan ekonomi sektor pertanian harus terus dikembangkan. Saya minta kepada Ibu Gubernur dan dan para bupati agar Pengembangan Hortikultura untuk Peningkatan Ekspor dan Ekonomi Daerah dapat diperluas di Jawa Timur agar penghasilan dan kesejahteraan petani semakin meningkat," jelas Ma'ruf.

Â