5 Fakta Terkait Bakal Absennya Marc Marquez di Balapan MotoGP Argentina

Honda telah mengumumkan bahwa Marc Marquez akan absen pada Grand Prix MotoGP Argentina akhir pekan ini. Marquez tak bisa ikut balapan karena belum pulih usai kecelakaan mengejutkan di Indonesia yang membuatnya mengalami masalah penglihatan.

Dilansir laman Motor Sport, Rabu 30 Maret 2022, juara dunia sebanyak enam kali dalam ajang MotoGP itu mengalami kecelakaan hebat saat sesi pemanasan di Indonesia.

Dia terlempar dari motornya dan mendarat dengan keras di sisi kanannya, hingga membuat Marquez menderita gegar otak dalam kecelakaan yang membuatnya absen dari MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika.

Dalam penerbangan pulang dari Indonesia, Marquez mulai mengalami masalah dengan penglihatannya dan kemudian didiagnosis dengan diplopia, atau yang lebih dikenal sebagai penglihatan ganda.

Marquez menghadapi masalah yang sama, yang membuatnya absen selama tiga bulan dan memaksanya untuk melewatkan dua putaran terakhir pada 2021 ketika dia mengalami gegar otak dalam kecelakaan latihan.

Namun, Marquez mengatakan di media sosialnya pekan lalu bahwa kondisinya kini tidak seburuk sebelumnya dan dia telah membuat kemajuan yang baik sejak itu.

Meskipun demikian, Marquez akan absen saat kembalinya MotoGP ke Argentina akhir pekan ini dan kemungkinan akan absen dari GP Amerika berikutnya – yang ia menangkan pada 2021.

Pembalap penguji HRC Stefan Bradl akan menggantikannya, meskipun hal ini belum dikonfirmasi.

Stefan Bradl resmi menggantikan Marc Marquez untuk balapan di MotoGP Argentina, akhir pekan ini. Marquez absen karena cedera usai kecelakaan di MotoGP Mandalika, Minggu, 20 Maret 2022.

Melansir Crash, Bradl bertekad memberi yang terbaik di MotoGP Argentina nanti. Ia juga mendoakan agar Marquez bisa segera kembali membalap.

"Yang terpenting adalah mendoakan yang terbaik untuk Marquez dan semoga dia cepat pulih. Sampai saat itu, saya akan berusaha yang terbiak untuk Repsol Honda," kata Bradl.

Bradl terakhir kali tampil di MotoGP di sirkuit Portimao dengan menempati peringkat ke-15. Sementara, ia terakhir kali mentas di Argentina pada 2016 dengan meriah posisi ketujuh.

Meski sudah lama, Bradl mengaku optimistis menatap balapan di Argentina. Ia mengungkapkan, punya memori manis di sirkuit Termas de Rio Hondo.

"Saya punya beberapa memori bagus di Argentina. Saya menempati peringkat kelima di sana pada 2014 dan ketujuh ketika saya terakhir membalap," ujarnya.

Bradl mengaku sudah familiar dengan motor RC213 V yang biasa menjadi tunggnagan Marquez. Pasalnya, ia pernah melakukan tes dengan motor tersebut.

"Saya telah melakukan beberapa tes tahun ini. Jadi saya cukup familiar dengan motor baru Honda. Tetapi tentu saja situasinya berbeda di MotoGP," kata Bradl.

Lebih lanjut, Bradl juga mengaku akan menyusun rencana dengan tim Honda untuk MotoGP Argentina. Ia memprediksi, jadwalnya dan tim bakal padat.

"Kami akan bekerja dengan tim untuk menyusun rencana demi akhir pekan nanti. Saya tidak ragu, ini akan menjadi hari yang sibuk," jelas Bradl.

Karir pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, di MotoGP disebut bisa berakhir setelah dia kembali mengalami diplopia atau penglihatan ganda.

Hal itu disampaikan oleh mantan pebalap Grand Prix, Keith Huewen, dalam acara podcast yang membahas tentang MotoGP bersama Crash.net.

"Cedera ini tidak seperti patah tulang yang bisa diperbaiki ‘secara mekanis," kata Keith Huewen dikutip dari laman Crash.net, Rabu 30 Maret 2022.

"Cedera mata bagi saya, sepenuhnya non-media, sedikit mirip seperti cedera otak. Itu adalah sesuatu yang Anda tidak bisa lakukan apapun untuk mengubahnya dan Anda harus mengatasinya situasi tersebut," sambungnya.

Menurut Huewen, masalah cedera membuat Marquez mendekati akhir karirnya sebagai pebalap MotoGP.

"Setiap kali dia jatuh dan setiap kali dia pulih dari cedera ini secara tidak sadar dia akan gugup dari semua yang biasa dia lakukan. Ini akan memiliki efek pada performa serta kesejahteraan mentalnya," ujar dia.

"Sayangnya, bagi saya sepertinya, karena cedera, Marc Marquez mendekati akhir karir yang sepertinya memiliki cara yang adil untuk berlari," kata Huewen.

"Kami tahu gayanya adalah menyelamatkan yang tidak dapat diselamatkan dan dia tidak bisa menghindari kecelakaan yang cukup besar," pungkasnya.