Sukses

4 Fakta Terkait Prediksi Harga Pertamax Naik

Harga Pertamax diprediksi bakal naik mulai besok, Jumat 1 April 2022. Kabar itu disampaikan PT Pertamina (Persero), Kamis (31/3/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Harga Pertamax diprediksi bakal naik mulai besok, Jumat 1 April 2022. Kabar itu disampaikan PT Pertamina (Persero), Kamis (31/3/2022).

Harga pertamax naik mengikuti lonjakan harga minyak dunia. Dijelaskan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, harga Pertamax naik tapi tidak akan sampai ke harga keekonomian seperti yang disebut oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Pasti di bawah swasta, tidak akan sampai segitu (Rp 16.000 per liter)," kata Ahok kepada Liputan6.com, Kamis (31/3/2022).

Rencananya jika tidak ada halangan, pengumuman harga Pertamax naik akan dilakukan pada sore hari ini. Sayangnya, belum diungkapkan berapa kenaikan harga Pertamax tersebut.

"Kita lihat sore ini ya," kata Direktur Utama Subholding Commercial and Trading Pertamina Alfian Nasution.

Berikut 4 fakta terkait harga Pertamax yang diprediksi bakal naik dihimpun Liputan6.com:

2 dari 5 halaman

1. Ahok Sebut Harga Pertamax Naik, Tapi Tak Sampai Rp 16.000 per Liter

PT Pertamina (Persero) diperkirakan bakal menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax mulai Jumat 1 April 2022 besok. Harga pertamax naik mengikuti lonjakan harga minyak dunia.

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan, harga Pertamax naik tapi tidak akan sampai ke harga keekonomian seperti yang disebut oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Pasti di bawah swasta, tidak akan sampai segitu (Rp 16.000 per liter)," kata Ahok kepada Liputan6.com, Kamis (31/3/2022).

3 dari 5 halaman

2. Rencana Diumumkan Sore Ini

Rencananya jika tidak ada halangan, pengumuman harga Pertamax naik akan dilakukan pada sore hari ini, Kamis (31/3/2022).

"Kita lihat sore ini ya," kata Direktur Utama Subholding Commercial and Trading Pertamina Alfian Nasution di Jakarta, Kamis (31/3/2022).

Sayangnya, Alfian belum bisa mengungkapkan berapa kenaikan harga Pertamax tersebut.

Ia hanya memastikan bahwa kenaikan harga Pertamax ini tidak akan di atas hitungan harga keekonomian seperti yang disebutkan oleh Kementerian ESDM di angka Rp 16.000 per liter.

4 dari 5 halaman

3. Alasan Naiknya Harga Pertamax

Harga Pertamax naik dalam waktu dekat. Hal ini dipastikan oleh PT Pertamina (Persero) setelah mendapat lampu hijau dari DPR RI.

Naiknya harga BBM nonsubsidi ini disebabkan tingginya harga minyak dunia yang sudah lebih dari USD 100 per barel.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, konflik Ukraina dan Rusia masih menjadi faktor yang mendorong kenaikan harga minyak mentah.

"Pasokan minyak mentah dari Rusia dan Kazakhstan terganggu akibat kerusakan pipa Caspian Pipeline Consortium yang berdampak pada berkurangnya pasokan ke Uni Eropa," jelas dia seperti ditulis, Kamis (31/3/2022).

5 dari 5 halaman

4. Pertimbangan Harga Minyak Dunia

Tingginya harga minyak dunia sangat berpengaruh terhadap harga BBM. Sebagai informasi bahwa batas atas harga jual jenis BBM umum RON 92 untuk bulan Maret 2022 sebesar Rp 14.526 per liter.

Harga tersebut merupakan cerminan dari harga keekonomian BBM RON 92 seperti jenis Pertamax berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM Umum.

Adapun dalam menghitung harga keekonomian atau batas atas bulan Maret tersebut, mempertimbangkan realisasi perkembangan harga bulan sebelumnya, yaitu Februari. Padahal bulan Februari 2022, harga minyak belum setinggi bulan Maret 2022.

"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp 16.000 per liter," kata dia.

"Jadi sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bapak Menteri ESDM, saat ini kita masih mencermati harga minyak ini, karena kalau berkepanjangan memang bebannya berat juga baik ke APBN, Pertamina dan sektor lainnya," pungkas Agung.