Liputan6.com, Jakarta - Pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat merasa khawatir kasus Covid-19 kembali meningkat karena banyak konsumen yang berdatang menjelang Ramadan. Salah satu pedagang, Firdaus jusrtu khawatir keramaian di Pasar Tanah Abang justru mengundang masalah baru.
"Saya bukan takut Covid-19-nya, tapi saya takut angka kasus jadi tinggi karena sekarang sudah PPKM level dua terusPasar Tanah Abang ramai," kata Firdaus selaku penjual gamis saat ditemui di Pasar Tanah Abang, Jakarta Kamis (31/3/2022).
Advertisement
Baca Juga
Jika kasus naik, maka pemerintah mungkin akan menurunkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan kemungkinan Pasar Tanah Abang ditutup sementara.
"Yang kita takutkan itu. Kalau ditutup kaya tahun lalu ya kita bagaimana lagi," ujar dia dkutip dari Antara.
Maka dari itu, dia berharap para pengunjung yang hadir di Tanah Abang disiplin menggunakan masker agar kasus tidak kembali meningkat.
Dijaga Ketat Satpol PP
Ratusan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat diterjunkan untuk menjaga ketat kawasan Pasar Tanah Abang. Hal itu dilakukan untuk mencegah potensi kerumunan menjelang Ramadan.
Kepala Satpol PP Jakarta Pusat, Bernard Tambunan mengatakan, pihaknya mengerahkan setidaknya 500 personel untuk menjaga kawasan Pasar Tanah Abang, mulai dari area gedung pasar, trotoar, stasiun hingga Pasar Jati Baru.
"Kita terjunkan 500 petugas setiap hari di sana. Para petugas akan ditempatkan di tujuh titik kawasan Tanah Abang dan melakukan penyisiran secara mobile," kata Bernard seperti dikutip dari Antara, Rabu (23/3/2022).
Bernard menjelaskan, penjagaan kawasan Pasar Tanah Abang juga akan diperkuat oleh personel dari TNI dan Polri yang juga turut melakukan penyisiran.
Ia berharap pengawasan ini dapat meminimalkan pedagang musiman menjelang bulan suci Ramadan, terutama pedagang yang menguasai trotoar pejalan kaki.
"Kami akan jaga trotoar, jangan sampai dikuasai. Petugas akan melakukan penghalauan sehingga pedagang tidak masuk ke bahu jalan dan mengokupansi trotoar," kata Bernard.
Â
Advertisement