Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi I Hillary Lasut mendukung kebijakan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang memperbolehkan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) ikut seleksi TNI adalah langkah sangat tepat.
"Sudah tepat, bicara keturunan kita tahu HAM itu melekat pada setiap manusia, tidak peduli siapa keturunannya, tidak peduli darah mana, karena setiap warga negara punya HAM yang sama, hak untuk hidup untuk menentukan nasib,” kata Hillary saat dikonfirmasi, Jumat (1/4/2022).
Baca Juga
Hillary menyatakan seseorang tidak boleh disalahkan atas tindakan orang lain meski itu keturunannya.
Advertisement
"Apalagi menangung hal yang bukan tanggung jawab dia, bukan dia memilih dilahirkan di keluarga PKI,” kata dia.
Politikus Nasdem itu menyebut keputusan Panglima TNI sangat bijaksana dan sudah sepantasnya didukung DPR.
"Menurutnya saya keputusan Jenderal Andika sangat tepat memperbolehkan keturunan PKI sudah benar.
Dia (anak PKI) mau merisikokan nyawanya untuk melindungi NKRI itu jauh lebih NKRI, daripada orang yang selama ini menyatakan bukan PKI, tetapi sifatnya merusak NKRI,” pungkasnya.
Bentuk Penegasan UU
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Dave Laksono menilai, kebijakan Jenderal Andika tersebut adalah bentuk penegasan dari Undang-undang dan hukum yang berlaku.
"Yang Panglima TNI putuskan itu adalah penegasan daripada undang-undang dan hukum yang berlaku sesuai dengan TAP MPRS (No. 25 tahun 1966), melarang segala macam paham-paham yang berkaitan dengan sosialisme ataupun juga leninisme, maxisme maupun juga komunisme,” kata Dave saat dikonfirmasi.
Apalagi, lanjut Dave, saat ini generasi keterunan PKI adalah generasi ketiga atau bahkan keempat.
"Apalagi saat ini mereka sudah generasi ketiga atau bahkan generasi keempat daripada mereka yang telibat G30S,” Dave menandaskan.
Advertisement