Sukses

Survei Indikator: Masyarakat Masih Percaya Demokrasi Sistem Pemerintahan Terbaik

Hasilnya, sebanyak 77,2 persen responden atau mayoritas, masih meyakini demokrasi sebagai sistem pemerintahan terbaik untuk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait tingkat kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan demokrasi sebagai sistem pemerintahan.

Hasilnya, sebanyak 77,2 persen responden atau mayoritas, masih meyakini demokrasi sebagai sistem pemerintahan terbaik untuk Indonesia.

"Walaupun tidak sempurna, demokrasi adalah sistem pemerintahan terbaik dibanding sistem pemerintahan lainnya, menurut mayoritas warga nasional 77,2 persen," tutur Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, Minggu (3/4/2022).

Sisanya secara rinci, sebanyak 7,2 persen responden survei mengaku tidak peduli apapun penggunaan sistem pemerintahan di Indonesia, sebanyak 6,7 persen setuju bahwa dalam keadaan tertentu Indonesia dapat menggunakan sistem pemerintahan selain demokrasi, dan 8,8 persen menjawab tidak tahu.

"Dukungan terhadap demokrasi sebagai sistem pemerintahan saat ini tampak merupakan yang tertinggi selama rentang pengukuran sejak pertengahan 2012," kata Burhanuddin.

2 dari 2 halaman

Survei Tatap Muka

Untuk diketahui, Indikator Politik Indonesia melakukan survei secara tatap muka pada 11 Februari-21 Februari 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.