Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait tokoh pilihan teratas dalam ajang Pemilihan Presiden atau Pilpres. Hasilnya, nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih berada di posisi teratas.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyampaikan, lembaganya memang mengawali survei dengan simulasi terbuka Pilpres. Bila Pilpres diadakan hari ini, secara spontan nama Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih menjadi pilihan mayoritas responden.
Baca Juga
"Secara spontan Joko Widodo atau Jokowi paling banyak disebut 15,9 persen, kemudian Prabowo Subianto 12,3 persen, Ganjar Pranowo 10,5 persen, Anies Baswedan 7,9 persen, nama lain lebih sedikit di bawah 3 persen. Sementara kebanyakan belum menyebutkan nama 41,7 persen," ungkap Burhanuddin di Jakarta, Minggu (3/4/2022).
Advertisement
Sementara dalam survei simulasi semi terbuka dengan daftar 33 nama, kata Burhanuddin, sosok Prabowo Subianto menjadi yang teratas dengan 21,9 persen, disusul Ganjar Pranowo 19,8 persen, dan Anies Baswedan 16,4 persen. Mereka berada pada posisi tiga besar, sementara nama lain cukup jauh tertinggal.
"Prabowo dan Ganjar melemah di akhir tahun lalu, sementara Anies relatif stabil dalam tiga bulan terakhir," jelas dia.
Selanjutnya, dalam simulasi tujuh nama tertutup, sosok Ganjar Pranowo unggul dengan 27,6 persen, Prabowo Subianto 27,4 persen, dan Anies Baswedan 22 persen. Burhanuddin menyebut, tidak banyak perubahan antara hasil saat ini dengan temuan sebelumnya, namun memang Prabowo Subianto sedikit melemah dan Anies Baswedan menguat, sementara Ganjar Pranowo terbilang stabil.
"Simulasi tiga nama, secara umum tidak banyak berubah dibanding temuan sebelumnya. Prabowo 32,7 persen cenderung mengalami perubahan yang lebih besar dibanding dua pesaingnya, Ganjar 30,8 persen dan Anies 24,9 persen. Dalam tiga bulan terakhir dukungan terhadap Prabowo cenderung melemah," kata Burhanuddin.
Simulasi 3 Pasangan
Adapun terkait simulasi tiga pasangan Pilpres, nama Menteri BUMN Erick Thohir yang dipasangkan sebagai pendamping calon presiden terbilang mendongkrak persentase Capres.
Secara rinci adalah Anies-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 27,4 persen versus Ganjar-Erick 32,2 persen versus Prabowo-Puan 28,7 persen. Kemudian Anies-AHY 27,1 persen versus Ganjar-Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 29,7 persen versus Prabowo-Erick 31 persen.
Selanjutnya, Anies-AHY 29,2 persen versus Ganjar-Puan 26,9 persen versus Prabowo-Erick 31,8 persen. Tidak ketinggalan simulasi Anies-Erick 26,2 persen versus Ganjar-Airlangga 31,2 persen versus Prabowo-Puan 29,4 persen.
"Untuk simulasi dua pasangan, nama Anies-Erick 41,1 persen Vs Prabowo-Puan 38,9 persen. Ganjar-Erick 41,8 persen Vs Prabowo-Puan 39 persen. Ganjar-Puan 33,1 persen Vs Prabowo-Erick 47,5 persen. Ganjar-Anies 44,1 persen Vs Prabowo-Erick 39,7 persen," bebernya.
Advertisement
Survei Tatap Muka
Untuk diketahui Indikator Politik Indonesia melakukan survei secara tatap muka pada 11 Februari-21 Februari 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.