Liputan6.com, Jakarta Saat menjalankan puasa Ramadhan, momen berbuka merupakan hal yang ditunggu setelah menahan lapar dan haus sepanjang hari. Namun, pada saat berbuka puasa ada etika yang perlu diperhatikan, salah satunya dengan membaca doa buka puasa Ramadhan.
Seperti dikutip dari laman islam.nu.or.id, dalam doa yang dibacakan untuk berbuka sejatinya terdapat beberapa versi. Seperti dari hadis riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah dan Hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat Abdullah bin’Umar.
Namun, bagi umat Islam di Indonesia, doa dari kedua hadis tersebut digabung menjadi satu dan dibaca sebelum berbuka puasa.
Advertisement
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ
Artinya, "Ya Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah."
Maksud Baca Doa Buka Puasa Setelah Selesai Berbuka
Mengenai tata cara pembacaan doa ini, doa berbuka puasa paling benar apabila dibacakan setelah berbuka puasa. Hal ini sesuai dengan kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin dikutip dari laman Nu Online:
ـ (وقوله: عقب الفطر) أي عقب ما يحصل به الفطر، لا قبله، ولا عنده
"Maksud dari (membaca doa buka puasa) “setelah berbuka” adalah selesainya berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelumnya dan bukan saat berbuka," (Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha, Hasyiyah I’anah at-Thalibin, juz 2, hal. 279).
Maksud doa berbuka puasa dibacakan setelah selesai berbuka puasa ialah agar mendapat kesunahan yang sempurna dalam membaca doa tersebut.
Rifqy Sakti Pratama
Advertisement