Liputan6.com, Jakarta Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri mengatakan, memahami geopolitik Soekarno masih dipandang sangat relevan dan penting dalam konteks ilmu pertahanan.
Hal tersebut disampaikannya saat memberi kuliah umum di Universitas Pertahanan (Unhan), Selasa (5/4/2022).
Advertisement
Baca Juga
Pada awal paparannya, Megawati mengajak para mahasiswa membuka pikiran untuk melihat suatu persoalan secara jernih dan objektif. "Saya pergunakan waktu dua hingga tiga jam untuk mengeluarkan ide dan pengalaman saya," ucapnya.
"Saya ingin memberikan kuliah ini bukan hanya sekedar kuliah. Tapi memasukkan semangat perjuangan kembali kepada kalian orang-orang pintar untuk membangun Indonesia ke masa depan," kata Megawati.
Megawati menyebutkan soal geopolitik masih belum menjadi perhatian bagi banyak pihak. Namun, dia mendorong para mahasiswa bahwa geopolitik ini sangat penting untuk diketahui.
Dalam paparannya, Megawati banyak bercerita tentang cara berpikir Soekarno. Untuk memudahkan penjelasan soal geopolitik Soekarno, Megawati memberi beberapa contoh peristiwa yang terjadi saat ini dan beberapa waktu lalu.
Pada bagian lain, mengingat situasi dan dinamika global saat ini, Megawati mengingatkan pentingnya memegang teguh semangat terutama semangat membela negara.
"Jangan lembek, harus semangat sebagai bangsa," pinta Megawati.
Â
Sangat Penting
Sementara, Rektor Unhan Amarulla Octavian memandang, pemaparan yang disampaikan Megawati sangat penting.
"Materi kuliah umum ini sangat penting dalam memahami pemahaman geopolitik Presiden RI pertama Soekarno, yang sangat maju dimulai dari masa pergerakan kemerdekaan hingga membawa Bangsa Indonesia berperan penting dalam konstelasi politik internasional," kata dia.
Amarulla menyebut, Presiden Soekarno berhasil mempertahankan kemerdekaan RI dengan mengalahkan sekutu sebagai pemenang perang dunia II.
"Oleh karenanya pemikiran Presiden Ir. Soekarno sangat penting dalam konteks ilmu pertahanan sebagaimana kini diajarkan, dipelajari, diteliti dan dikembangkan oleh sivitas akademika Unhan RI," kata dia.
Sementara, Purnomo Yusgiantoro yang juga Guru Besar Unhan mengatakan Bung Karno tidak hanya sekedar Proklamator RI tapi juga konseptor geopolitik Indonesia yang aplikasinya tidak hanya dicetuskan di Lemhanas pada 1965 tapi aplikasinya masih bisa diterapkan sampai sekarang.
"Geopolitik Soekarno masih applicable. Apapun itu geopolitik itu tergantung pemimpinnya," kata dia.
"Geopolitik Soekarno itu menyinggung geografi Indonesia di antara dua benua dan dua samudra maka cara pandang terhadap diri dan lingkungan sangat penting," sambungnya.
Advertisement