Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menargetkan 208.265.720 orang di Indonesia divaksinasi Covid-19. Hingga hari ini, Rabu (6/4), penerima vaksin dosis pertama tercatat sebanyak 197.153.141 orang atau sekitar 94,66 persen.
Jumlah penerima vaksin dosis pertama bertambah 239.884 dari data kemarin hanya 196.913.257 orang.
Sementara vaksinasi dosis kedua bertambah 632.312 dari data kemarin masih 160.182.529 orang. Total penerima vaksinasi dosis kedua mencapai 160.814.841 orang atau 77,22 persen. Sedangkan vaksinasi dosis lanjutan tercatat ada 25.454.640 orang atau setara 12,22 persen. Meningkat 1.192.677 dari data kemarin hanya 24.261.963 orang.
Advertisement
Data ini disampaikan Kementerian Kesehatan melalui kemkes.go.id Rabu (6/4), pukul 18.00 WIB.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Total Vaksin Covid-19 Diterima RI
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, total vaksin Covid-19 yang sudah diterima Indonesia hingga 25 Maret 2022 sebanyak 434.610.326 dosis. Dengan rincian, 308.949.440 dosis diperoleh melalui skema B to B dan 125.660.886 berasal dari hibah.
Dari total 434.610.326 dosis vaksin yang sudah diterima, tercatat 361.361.806 dosis sudah didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia sesuai perintah Kementerian Kesehatan.
"Sehingga sekarang stok yang ada di Bio Farma itu sejumlah 73.248.520 dosis," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (6/4).
Honesti menjelaskan, dari sisa stok vaksin tersebut, sebanyak 19.322.130 dosis sudah habis masa simpan atau shelf life. Data ini tercatat hingga akhir Maret 2022.
Rinciannya, 18.682.130 dosis didapatkan dari skema hibah dan 640.000 dari pengadaan B to B (Business to Business).
Sementara itu, pada April 2022 ini, tercatat akan ada sekitar 1.531.370 dosis vaksin Covid-19 berpotensi habis shelf life. "Kalau kita lihat dari status bulan April, akan ada potensi sebesar 1.531.370 dosis berpotensi expired," ucapnya.
Reporter: Titin Supriatin/Merdeka.com
Â
Advertisement