Sukses

Saran Dokter Agar Tak Abai Prokes dan Terus Genjot Vaksinasi Meski Covid-19 Melandai

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta dr. Ngabila Salama mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap menjaga prokes dan tak mengabaikan dengan alasan Covid-19 melandai.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta dr. Ngabila Salama mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) dan tidak mengabaikan dengan alasan Covid-19 sudah melandai.

Di samping itu, menurut Ngabila, vaksinasi Covid-19 juga harus digenjot, baik vaksinasi kedua maupun booster.

"Covid-19 di Jakarta sudah terkendali. Kondisinya sudah cukup baik, tapi sebaiknya testing jangan sampai turun," ujar Ngabila dalam Teras LPPM ATVI Spesial Ramadhan bertema Siap Belajar di Masa Pascapandemi yang ditayangkan Channel Youtube Teras LPPM ATVI, dikutip Jumat (8/4/2022).

Kemudian, dia meminta jangan sampai turunnya jumlah kasus dan angka kematian dikarenakan menurunnya testing Covid-19. Meski begitu menurut Ngabila, saat ini Indonesia sudah terjadi super imunity atau hybrid super imunity.

"Di Indonesia sudah terjadi super imunity atau hybrid super imunity, karena secara sadar atau tidak, masyarakat yang terinfeksi virus dan sudah vaksin, imunnya makin tinggi. Tapi tetap harus kencangkan Prokes dan vaksinasi," kata Ngabila yang juga merupakan alumnus FKUI 2007 ini.

Terkait apakah Indonesia sudah memasuki masa endemi atau belum, Ngabila menilai situasi saat ini sudah relatif aman, tetapi belum sesuai standar WHO.

"Pandemi masih ada dan belum dicabut oleh WHO. Jika WHO sudah mencabut, maka kita memasuki era endemi. Jadi, masker harus terus disosialisasi untuk digunakan, sebab orang yang sudah vaksin 3 kali pun masih berpeluang terkena Covid-19," ucap Ngabila.

 

2 dari 4 halaman

Ciptakan Rasa Aman di Sekolah dan Kampus

Selain itu, Ngabila mengatakan, walaupun kasus Covid-19 dilaporkan melandai, semua pihak tetap harus waspada.

"Kita harus melengkapi vaksinasi dan mendapatkan vaksinasi booster. Vaksin tidak memperparah orang yang memiliki komorbid, melainkan melindungi orang yang memiliki komorbid," terang dia.

Ngabila menegaskan, pada saat puasa Ramadhan bukanlah menjadi halangan untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Karena, kata dia, fatwa MUI pun telah menyatakan hal itu tak membatalkan puasa. "Agar tubuh kita tetap sehat dan bugar, kita harus ingat dan jalankan CERDIK yaitu Cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, dan Kelola stress. Jika kita melakukan cerdik kita akan menjaga imunitas kita," papar dia.

Lebih lanjut dr.Ngabila mengatakan, dalam rea new normal ini, kita harus bertanggung jawab terhadap perilaku masing-masing dengan menjaga protokol kesehatan.

"Kita jangan mengabaikan protokol kesehatan dan menjadi pribadi yang tidak bertanggung jawab karena berpotensi menimbulkan kenaikan kasus Covid-19," ucap dia.

"Kita harus memahami bahwa setiap individu diri kita adalah seperti puzzle yang memiliki peran dan fungsi masing-masing. Kita harus melihat bahwa ancaman Covid-19 masih ada namun kita tetap harus optimis bisa mengakhiri pandemi ini," sambung dia.

Terkait persiapan belajar atau kuliah tatap muka yang perlu diperhatikan adalah menurut Ngabila adalah penggunaan masker, untuk semua warga satuan pendidikan.

Selain itu, kata dia, sarana cuci tangan perlu disiapkan dengan baik agar seluruh warga satuan pendidikan dapat mencuci tangan dengan sabun dengan baik, sebab ini jauh lebih bagus ketimbang menggunakan hand sanitizer.

"Mencuci tangan saat sebelum masuk kelas,atau ruag kuliah, sebelum makan dan sesudah makan agar diperhatikan dengan baik. Yang harus diperhatikan juga adalah menjaga jarak serta mengatur ventilasi udara ruangan dan durasi atau lama belajar.kuliah di ruangan," terang Ngabila.

Terakhir, dirinya menyarankan agar agar menciptakan suasana aman dalam proses belajar baik di sekolah maupun kuliah.

"Dengan belajar secara aman, pendidik dan anak didik/mahasiswa akan lebih nyaman," tandas Ngabila.

3 dari 4 halaman

Update Covid-19 Per Kamis 7 April 2022

Sebelumnya, masih terus dilaporkan adanya penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia.

Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut, ada penambahan 2.089 orang pada hari ini, Kamis 7 April 2022 positif Corona.

Total akumulatifnya hingga kini di Indonesia terdapat 6.028.413 orang terkonfirmasi terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

Sedangkan kasus sembuh bertambah 5.888 orang pada hari ini. Sampai saat ini di Indonesia total akumulatif terdapat 5.794.602 pasien berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19.

Sementara itu, kasus meninggal dunia pada hari ini ada penambahan 45 orang. Di Indonesia total akumulatifnya menjadi 155.509 orang meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19 sampai kini.

Data update pasien Covid-19 tersebut tercatat sejak Rabu 6 April 2022 pukul 12.00 WIB, hingga hari ini, Kamis (7/4/2022) pada jam yang sama.

4 dari 4 halaman

Update Vaksinasi Covid-19 Per 6 April 2022

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menargetkan 208.265.720 orang di Indonesia divaksinasi Covid-19. Hingga hari ini, Rabu 6 April 2022, penerima vaksin dosis pertama tercatat sebanyak 197.153.141 orang atau sekitar 94,66 persen.

Jumlah penerima vaksin dosis pertama bertambah 239.884 dari data kemarin hanya 196.913.257 orang.

Sementara vaksinasi dosis kedua bertambah 632.312 dari data kemarin masih 160.182.529 orang. Total penerima vaksinasi dosis kedua mencapai 160.814.841 orang atau 77,22 persen. Sedangkan vaksinasi dosis lanjutan tercatat ada 25.454.640 orang atau setara 12,22 persen. Meningkat 1.192.677 dari data kemarin hanya 24.261.963 orang.

Data ini disampaikan Kementerian Kesehatan melalui kemkes.go.id Rabu 6 April 2022, pukul 18.00 WIB.

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, total vaksin Covid-19 yang sudah diterima Indonesia hingga 25 Maret 2022 sebanyak 434.610.326 dosis. Dengan rincian, 308.949.440 dosis diperoleh melalui skema B to B dan 125.660.886 berasal dari hibah.

Dari total 434.610.326 dosis vaksin yang sudah diterima, tercatat 361.361.806 dosis sudah didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia sesuai perintah Kementerian Kesehatan.

"Sehingga sekarang stok yang ada di Bio Farma itu sejumlah 73.248.520 dosis," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Rabu 6 April 2022.

Honesti menjelaskan, dari sisa stok vaksin tersebut, sebanyak 19.322.130 dosis sudah habis masa simpan atau shelf life. Data ini tercatat hingga akhir Maret 2022.

Rinciannya, 18.682.130 dosis didapatkan dari skema hibah dan 640.000 dari pengadaan B to B (Business to Business).

Sementara itu, pada April 2022 ini, tercatat akan ada sekitar 1.531.370 dosis vaksin Covid-19 berpotensi habis shelf life. "Kalau kita lihat dari status bulan April, akan ada potensi sebesar 1.531.370 dosis berpotensi expired," ucapnya.