Sukses

Survei CSIIS: Khofifah, Cak Imin, Erick Thohir Capres Pilihan Warga NU

Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) telah merilis hasil penelitiannya yang salah satunya memuat calon presiden atau Capres 2024 pilihan warga (NU).

Liputan6.com, Jakarta Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) telah merilis hasil penelitiannya yang salah satunya memuat calon presiden atau Capres 2024 pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam survei yang dilakukan pada 1 April 2022 itu, menempatkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan elektabilitas tertinggi.

Selain Khofifah ada dua nama lagi yang menempati posisi tiga teratas. Mereka adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

"Khofifah Indar menempati posisi elektabilitas di 18 persen, Muhaimin Iskandar 17,5 persen dan Erick Thohir 13 persen," kata Direktur Ekskutif CSIIS Sholeh Basyari dalam keterangannya, Sabtu (9/4/2022).

Dia menyebutkan, ada sejumlah alasan kenapa Khofifah bisa menempatkan peringkat pertama sebagai Capres 2024 pilihan warga NU. Pertama, dari sisi posisinya, yang bersangkutan bukan hanya Gubernur sekaligus sebagai Ketua Umum Penggurus Pusat Muslimat NU yang dianggap ini sangat strategis.

Bahkan, lanjut Soleh suara basis dukungan NU yang solid adalah dari para Muslimatnya. Bahkan, berdasarkan riset yang dilakukan CSIIS, suara para Muslimat NU nyaris utuh untuk mantan Menteri Sosial itu.

"Selama ini dikenal, suara basis dukungan NU paling solid adalah dari kaum perempuan (Muslimat). Pada riset opinon leaders kali ini, suara Muslimat NU nyaris utuh untuk Khofifah," kata Soleh.

 

2 dari 4 halaman

Calon yang Lain

Soleh juga menjelaskan, bahwa sosok Cak Imin adalah politikus NU yang paling serius dalam menyiapkan diri sebagai Capres 2024. Namun, dia harus memastikan membangun koalisi jika ingin maju.

"Cak Imin harus berbagi dukungan dengan sejumlah Capres-cawapres lain," kata dia.

Selain nama seperti Khofifah, Cak Imin, dan Erick, ada nama lain yang mendapatkan dukungan dari warga NU. Yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang berada di posisi empat dengan 12,5 persen, lalu di bawahnya ada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan 12 persen.

Diikuti nama lain seperti Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dengan 7 persen, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 6 persen, Gubernur Jabar Ridwan Kamil 5 persen, Yenny Wahid 5 persen dan Said Aqil Siraj dengan perolehan 3 persen.

Adapun survei dilakukan secara serentak pada 1 April 2022 di 118 kabupaten/kota di Pulau Jawa. Meilibatkan 600 orang yang terdiri dari 300 unsur NU kultural yakni para kiai pesantren serta 300 responden dari unsur NU struktural seperti pengurus cabang NU, PC Muslimat dan PC GP Ansor.

Metode yang dipakai adalah semi-structure interview yang dilakukan setelah para tokoh NU selesai menunaikan salat Jumat. Sementara margin of error 2,5 persen.

 

3 dari 4 halaman

Survei LSI

Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) menilai Ketua Umum Gerindra yang juga menjabata sebagai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berpeluang besar memenangkan pemilihan presiden di Jawa Timur jika menggandeng Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Dalam simulasi, Prabowo besar peluangnya menang kalau cawapresnya Ibu Khofifah," ujar Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, seperti dilansir Antara.

Menurut dia, peluang Prabowo-Khofifah memenangkan suara Pemilihan Presiden di tingkat Jatim besar karena Gubernur saat ini merupakan salah seorang tokoh populer di wilayah setempat.

Bahkan, kata dia, jika pasangan calon presiden dan wakil presiden bisa merebut dan menguasai Jatim maka besar juga kemungkinan memenangkan Pemilihan Presiden dalam skala nasional.

"Karena selama ini, Jatim menjadi penentu kemenangan," ucap Djayadi.

Ia juga menyebut bahwa figur Khofifah yang merupakan representasi NU karena menjabat ketua umum PP Muslimat NU dan salah seorang Ketua PBNU, membuat suara Nahdliyyin ikut mengalir ke Prabowo.

 

4 dari 4 halaman

Elektabilitas

Di sisi lain, untuk tingkat elektabilitas calon presiden individu di Jatim, Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum DPP Gerindra tersebut berada di peringkat kedua di bawah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan di atas Khofifah yang berada di posisi ketiga.

Rinciannya, Ganjar Pranowo meraih 22,5 persen, Prabowo Subianto 20,2 persen dan Khofifah Indar Parawansa 10,6 persen.

Sedangkan, nama-nama lain seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, Muhaimin Iskandar, hingga Airlangga Hartarto berada di di luar tiga besar untuk elektabilitas capres di Jatim.

"Hasil survei kami, di Jatim bakal terjadi pertarungan sengit antara Prabowo dan Ganjar. Apalagi, Prabowo sudah dua kali capres, dan di Jatim suaranya relatif tinggi khususnya di Tapal Kuda, dan Madura," kata Djayadi.

Survei yang dilakukan LSI mengambil sampel 1.200 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling dan margin of error 2,9 persen.

Untuk tingkat kepercayaan 95 persen, dan sampel diambil di 38 kabupaten/kota dengan distribusi proporsional.