Sukses

Kemenag Masih Menunggu Pembagian Kuota Haji dari Pemerintah Arab Saudi

Kerajaan Saudi Arabia mengumumkan kuota jemaah haji tahun ini sebanyak 1 juta.

Liputan6.com, Jakarta Kerajaan Saudi Arabia mengumumkan kuota jemaah haji tahun ini sebanyak 1 juta. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Dirjen PHU) Kemenag, Hilman Latief mengatakan untuk kouta jemaah haji Indonesia, pihaknya masih menunggu pembagian dari Saudi.

“Kami masih harus masih harus menunggu informasi lanjutan terkait pembagian kuota dari pemerintah kerajaan Saudi Arabia pada negara-negar muslim utnuk jumlah jemaah haji yang bisa dikirimkan,” kata Hilman pada Liputan6.com, Sabtu (9/4/2022).

Hilman menyebut, belum ada jumlah resmi kuota yang dibagikan di tiap negara-negara muslim. “Sampai hari ini belum ada jumlah resmi yang ditentukan pemerintah Saudi Arabia per negara, baik Indonesia atau negara lain itu belum disebutkan kuota,” kata dia.

Kemenag, kata Hilman, berharap kuota Indonesia ditambah. Diketahui pada 2019, Indonesia mendapat 231 ribu kuota haji. “Kita berharap Indonesia bisa dapat kuota maksimal,” ucapnya.

Sementara itu terkait biaya haji, Kemenag menyebut akan segera bertemu DPR dan membahasnya. “Kami harus menentukan segera mungkin mengenai biaya haji sehingga jemaah bisa leluasa untuk lakukan persiapan. Saya kira dalam waktu dekat insyaAllah bisa kami lakukan,” pungkasnya.

Pemerintah Indonesia menyambut positif atas pengumuman terbaru dari otoritas Saudi ini. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan rasa syukur atas adanya kepastian keberangkatan jemaah haji Indonesia tahun ini.

"Syukur alhamdulillah, jemaah haji Indonesia bisa berangkat tahun ini. Ini kabar yang sangat ditunggu jemaah haji di tanah air," tegas Menag di Jakarta, Sabtu (9/4/2022).

Menag mengatakan, batalnya pemberangkatan jemaah haji Indonesia dalam dua tahun terakhir telah menyebabkan kerinduan mendalam jemaah Indonesia untuk ke Tanah Suci. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Saudi yang memberi kesempatan tahun ini bagi jemaah Indonesia untuk memenuhi panggilan beribadah haji," tuturnya.

Menag menegaskan, berapapun kuota yang diberikan, Indonesia siap menyelenggarakan haji. Sebab, persiapan dengan berbagai skenario pemberangkatan telah dilakukan selama ini.

2 dari 4 halaman

Diminta Lakukan Lobi

Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily Komisi VIII meminta Kemenag berjuang dengan melakukan berbagai lobi agar kuota haji Indonesia besar.

“Yang patut untuk diupayakan Pemerintah Indonesia agar menambah kuota adalah dengan melakukan lobby kepada pemerintah Arab Saudi agar kuota negara lain yang tidak termanfaaatkan untuk dapat dialokasikan untuk jamaah haji Indonesia,” kata Ace saat dikonfirmasi, Sabtu (9/4/2022).

Ace menyebut semakin banyak kuota haji Indonesia maka semakin baik, mengingat antrean haji Indonesia sangat lama sampai puluhan tahun.

“Ikhtiar ini sebagai upaya kita untuk semakin memperkecil antrean calon jemaah haji kita yang sangat panjang,” kata dia.

Politkus Golkar itu juga meminta Kemenag segera menindaklanjuti pengumuman Saudi tersebut dengan memastikan jumlah kuota jemaah haji Indonesia yang bisa ke tanah suci.

“Hal ini perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan teknis terutama yang penting adalah kepastian alokasi kuota bagi muslim Indonesia. Kementerian Agama harus segera memastikan berapa jumlah pasti yang diberikan bagi Indonesia karena menyangkut dengan persiapan anggaran yang akan dibebankan kepada setiap jamaah haji,” kata dia.

Politikus Golkar itu menyebut besarnya biaya haji akan bergantung pada jumlah kuota haji Indonesia. “Kami Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) saat ini akan segera menetapkan Bipih (biaya yang disetorkan setiap jamaah) berdasarkan atas jumlah kuota,” katanya.

“Penyusunan Bipih ini akan dihitung berdasarkan atas kebutuhan tiket pesawat, akomodasi, konsumsi dan transportasi di Arab Saudi dan dalam negeri, dan keperluan jamaah lainnya yang dibutuhkan para jamaah,” kata dia.

Selain itu, kata Ace, Pemerintah Indonesia harus segera mendata calon jemaah haji yang akan diberangkatkan sesuai dengan persyaratan di bawah usia 65 tahun dan dipastikan mereka telah mendapatkan vaksin yang diakui Pemerintah Arab Saudi.

“Yang sangat penting juga Kementerian Agama harus dapat menjelaskan kepada calon jemaah haji di atas usia 65 tahun yang seharusnya berangkat tahun ini agar mereka tidak kecewa. Jumlah calon jemaah haji di atas 65 tahun cukup banyak. Bahkan jika diperlukan Pemerintah Indonesia melakukan lobby kepada Pemerintah Arab Saudi agar ada relaksasi tentang usia ini,” jelasnya.

3 dari 4 halaman

Minta Pastikan Quota Haji

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta Kmenterian Agama (Kemenag) segera menindaklanjuti pengumuman Arab Saudi tersebut dengan memastikan berapa kuota untuk jemaah haji asal Indonesia yang bisa berangkat ke tanah suci.

“Hal ini perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan teknis terutama yang penting adalah kepastian alokasi kuota bagi muslim Indonesia. Kementerian Agama harus segera memastikan berapa jumlah pasti yang diberikan bagi Indonesia karena menyangkut dengan persiapan anggaran yang akan dibebankan kepada setiap jemaah haji,” kata dia.

Politikus Golkar itu menyebut besarnya biaya haji akan bergantung pada jumlah kuota haji Indonesia.

“Kami Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) saat ini akan segera menetapkan Bipih (biaya yang disetorkan setiap jamaah) berdasarkan atas jumlah kuota,” kata Ace.

“Penyusunan Bipih ini akan dihitung berdasarkan atas kebutuhan tiket pesawat, akomodasi, konsumsi dan transportasi di Arab Saudi dan dalam negeri, dan keperluan jamaah lainnya yang dibutuhkan para jamaah,” tutur dia menambahkan.

4 dari 4 halaman

Berharap Dapat Alokasi Ideal

Pada Minggu (21/3/2022), Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah. Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian Haji dan Umrah, Jeddah, Arab Saudi.

Hadir Dubes RI di Saudi Abdul Aziz, Konjen RI di Jeddah Eko Hartono, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Staf Khusus Menag Wibowo Prasetyo dan Ishfah Abidal Aziz, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, dan Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali.

"Saya kemarin bertemu Menteri Haji dan Umrah Saudi, saya mendapat penjelasan bahwa akan ada pemberangkatan jemaah haji tahun ini dari luar Saudi," terang Menag di Jeddah, dikutip dari laman Kemenag.go.id.

Menag juga mendiskusikan kemungkinan jumlah kuota haji Indonesia dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah. Menag berharap Indonesia bisa mendapatkan kuota yang ideal seiring dengan banyaknya jemaah yang sudah menunggu dan rindu ke Tanah Suci.

"Saya sampaikan bahwa mungkin kuota haji tahun ini belum normal karena pandemi, namun saya berharap Indonesia dapat alokasi ideal," jelas Menag.

"Saya tegaskan bahwa Indonesia siap melaksanakan haji dan memohon agar segera ada kepastian kuotanya," ucap Gusmen.