Liputan6.com, Bandung - Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen mulai mendatangi Gedung Sate di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (11/4/2022). Aksi ini merupakan unjuk rasa yang digelar serentak dengan tuntutan yang sama, menolak wacana penundaan Pemilu 2024.
Selain tuntutan terkait pemilu, mahasiswa juga menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode, hingga menuntut kebijakan pemerintah terkait pajak, BBM, bahan pokok, dan lainnya.
Pantauan Liputan6.com, para mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Jawa Barat Menggugat (AMJM) dan Keluarga Mahasiswa ITB tumpah ruah di Jalan Diponegoro. Akibat aksi ini, jajaran kepolisian menutup ruas jalan dan mengalihkan kendaraan.
Advertisement
"Gerakan ini dilakukan secara nasional yang dikonsentrasikan di Jakarta, tapi kita lakukan secara regional dulu. Hari ini kita ke sini dan DPRD Jabar," kata kordinator aksi AMJM Andika Fibio.
Fibio mengatakan, ratusan mahasiswa yang berunjuk rasa berasal dari berbagai universitas. Kedatangan mahasiswa membawa sejumlah tuntutan.
"Tuntutan pertama tentang adanya tindakan inkonstitusional, tentang pembahasan satu periode presiden. Karena dari skema politik yang terjadi saat ini kan mau diperpanjang," ujarnya.
Di depan halaman Gedung Sate, polisi memasang kawat berduri di bagian pagar Gedung Sate menghadap Lapangan Gasibu. Sementara, sejumlah personel kepolisian juga berjaga di beberapa titik mulai dari pos satpam, sekitar gerbang dan lainnya.
Aksi di Depan Kantor DPRD Jabar
Selain di Gedung Sate, massa mahasiswa juga menggelar aksi di depan Kantor DPRD Jabar. Kantor perwakilan rakyat itu juga dipasangi kawat berduri.
Selain itu, sejumlah kendaraan taktis juga sudah disiapkan di halaman Gedung DPRD. Mulai dari mobil barracuda hingga water canon disiagakan di lokasi tersebut.
Dalam aksi ini diikuti oleh Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB) dan Aliansi Mahasiswa Jawa Barat (AMJB).
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung mengatakan, pihaknya merekayasa lalu lintas di sekitar area aksi demo di Kota Bandung. Hal ini dilakukan agar arus lalu lintas tak terganggu.
"Kita lakukan pengamanan di sana, lalin ada sebagian kecil yang kita alihkan, tidak semuanya. Jadi, hanya yang dekat lokasi saja, dan Gedung DPRD kita alihkan supaya kegiatan mahasiswa lebih nyaman, menyampaikan aspirasinya, tidak mengganggu arus lalin," ujar Aswin.
Advertisement
Tegaskan Pemilu Dilakukan Sesuai Jadwal
Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Pemilu 2024 akan tetap dilakukan sesuai jadwal yakni, 14 Februari. Jokowi meminta para menteri untuk menyampaikan penyelenggaraan pemilu tersebut kepada masyarakat.
"Saya kira sudah jelas, semua sudah tau bahwa pemilu akan dilaksanakan 14 Februari 2024. Ini perlu dijelaskan," tutur Jokowi dalam rapat terbatas.
Hal ini agar tak muncul isu dan spekulasi bahwa pemerintah berupaya menunda Pemilu. Jokowi juga tak mau ada spekulasi beredar di masyarakat terkait adanya upaya untuk memperpanjang masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
"Jangan sampai nanti muncul spekulasi-spekulasi yang isunya beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya untuk melakukan penundaan pemilu atau spekulasi perpanjangan masa jabatan presiden juga yang berkaitan dengan 3 periode," jelas Jokowi.