Sukses

Kapolri: Ada Peserta Demo 11 April Bawa Senjata Tajam

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa pihaknya menangkap sejumlah orang yang diduga akan mengikuti aksi 11 April 2022, namun dengan membawa senjata tajam (sajam).

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa pihaknya menangkap sejumlah orang yang diduga akan mengikuti aksi demo 11 April 2022, namun dengan membawa senjata tajam (sajam).

"Ya jadi ada beberapa yang diamankan dari beberapa wilayah sekitar Jawa Barat dan sebagainya, ada yang bawa sajam, sudah kita amankan," tutur Listyo di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022).

Meski begitu, Listyo menyatakan sejauh ini tidak ada massa aksi yang membawa senjata api. Adapun mereka yang diamankan kini masih dalam pemeriksaan petugas, baik terkait asal atau pun terkait basis kelompok.

"Sedang didalami (apakah anak STM)," jelas dia.

Listyo berharap para peserta aksi dari mahasiswa dapat waspada atas pihak tidak bertanggung jawab yang bermaksud menunggangi atau pun mengganggu kelancaran penyampaian aspirasi.

"Yang kita harus hindari jangan sampai ada penumpang yang mengganggu proses dari kegiatan yang ingin dilakukan oleh teman-teman mahasiswa, ini yang harus kita jaga dan kita pisahkan agar teman-teman mahasiswa bisa satu suara, betul-betul aspirasi mahasiswa dan tidak ada tumpangan-tumpangan yang ingin memanfaatkan teman-teman mahasiswa, nah ini yang kita jaga," Listyo menandaskan.

2 dari 3 halaman

4 Tuntutan Mahasiswa

Diketahui, ada empat tuntutan yang akan disuarakan dalam demo mahasiswa. Pertama, mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.

Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.

Terakhir, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.

3 dari 3 halaman

Tegaskan Pemilu Sesuai Jadwal

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Pemilu 2024 akan tetap dilakukan sesuai jadwal yakni, 14 Februari. Jokowi meminta para menteri untuk menyampaikan penyelenggaraan pemilu tersebut kepada masyarakat.

"Saya kira sudah jelas, semua sudah tau bahwa pemilu akan dilaksanakan 14 Februari 2024. Ini perlu dijelaskan," tutur Jokowi dalam rapat terbatas.

Hal ini agar tak muncul isu dan spekulasi bahwa pemerintah berupaya menunda Pemilu. Jokowi juga tak mau ada spekulasi beredar di masyarakat terkait adanya upaya untuk memperpanjang masa jabatan presiden menjadi 3 periode.

"Jangan sampai nanti muncul spekulasi-spekulasi yang isunya beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya untuk melakukan penundaan pemilu atau spekulasi perpanjangan masa jabatan presiden juga yang berkaitan dengan 3 periode," jelas Jokowi.