Sukses

Pemprov DKI Jakarta Akan Tambah 3 Terminal Saat Puncak Arus Mudik Lebaran

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyiapkan tiga tambahan terminal untuk angkutan mudik lebaran 2022.

Liputan6.com, Jakarta Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyiapkan tiga tambahan terminal untuk angkutan mudik lebaran 2022.

"Kami juga sudah siapkan tiga terminal bantuan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo di Balai Kota, Jakarta, Senin (11/4/2022).

Total, ada 7 terminal yang dioperasionalkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk angkutan mudik lebaran ini.

Empat terminal utama yang menjadi terminal utama mengangkut pemudik yaitu Terminal Kampung Rambutan, Terminal Pulo Gebang, Terminal Kalideres, Terminal Tanjung Priok.

Sedangkan tiga terminal tambahan yaitu Terminal Lebak Bulus, Terminal Grogol, dan Terminal Angke. Syafrin menjelaskan, alasan penambahan terminal dikarenakan prediksi jumlah pemudik tahun ini mencapai 13 juta orang.

Dia juga mengatakan, untuk menjalankan kebijakan pemerintah agar pemudik telah mendapatkan vaksin saat mudik, Syafrin menuturkan di setiap terminal disediakan posko vaksin Covid-19 dosis ketiga, booster.

Jika terdapat kondisi tidak memungkinkan untuk booster, calon pemudik dapat melakukan tes antigen yang sudah disediakan di setiap terminal. Namun, posko vaksinasi booster dan antigen baru disediakan saat puncak angkutan lebaran yaitu 25 April.

"Kami siapkan di semua terminal," kata Syafrin.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan seluruh operator bus harus patuh soal ketentuan yang ditetapkan dalam penyelenggaraan mudik lebaran 2022. Apa saja?

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengatakan angkutan bus memang menjadi primadona bagi masyarakat untuk mudik lebaran. Terlebih, diperkirakan animo mudik lebaran masyarakat tahun ini akan meningkat.

 

2 dari 4 halaman

Syarat Kemenhub

Budi mengatakan, Kemenhub sudan memberikan sejumlah persyaratan bagi PO bus untuk dilakukan dalam penyelenggaraan angkutan lebaran 2022.

"Ada 3 hal yang dapat kita sepakati pada pertemuan hari ini. Yang pertama, kita harus menjamin bahwa bus yang digunakan ini berkeselamatan. Ada peringatan dari KNKT bahwa selama 2 tahun pandemi mungkin banyak kendaraan pariwisata dan AKAP yang tidak digunakan karena mungkin demandnya turun," jelas Budi dalam keterangannya, Minggu (10/4/2022).

Kedua, yaitu kesiapan pengemudi. Ketiga, kelengkapan dokumen.

"Dokumen yang dimiliki harus sesuai dengan regulasi, baik uji kir nya, kartu pengawasannya jangan sampai mobil yang tidak siap tapi tetap dikeluarkan untuk beroperasi dan tidak dilakukan uji berkala. Kalau ada kecelakaan dan ternyata ada aspek kelalaian dari operator, saat ini kepolisian sudah mengembangkan tidak hanya beban pengemudi tapi juga penanggung jawabnya," tegas Budi.

Budi menyampaikan bahwa Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga sebelumnya telah mengingatkan operator harus siap dan bersedia menginvestasikan untuk maintenance operasional.

"Bisa saja terjadi kalau tiba-tiba langsung digunakan (setelah lama vakum) nanti ada komponen yang tidak dapat bekerja dengan baik entah itu rem atau mesin. Pengemudi juga harus dipastikan yang terampil, perlu peran serta dari operator untuk memastikan hal ini. Kesiapan bisnis harus diiringi faktor keselamatan, aman, dan nyaman," kata dia.

 

3 dari 4 halaman

13 Juta Warga Jabodetabek Bakal Mudik

Jumlah orang yang akan pergi mudik Lebaran 2022 diperkirakan mengalami peningkatan besar pasca pemerintah melonggarkan sejumlah syarat perjalanan.

Hal ini berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) soal prediksi pergerakan mudik Lebaran 2022.

Mengutip hasil survei Balitbang Perhubungan, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, mengatakan, potensi pergerakan nasional pada Lebaran 2022 meningkat, dari semula pada survei pertama 20,3 persen atau 55 juta orang akan melakukan perjalanan ke luar kota, menjadi 29,4 persen atau 79,4 juta di survei kedua.

Begitu pun untuk potensi pergerakan dari Jabodetabek, yang pada survei pertama sebanyak 9,1 juta orang atau 26,84 persen dari penduduk Jabodetabek.

"Setelah dilakukan survei kedua mengalami peningkatan menjadi 13 juta atau 38,35 persen," kata Djoko dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/4/2022).

 

4 dari 4 halaman

Bisa Dongkrak Ekonomi

Tahun ini Pemerintah sudah mengizinkan masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran setelah dilarang sejak tahun 2020. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Sandiaga Salahuddin Uno memprediksi musim mudik lebaran ini akan meningkatkan perekonomian daerah tujuan mudik hingga 25 persen.

"Perkiraan saya ini (perekonomian daerah berkat Lebaran) naik 20 persen sampai 25 persen," kata Sandiaga di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta Pusat, Senin (11/4).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan momentum libur lebaran telah dinantikan masyarakat daerah. Apalagi selama 2 tahun pandemi, pemerintah melarang mudik lebaran.

"Jadi jelas ini memberikan dampak ekonomi ke daerah dan ini sudah lama ditunggu," katanya.

Deputi I Kebijakan Strategis, Kementerian Parekraf, Wawan mengatakan berdasarkan historisnya, musim lebaran mampu menggerakkan perekonomian daerah. Tercermin dari adanya peningkatan uang beredar tahun 2021 lalu sebanyak 20 persen.

"Kalau merujuk data Bank Indonesia, ada peningkatan jumlah uang beredar 20 persen ketika mudik lebaran dan bulan Ramadan," kata dia.

 

Reporter: Yunita Amalia/Merdeka.com