Sukses

6 Aksi 'Nyeleneh' Jokowi Selama 100 Hari Kerjanya

Beberapa tindakan Jokowi ini memang jarang dilakukan seorang pejabat.

Dalam 100 hari pertama masa pemerintahannya sebagai orang nomor satu di ibukota, Joko Widodo (Jokowi) melakukan sejumlah aksi yang tak pernah diduga sebelumnya. Bahkan beberapa tindakannya memang jarang dilakukan seorang pejabat.

Berikut 6 aksi 'nyeleneh' Jokowi yang terekam sepanjang 100 hari pertamanya sebagai Gubernur DKI Jakarta:

1. Mengangkat gong untuk Presiden SBY
Untuk pertama kalinya, pada 17 Oktober 2012, saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan sebuah acara pameran perdagangan di kawasan Kemayoran, Jakarta, Jokowi tidak tinggal diam saat melihat posisi gong yang akan digunakan presiden tidak pas. Dibantu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, ia langsung mengangkat gong ke posisi yang pas. Melihat kesigapan Jokowi, Presiden SBY pun tersenyum.

2. Meniti tangga dan jembatan rapuh
Saat atap dan dinding SD Negeri 03 Rawamangun, Jakarta Timur, ambruk pada 6 November 2012, Jokowi tak mau hanya mendengarkan penjelasan kepala dinas terkait dan kontraktor saja. Ia justru melihat penyebab ambruknya atap dengan naik tangga kayu yang sudah rapuh. Demikian pula saat meninjau jembatan gantung Srengseng, Jakarta Selatan, 8 Desember 2012. Meski kondisinya membahayakan warga setempat, namun Jokowi tetap meniti jembatan yang dibangun tahun 1980-an itu.

3. Berdialog dengan pengunjuk rasa
Bila sejumlah pejabat kebanyakan menghindari dialog dengan rakyatnya yang berdemonstrasi, tidak bagi Jokowi. Saat para awak angkutan kota berunjuk rasa mengenai trayek, Jokowi tidak menutup diri. Ia meluangkan waktu untuk bertemu dengan pengunjuk rasa dan berdialog layaknya seorang ayah dengan anaknya yang berbagi.

4. Nyemplung ke gorong-gorong
Memasuki musim hujan, banjir selalu mengancam Jakarta. Untuk mencari solusi dari banjir dan genangan yang kerap merendam berbagai sudut ibukota, Jokowi pun melihat langsung kondisi gorong-gorong di Jalan Muhammad Husni Thamrin, Jakarta Pusat pada 26 Desember 2012. Tak hanya melihat, mantan Walikota Solo ini masuk ke dalam gorong-gorong. Hasilnya, ternyata gorong-gorong di jantung ibukota berukuran kecil dan tidak bisa menampung air hujan dengan intensitas tinggi.

5. Malam Tahun Baru tanpa kendaraan
Malam pergantian tahun kerap digunakan warga Jakarta untuk berkeliling kota dan menyebabkan kemacetan parah. Namun, Jokowi punya jurus baru agar tidak terjadi kemacetan di malam tahun baru. Jakarta Night Festival pun digelar dengan menerapkan kebijakan bebas kendaraan bermotor di sejumlah jalan protokol pada 31 Desember 2012. Hasilnya, bundaran Hotel Indonesia menjadi lautan manusia, karena semua lapisan masyarakat bersama bergembira merayakan tahun baru 2013 meski harus berpayung dan basah diguyur hujan.

6. Urus banjir, dari naik gerobak hingga jadi Mandor
Jakarta dikepung banjir pada 17 januari 2013, yang mengakibatkan semua kegiatan lumpuh. Bundaran Hotel Indonesia yang merupakan ikon kota Jakarta pun terendam. Untuk mengaksesnya, Jokowi tidak bisa memakai kendaraan dinas, justru harus menggunakan gerobak kayu yang tahan air dan genangan. Sementara itu, untuk perbaikan tanggul Latuharhary yang jebol dan membuat kawasan elit Menteng terendam, Jokowi menjadi mandor menunggui proses perbaikan agar tepat sasaran dan tepat waktu. Pagi, siang, hingga malam ia berada di lokasi.

Setelah 100 hari pertamanya berlalu, masa pemerintahan Jokowi sebagai Gubernur, masih panjang. Tentu semua masyarakat menantikan aksi-aksi ringan tangan Jokowi untuk menyelesaikan beragam masalah yang terjadi di ibukota. (Mut)
    Video Terkini