Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan transformasi digital mesti segera diimplementasikan di madrasah sebagai upaya meningkatkan literasi serta menyiapkan talenta-talenta di bidang teknologi.
"Akselerasi transformasi digital harus secepatnya dilakukan di lingkup pendidikan madrasah di mana sejalan dengan salah satu program prioritas Kemenag. Oleh karena itu, program Madrasah Reform harus fokus mendorong akselerasi tersebut," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu 13 April 2022.
Dorongan transformasi digital ini ditandai dengan Kick Off Implementasi Realizing Educations’s Promises – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR Project 2022). Kegiatan ini diinisiasi oleh Kemenag dengan dukungan dari Bappenas dan Bank Dunia dengan target utama peningkatan mutu pendidikan madrasah.
Advertisement
"Dengan membuat infrastruktur digital yang lebih kuat dan inklusif, dapat meningkatkan literasi digital bagi kalangan madrasah, bahkan berkontribusi bagi lahirnya talenta-talenta digital madrasah yang mumpuni," kata dia.
Baca Juga
Menag menegaskan digitalisasi yang dilakukan harus menjaga pentingnya kedaulatan data, terutama data pendidikan madrasah, berada tetap di Kemenag. Agenda Moderasi Beragama juga diwajibkan ada dalam setiap kegiatan REP-MEQR Project.
Sementara itu, Direktur Pendidikan, Agama dan kebudayaan Bappenas Amich Alhumami menyatakan siap mendukung segenap upaya untuk memajukan kualitas pendidikan madrasah di Indonesia. Ia berharap proyek ini diharapkan dapat mendorong pemerataan dan peningkatan mutu madrasah.
"Pendidikan madrasah akan mencapai puncak dan gemilang di masa-masa yang akan datang, dengan berfokus mengembalikan atau mengatasi kehilangan pembelajaran yang dirasakan seluruh peserta didik kita akibat pandemi," kata Amich.
Program peningkatan mutu pendidikan Madrasah yang dilakukan melalui REP-MEQR project ini menyasar 34 provinsi di Indonesia dengan jumlah penerima manfaat 50.000 madrasah dan 300.000 guru, tenaga pendidik, dan manajemen di tingkat pusat dan daerah.
Sejumlah inovasi di bidang teknologi dilakukan terkait tata kelola keuangan madrasah, pengukuran kemampuan siswa, pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk guru, kepala madrasah dan tenaga kependidikan serta pengembangan system data pendidikan Islam.
Bangun Platfrom Terpadu
Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) tengah membangun dan mengembangkan platform pembelajaran terpadu bagi murid madrasah di seluruh Indonesia.
Aplikasi tersebut diberi nama Mandiri Belajar dan resmi diluncurkan Jumat, 8 April 2022 langsung oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dan perwakilan dari Kemkominfo.
Yaqut menyampaikan, hadirnya platform tersebut diharapkan dapat menjawab kebutuhan belajar siswa madrasah untuk dapat mengasah kompetensi diri melalui pembelajaran yang bermakna di setiap satuan pendidikan.
"Melalui madrasah, bertekad untuk bisa membuka akses layanan pendidikan yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa," tutur Yaqut dalam keterangannya, Sabtu (9/4/2022).
Â
Advertisement
Dirancang Selama 2 Tahun
Menurut Yaqut, platform tersebut telah dirancang selama dua tahun bersama dengan Kemkominfo. Aplikasi Mandiri Belajar pun ditargetkan dapat mendukung capaian nasional pemberlakuan kurikulum merdeka di madrasah.
Lebih lanjut, Kemenag terus melakukan ikhtiar maksimal untuk mampu mengintegrasikan kurikulum merdeka dengan ciri khas madrasah, agar konsep utama dalam kurikulum merdeka dapat terwujud. Namun dengan kekhasan dan nilai-nilai madrasah yang terus terpelihara di tengah kemajuan zaman.
"Kita selalu berusaha bisa menyiapkan siswa madrasah untuk mampu menghadapi tantangan masa depan dengan cerah dan penuh harapan," jelas Yaqut.
Menkominfo, Johnny G Plate menambahkan, aplikasi Mandiri Belajar adalah suatu upaya konkret transformasi pendidikan berbasis digital di Indonesia, yang ditujukan untuk menunjang implementasi kurikulum mandiri pada madrasah di bawah naungan Kementerian Agama.