Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia meneken perjanjian investasi senilai Rp 39 triliun untuk proyek pembangunan jalan tol. Perjanjian ini ditandatangani oleh Indonesia Investment Authority (INA) dengan PTÂ Hutama Karya, Waskita Karya, dan Waskita Toll road pada Kamis (14/3/2022).
"Hari ini saya sangat senang, telurnya pecah. Sudah ditandatangani tadi nilanya kurang lebih Rp39 triliun lebih," ujar Jokowi saat menghadiri acara penandatanganan perjanjian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (14/4/2022).
Baca Juga
Menurut dia, penandatanganan ini bakal memberikan efek kepercayaan dari domestik maupun internasional terhadap cara-cara pengelolaan keuangan pemerintah. Jokowi berharap tata kelola di INA betul-betul menumbuhkan kepercayaan sehingga semakin banyak pihak yang berinvestasi.
Advertisement
"Banyak akan investasi masuk lewat INA dan INA bisa kerja sama dengan BUMN dan swasta yang kita harapkan akan memberikan efek ekonomi ke negara kita," katanya.
Jokowi mengatakan bahwa selama 40 tahun terakhir, hanya 780 kilometer jalan tol yang berhasil dibangun. Sedangkan, dalam 7 tahun terakhir, pemerintah berhasil membangun 1.900 kilometer jalan tol.Â
"2014 kita dorong betul agar jalan tol segera semuanya tersambungkan baik yang Trans Jawa, maupun Trans Sumatera dan beberapa di Kalimantan dan Sulawesi," jelas Jokowi.
Â
Terlalu Tergantung APBN
Dia menuturkan salah satu yang menyebabkan sedikitnya jalan tol yang dibangun dalam 40 tahun ini, karena masalah pembiayaan. Jokowi menilai Indonesia terlalu bergantung terhadap APBN, keuangan BUMN, dan swasta dalam membangun jalan tol.
"Apa yang berbeda dari situ? Saya lihat problemnya selalu pembiayaan. Tidak mencari alternatif-alternatif pembiayaan, ketergantungan kepada APBN, ketergantungan kepada keuangan yang dimiliki BUMN2 kita atau diserahkan kepada swasta yang juga ternyata dalam sekian tahun tidak berjalan dengan baik," tuturnya.
Jokowi menuturkan pembangunan jalan tol Trans Sumatera, dari Lampung hingga Aceh sepanjang 2.900 kilometer. Adapun biaya yang dibutuhkan sekitar Rp90 sampai 110 miliar per kilometernya.
"Inilah model pembiayaan yang terus dikembangkan oleh INA, dan kepercayaan itu akan muncul setelah telur ini pecah," ucapnya.
"Insya Allah makin banyak investor yang akan masuk lewat INA, bukan hanya jalan tol tapi proyek-proyek besar yang akan memberikan efek ekonomi bagi negara kita," sambung Jokowi.
Advertisement