Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan Covid-19 saat melakukan mudik Lebaran 2022. Jokowi tak ingin mudik Lebaran justru menimbulkan gelombang baru penyebaran Covid-19.
"Tahun ini pemerintah kembali membolhekan perjalann mudik. Masyarakat dapat kembali merayakan hari raya bersama keluarga dan sanak saudara di kampung halaman," kata Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (14/4/2022).
Advertisement
Baca Juga
"Namun, kita harus tetap waspada. Jangan sampai perjalanan mudik justru memicu munculnya gelombang baru penularan Covid-19," sambungnya.
Menurut dia, arus mudik Lebaran tahun ini diperkirakan akan sangat besar. Kendati diperbolehkan, pemerintah akan tetap memprioritaskan keselamatan masyarakat selama perjalanan mudik.
"Sekali lagi, jangan sampai ada lonjakan kasus (Covid-19) yang tak terkendali setelah kita merayakan Hari Raya (Idul Fitri)" jelas Jokowi.
Jokowi mengatakan aturan perjalanan mudik Lebaran 2022 akan diatur secara ketat dan terperinci. Hal ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 yang tak terkendali usai Hari Raya Idul Fitri 2022.
"Pemerintah akan melakukan pengaturan-pengaturan perjalanan mudik secara ketat dan terperinci," kata Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (14/4/2022).
Menurut dia, para menteri sedang menyusun aturan perjalanan mudik Lebaran 2022. Jokowi menargetkan aturan ini sudah dapat diumunkan kepada masyarakat pada pekan depan.
"Para menteri dan seluruh jajaran pemerintah sedang bekerja keras untuk menyiapkan aturan-aturan ini. Pekan depan akan kami sampaikan kepada seluruh masyarakat," jelasnya.
Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022
Seperti diketahui, pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik Lebaran tahun ini. Adapun masyarakat yang sudah menerima vaksin booster dapat melakukan mudik Lebaran, tanpa harus test antigen maupun PCR.
Namun, bagi yang menerima vaksin dosis kedua tetap mensyaratkan tes antigen dengan sampel diambil dalam kurun 1 x 24 jam, atau PCR 3 x 24 jam. Sementara itu, yang baru menerima dosis pertama tetap mensyaratkan PCR dalam kurun 3 x 24 jam. Syarat ini untuk memastikan bahwa yang mudik dalam keadaan sehat, sudah divaksin booster.
Di samping itu, dilakukan penyesuaian syarat kepada yang memiliki kondisi kesehatan (penyakit komorbid) khusus dan anak. Bagi komorbid yang tidak dapat divaksin, maka wajib tes PCR 3 x24 jam.
"Ditambah surat keterangan dokter dari rumah sakit (RS) pemerintah yang menyatakan bahwa belum atau tidak dapat divaksin," ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Minggu (3/4/2022).
Untuk anak usia kurang dari 6 tahun tidak diberlakukan testing, namun wajib didampingi pendamping perjalanan yang sudah memenuhi syarat testing dan vaksinasi. Bagi anak berusia 6 - 17 tahun mengikuti aturan vaksinasi dan testing PPDN umum.
Advertisement
Polri Terjunkan 166 Ribu Personel Amankan Arus Mudik 2022
Sementara itu, Polri menyiapkan ratusan personel dalam rangka mengawal kelancaran arus mudik Lebaran 2022. Tentu keseluruhannya tersebar di seluruh wilayah hukum kepolisian dan bekerjasama dengan instansi terkait lainnya.
"166.743 dari Mabes, Polda dan instansi terkait lainnya," tutur Kabagops Korlantas Polri Kombes Eddy Djunaedi saat dikonfirmasi soal persiapan pengamanan mudik 2022, Rabu (13/4/2022).
Eddy belum merinci lebih jauh terkait teknis dari pengawalan arus mudik Lebaran 2022. Namun begitu, pihaknya akan mendirikan Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan di sejumlah titik arus mudik.
"Di Posyan nanti bersama-sama stakeholder terkait lainnya ditempatkan ruang untuk vaksin mau pun booster," kata Eddy.
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memprediksi puncak arus mudik lebaran terjadi pada 29 dan 30 April 2022. Hal itu disampaikan Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Eddy Djunaedi.
"Untuk mudik puncaknya tanggal 29 dan 30 April 2022," tutur Kombes Eddy kepada wartawan, Sabtu (9/4/2022).
Tidak hanya itu, Eddy juga mengatakan bahwa puncak arus balik pada mudik lebaran tahun ini bakal berlangsung pada 7 dan 8 Mei 2022. Pihaknya pun menyiapkan skenario lalu lintas jika terjadi peningkatan volume kendaraan saat musim mudik tahun ini.
"Antisipasi sudah disiapkan skenarionya mulai dari situasi normal, padat, macet sampai dengan situasi emergency," kata Eddy.
Siapkan Skema Contra Flow dan One Way di Tol
Sementara terkait persiapan mudik, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan akan menerapkan skema contra flow dan sistem satu arah atau one way saat arus mudik lebaran. Namun, untuk kepastian waktunya belum dijelaskan secara rinci.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menyampaikan, pihaknya telah dikoordinasikan dengan Korlantas Polri mengenai penerapan kebijakan untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2022.
Terkait contra flow, titik di mana akan diberlakukan dan juga kapan akan dijalankan akan ditentukan lebih lanjut penerapannya.
"Kita dengan Korlantas Polri telah melakukan simulasi bagaimana melakukan contra flow yang baik, dari kilometer mana ke kilometer mana. Dan secara teknis antar dirlantas Polda dengan masing-masing Polda, mulai dari Banten, Metro Jaya, Jawa Barat hingga Jateng, sudah saling koordinasi," terangnya dalam Media Briefing Kesiapan Angkutan Lebaran 2022, Jumat (8/4/2022).
Budi menyebut, koordinasi dengan sejumlah Polda ini diperlukan. Pasalnya, jika salah satu wilayah menerapkan kebijakan, akan berdampak pada wilayah lainnya, dalam hal ini yang mengatur adalah korps lalu lintas Polda masing-masing daerah.
"Dan contra flow pasti akan kita lakukan di jalan tol," katanya
Advertisement