Liputan6.com, Jakarta - Bagi warga DKI Jakarta yang akan mengikuti mudik gratis, dapat ikut dalam program yang diselengggarakan Pempron DKI. Ada 19.680 tiket mudik gratis untuk tujuan 17 kota dan kabupaten pada lima provinsi di Pulau Sumatera dan Jawa.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, syarat untuk mengikuti mudik gratis yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yakni peserta wajib memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta.
Baca Juga
"Salah satu persyaratannya peserta mudik wajib ber-KTP Jakarta," kata Riza dalam unggahan di Instagram @arizapatria di Jakarta, Jumat 15 April 2022.
Advertisement
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan 492 unit bus pemudik dan 31 truk untuk mengangkut kendaraan roda dua milik pemudik.Sebanyak 22 truk berangkat saat arus mudik dan sembilan truk lainnya untuk melayani arus balik.
Riza meminta kepada calon pemudik untuk memantau akun media sosial Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftaran dan persyaratan lain soal mudik gratis itu.
"Informasi selengkapnya akan dikabari lewat website dan akun @dishubdkijakarta @dkijakarta," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, bus hingga truk tersebut untuk sementara memfasilitasi rute di lima provinsi tujuan mudik yang sebelumnya telah diidentifikasi oleh Dishub DKI.
Lima rute itu, yakni Sumatera Selatan dan Lampung. Selanjutnya Jawa Tengah, Yogyakarta dan juga Jawa Timur.
Jika kebetulan melintas di jalur perbatasan Banyuwangi-Jember, Jawa Timur. Ada sebuah rest area di pinggir jalur mudik Gunung Gumitir yang mungkin cocok untuk beristirahat. Terdapat beberapa wahana secara gratis dan yang paling menarik adalah menikma...
Booster Meningkat
Sejak jadi syarat mudik Lebaran 2022, menurut Menteri Kesehatan RIÂ Budi Gunadi Sadikin, cakupan vaksinasi booster semakin tinggi. Ini membuktikan animo masyarakat yang vaksinasi booster untuk mudik Lebaran meningkat.
"(Capaian) vaksinasi booster makin lama makin tinggi, terutama saat Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan mudik harus booser," kata Budi Gunadi dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektor Terkait Persiapan Mudik Lebaran 2022 di Markas Besar Kepolisian Indonesia, Jakarta pada Kamis, 14 April 2022.
"Jadi, masyarakat mulai tahu bahwa mudik harus booster."
Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Penanganan COVID-19 per 14 April 2022, cakupan vaksinasi dosis ke-3 atau booster bertambah 813.125 dengan totalnya melebihi 29 juta atau 29.213.567 orang.
Per 15 April 2022, data Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, penerima booster naik menjadi 29.687.453 orang (14,25 persen).
Adanya vaksinasi booster diharapkan memberikan perlindungan optimal, terutama perjalanan mudik Lebaran yang masif. Perlindungan dari vaksinasi booster tidak hanya untuk diri, melainkan orangtua, lansia maupun kelompok rentan, baik saat bertemu melakukan perjalanan mudik atau setibanya di kampung halaman.
Advertisement
Jauh-Jauh Hari Booster
Juru Bicara Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, tujuan Pemerintah umumkan lebih awal vaksin booster menjadi syarat mudik Lebaran agar masyarakat dapat mempersiapkan diri ke sentra vaksinasi. Walau gerai vaksinasi akan disiapkan di sejumlah titik lokasi mudik, masyarakat tetap diimbau sudah lebih dulu mendapatkan booster.
"Kenapa jauh-jauh hari Pemerintah sudah mengumumkan syarat booster untuk mudik? Bahkan sebelum surat edaran Satgas Penanganan COVID-19 keluar, Presiden mengumumkan kita udah boleh mudik, tapi harus booster," jelas Nadia.
Upaya menyegerakan vaksinasi booster sebelum perjalanan mudik juga demi mengantisipasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Jika pemudik merasakan KIPI saat di tengah perjalanan, hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan dan keselamatan.
"Jangan sampai di tengah jalan merasakan efek samping, demam, mual gitu ya. Kan enggak enak banget, padahal kita mau enjoy ya kalau mudik, berkumpul dengan keluarga," pungkas Nadia.
Vaksinasi Saat Berpuasa
Mengenai vaksinasi saat berpuasa, dokter spesialis penyakit dalam yang juga vaksinolog Dirga Rambe Sakti mengatakan bahwa vaksinasi yang dilakukan saat berpuasa itu aman.
"Tidak ada bukti bahwa vaksinasi yang dilakukan pada saat berpuasa memberikan risiko efek samping tambahan," kata Dirga beberapa waktu lalu.
Mengenai reaksi pascavaksinasi seperti nyeri atau pegal di bekas suntikan, demam, sakit kepala, dan lainnya, merupakan sesuatu yang wajar. Dirga mengatakan bahwa kondisi ini tanda bahwa tubuh sedang bereaksi dalam rangka membentuk antibodi. Ingat, bahwa reaksi tersebut bisa terjadi pada saat berpuasa maupun tidak.
"Reaksi pascavaksinasi umumnya berlangsung singkat dan dapat terjadi baik bagi orang yang berpuasa ataupun tidak," kata Dirga.
Advertisement