Sukses

Mengerti Makna, Amalan, dan Doa Nuzuzul Quran Serta Perbedaannya dengan Lailatul Qadar

Nuzulul Quran merupakan malam saat diturunkannya Al-Qur'an oleh Allah ke muka bumi. Selain Nuzulul Quran, ada pula Lailatul Qadar.

Liputan6.com, Jakarta - Nuzulul Quran merupakan malam saat diturunkannya Al-Qur'an oleh Allah ke muka bumi. Selain Nuzulul Quran, ada pula Lailatul Qadar.

Lantas, apakah sebenarnya perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar? Keduanya merupakan peringatan terkait turunnya Al-Qur’an.

Rupanya, Nuzulul Quran merupakan peristiwa di mana kitab suci Al-Qur’an pertama di turunkan ke muka bumi, yaitu kepada Nabi Muhammad SAW. Sedangkan Lailatul Qadar merupakan malam kemuliaan yang jatuh pada bulan Ramadhan.

Pada malam Nuzulul Quran, umat Islam berlomba mencari berkah dengan amalan-amalan baik. Nuzulul Quran memiliki makna dan sejarah peristiwa yang penting diketahui semua umat Islam.

Malam Nuzulul Quran selalu diisi dengan doa, ceramah atau kajian khusus bertema Nuzulul Quran. Nuzulul Quran juga diperingati dalam bentuk acara-acara seperti kasidah, pentas seni, maupun acara syukuran. Selain doa Nuzulul Quran, membaca Al-Qur'an, bersalawat, dan ada berbagai amalan lain bisa dilakukan.

Nuzulul quran sendiri berasal dari kata nuzul dan Al-Qur'an. Kata nuzul secara harfiah berarti menurunkkan sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Sedangkan quran merupakan Al-Qur’an, kitab suci umat Islam.

Jika digabungkan, arti Nuzulul Quran adalah proses turunnya Al-Qur’an dari tempat yang tinggi ke muka bumi.

Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti Nuzulul Quran adalah turunnya (wahyu) Al-Quran pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau menyepi di Gua Hira pada tanggal 17 Ramadhan pada usia beliau yang ke-40 tahun.

Berikut mengenal arti, amalan, serta doa saat Nuzulul Quran dihimpun Liputan6.com:

 

2 dari 5 halaman

Arti Nuzulul Quran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti Nuzulul Quran adalah turunnya (wahyu) Al-Quran pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau menyepi di Gua Hira pada tanggal 17 Ramadhan pada usia beliau yang ke-40 tahun.

Arti Nuzulul Quran yaitu peristiwa turunnya Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Peristiwa Nuzulul Quran ini tertulis di dalam Surat Al-Baqarah Ayat 185:

"Bulan Ramadhan, bulan yang padanya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)."

Saat wahyu berupa Al-Quran diturunkan, Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira, ketika tiba-tiba Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut.

Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. Mengingat Nabi Muhammad SAW bukan dari jenis makhluk yang sama. Para ulama memberikan dua kemungkinan: Jibril beralih rupa menjadi manusia, atau sebaliknya.

Adapun mengenai waktu atau tanggal tepatnya kejadian tersebut, terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama, sebagian menyakini peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rabiul Awal pada tanggal 8 atau 18 (tanggal 18 berdasarkan riwayat Ibnu Umar), sebagian lainnya pada bulan Rajab pada tanggal 17 atau 27 menurut riwayat Abu Hurairah, dan lainnya adalah pada bulan Ramadan pada tanggal 17 (Al-Bara' bin Azib) ,21 (Syekh Al-Mubarakfuriy) dan 24 (Aisyah, Jabir dan Watsilah bin Asqo').

 

3 dari 5 halaman

Amalan saat Nuzulul Quran

Arti Nuzulul Quran yaitu turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW untuk pertama kalinya. Diriwayatkan dalam Hadis Bukhari,

"Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Al-Quran bersamanya."

1. Membaca Al-Qur'an

Amalan yang bisa dilakukan di malam Nuzulul Quran yang pertama adalah istiqomah membaca Al-Quran. Setidaknya cobalah khatam membaca Al Quran satu kali selama bulan Ramadan ini.

2. I’tikaf

Selanjutnya, amalan yang dilakukan di malam Nuzulul Quran adalah melakukan I’tikaf atau berdiam diri di masjid pada malam hari. Melakukan I’tikaf sebagai amalan yang dilakukan di malam Nuzulul Quran bukan berarti hanya diam dan tidur tiduran saja di masjid, namun mengisi malam tersebut dengan kegiatan berzikir kepada Allah SWT ataupun membaca Al Quran.

3. Memperbanyak Sholat Malam

Selanjutnya, kamu bisa juga mengisi malam Nuzulul Quran dengan memperbanyak salat malam dan berdoa. Amalan yang dilakukan di malam nuzulul quran ini bisa membuat lebih menghayati betapa sakral dan pentingnya peristiwa turunnya Al Quran yang menjadi pedoman seumur hidup bagi umat islam ini.

 

4 dari 5 halaman

Doa dan Keutamaan Nuzulul Quran

Ada banyak doa Nuzulul Quran yang dapat diamalkan. Mulai dari dzikir hingga melantunkan ayat Al-Quran. Berikut salah satu contoh doa Nuzulul Quran:

Allaahumma nawwir quluubanaa bi tilaawatil qur aan, wa zayyin akhlaa qonaa bijaahil qur aan, wa hassin a’maalanaa bi dzikril qur aan, wa najjinaa minan naari bi karoo matil qur aan, wa adkhilnal jannata bi syafaa’til qur aan.

"Ya Allah sinari hati kami sebab membaca Al Qur'an, hiasi akhlak kami dengan kemuliaan Al Qur'an, baguskanlah amalan kami karena berdzikir lewat Al Qur'an , selamatkanlah kami dari api neraka karena kemuliaan Al Qur'an, masukkanlah kami ke dalam surga dengan syafa’at Al Qur'an."

Arti Nuzulul Quran begitu besar untuk seorang muslim. Keistimewaan Nuzulul Qur'an yang pertama adalah, peristiwa ini telah menguatkan hati Rasulullah dan para sahabat untuk terus berjuang dalam berdakwah dan menyiarkan agama Islam kepada semua orang. Meskipun saat itu Rasul dan para sahabat banyak mendapatkan cemoohan, ejekan, hinaan, serta siksaan dari pembenci Islam.

Keistimewaan selanjutnya adalah Nuzulul Quran merupakan sebuah tantangan serta pertolongan dari Allah untuk umat muslim terus berjuang di jalan Allah dan mengharap ridho Allah.

Nuzulul Quran juga memiliki keistimewaan dimana ia merupakan peristiwa turunnya wahyu Allah yang berupa Al-Qur'an sebagai pedoman hidup dan jawaban atas segala pertanyaan manusia mengenai berbagai hal mulai dari fiqih, hukum hingga hal lain yang sangat penting.

 

5 dari 5 halaman

Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar

Setelah mengetahui pengertian malam Nuzulul Quran secara umum, tentu Anda bertanya apa perbedaan antara malam Nuzulul Quran dengan malam Lailatul Qadar. Kedua peristiwa ini memang sering kali disebutkan secara bersamaan.

Namun perlu dipahami, bahwa yang dimaksud dengan malam Nuzulul Quran merujuk pada peristiwa turunnya Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Sedangkan malam Lailatul Qadar adalah waktu di mana Nuzulul Quran terjadi, atau dengan kata lain waktu di mana Al-Qur’an turun ke dunia. Hal ini pun dijelaskan pada QS. Al Qadr, di mana Allah berfirman :

"Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr 1-5).

Sedangkan dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 menjelaskan tentang:

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu lah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."

Maka dapat kita simpulkan bahwa Lailatur Qadar ada peristiwa turunnya Al-Qur’an secara utuh sedangkan Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya wahyu pertama dalam Al-Qur’an sebagai ayat Al-Qur’an pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

Untuk lebih memahaminya, istilah Nuzulul Quran merupakan malam di mana pertama kali Al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah saw di Gua Hira melalui malaikat Jibril. Pada kesempatan pertama kali ini, Malaikat Jibril membawa surat iqra’ wa rabbukal akram. Kemudian untuk selanjutnya Al-Qur’an diturunkan secara berangsur.

Sementara, Lailatul Qadar adalah istilah yang digunakan untuk memperingati malam di mana Al-Qur’an diturunkan langsung dari Allah SWT secara keseluruhan baitul izzah (semacam ruang ilahiyah) yang kemudian dibawa jibril secara berangsur kepada Rasulullah SAW. Oleh karena itulah, malam Lailatul Qadar hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Sungguh malam itu adalah malam mulia, malam penuh berkah yang tidak boleh diragukan lagi. Perihal ini, Allah SWT berfirman:

Innaaa anzalnaahu fii lailatim mubaarakah; innaa kunnaa munziriin

Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan." (QS. Ad-Dukhan: 3)

Malam yang berkah tentu saja berbeda dengan malam-malam lain. Allah SWT mengistimewakan nilai malam ini lebih dari malam seribu bulan, karena pada malam itu Malaikat turun ke bumi mengatur segala urusan.