Liputan6.com, Jakarta Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan hanya ada satu matahari di Partai Demokrat. Partai Demokrat yang sah, kata dia, di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Saat ini dalam perjuangan politik Demokrat yang memimpin adalah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono. Ingat, hanya ada satu matahari dalam Partai Demokrat," kata SBY di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu 17Â April 2022.
Baca Juga
Presiden RI ke-6 ini menilai Demokrat di bawah kepengurusan AHY cs, sudah ada di jalan yang benar. Oleh karena itu, tidak perlu diragukan lagi kinerjanya.
Advertisement
"Saya amati dan saya nilai apa yang dilakukan oleh para pemimpin dan kader sudah berada di arah dan jalur yang benar, sudah on the right track," kata SBY.
Dia pun meminta para kader untuk melanjutkan dan menyukseskan kepengurusan Demokrat saat ini. Terlebih, dia sudah tidak lagi aktif dalam politik sehari-hari.
"Day to day politics. Dua tahun terakhir ini amat saya jarang berbicara tentang politik praktis dan kekuasaan. Saya berpikir dan telah mengambil keputusan bahkan ketika itu Ibu Ani masih mendampingi saya untuk lebih baik saya berada di belakang," pungkas SBY.
Ingin Presidential Threshold 0 Persen
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 0 persen di Pemilu 2024. Sebab tak ada urgensi menetapkan ambang batas pencalonan presiden ketika pemilu dilakukan serentak.Â
"Dari awal kita sudah bilang kan. Saya, Pak SBY juga sudah bilang masih nol persen. Karena memang enggak ada lagi urgensinya ketika serentak. Bagiamana kau mengukur itu padahal hasil legislatif itu yang dipakai padahal serentak. Sama aja tiket satu disobek dua kali itu," ujar Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Panjaitan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/12/2021).
Hinca mengatakan, saat ini banyak usulan agar presidential threshold 0 persen. Dia yakin usulan itu berasal dari masyarakat.Â
"Itu suara demokrasi suara terbanyak yang dari masyarakat itu sendiri. Dan itu harus didengar," ujarnya.
Advertisement