Sukses

Ali Imron Mengaku Membuat Tiga Bom

Bersama dokter Azhari dan Dul Matin, Ali Imron merakit tiga bom yang diledakkan di Bali. Bom yang meledak di depan Paddy`s Cafe menggunakan 1,125 ton bahan peledak.

Liputan6.com, Denpasar: Tersangka utama Kasus Bom Bali Ali Imron memaparkan cara merakit bom yang diledakkan di Jalan Legian, Bali, di Markas Kepolisian Daerah Bali, Selasa (11/2) siang. Adik kandung Amrozi ini mengaku bersama dokter Azhari dan Dul Matin--keduanya masih buron--membuat tiga bom: bom mobil, bom rompi, dan bom bungkus.

Di hadapan Kepala Investigasi Kasus Bom Bali Inspektur Jenderal Polisi I Made Mangku Pastika, sejumlah pejabat kepolisian, dan puluhan wartawan baik dari dalam maupun luar negeri, Ali Imron mengatakan, dua bom diledakkan di Legian. Sedangkan sebuah lagi digunakan di depan Kedutaan Amerika Serikat di Renon, Bali. Dia mengungkapkan, semua bom dibuat selama 18 hari di rumah kontrakannya di Jalan Pulau Menjangan Nomor 18 Denpasar.

Lelaki berambut keriting yang gigi bagian depannya terlihat ompong ini juga menjelaskan, setelah meracik, bom tersebut kemudian dimasukkan ke dalam 12 filling cabinet untuk selanjutnya dibawa ke dalam minibus Mitsubishi L-300. Kemudian, pemuda yang ditangkap di Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Pulau Tanjung Berukang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ini mangatakan, bom yang meledak di depan Paddy`s Cafe menggunakan 1,125 ton bahan peledak [baca: Ali Imron Ditangkap]. Perinciannya: 900 kilogram potasium klorat, 150 kilogram belerang, dan 75 kilogram aluminium powder.

Sedangkan bom rompi--warna hitam dan memiliki banyak kantong--yang meledak di Sari Club terdiri dari trinitroluene (TNT), Cyclotrimethylenetrinitramine (RDX) seberat empat hingga lima kilogram, dan detonasi cord yang dimasukkan dalam paralon. Pemilik nama Mubarok alias Hutomo Pamungkas alias Imam Susanto ini juga mengatakan, bom Paddy`s Cafe diledakkan oleh Iqbal satu [baca: Bom Paddy`s Cafe Diledakkan Iqbal Satu].(ICH/Rosianna Silalahi)
    Video Terkini