Sukses

Cuaca Hari Ini Kamis 21 April 2022, Jabodetabek Pagi Hujan hingga Siang Nanti

Lewat peringatan dini cuaca, BMKG juga mengungkap ada potensi hujan disertai petir yang bakal terjadi di sejumlah titik Ibu Kota.

Liputan6.com, Jakarta - Prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya hari ini, Kamis (21/4/2022) pagi WIB diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turun hujan intensitas ringan di sebagian besar titik Ibu Kota.

Bahkan dilaporkan tiga daerah di Jakarta disertai petir dan angin kencang pada siang hingga sore nanti. 

"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang dengan durasi singkat di Jakbar, Jaktim, dan Jaksel pada siang dan sore hari," kata BMKG diperingatan dini cuaca hari ini, Kamis. 

Lewat laman resminya, kondisi cuaca yang sama juga terjadi di keempat kota penyangga Jakarta. Pagi ini hingga siang nanti, curah hujan ringan hingga sedang turun di wilayah Depok, Bogor, Bekasi serta Tangerang.

Malam harinya, BMKG memprakirakan langit cerah berawan menyelimuti daerah penyangga.  

Berikut informasi prakiraan cuaca di Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

Kota  Pagi   Siang  Malam 
 Jakarta Barat  Hujan Ringan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Jakarta Pusat  Hujan Ringan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Jakarta Selatan  Hujan Ringan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Timur  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Utara  Hujan Ringan  Berawan  Hujan Ringan
 Kepulauan Seribu  Hujan Ringan  Berawan  Hujan Ringan
 Bekasi  Hujan Ringan  Hujan Sedang  Cerah Berawan
Depok Hujan Ringan Hujan Sedang Cerah Berawan
Bogor  Berawan  Hujan Sedang  Cerah Berawan
Tangerang  Berawan Tebal  Hujan Ringan  Berawan
2 dari 3 halaman

Penjelasan BMKG Cuaca Jabodetabek Berubah Drastis antara Siang dan Malam

Sementara itu, suhu di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tengerang, Bekasi) pada siang hari cenderung sangat terik pada minggu kedua bulan April. Sementara, pada sore hingga malam hari, cuaca berubah drastis menjadi mendung dan hujan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab terjadinya perubahan cuaca secara drastis dalam sehari ini. Sub-koordinator Bidang Prediksi Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani mengatakan, saat ini Jakarta sudah berada pada akhir musim hujan.

Salah satu cirinya, terjadi hujan disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang yang umumnya terjadi pada sore atau malam hari.

"Hal ini terjadi karena proses pemanasan permukaan bumi akibat radiasi sinar matahari pada pagi-siang yang meningkatkan energi pembentuk awan hujan pada sore-malam hari," jelasnya kepada merdeka.com, Jumat, 8 April 2022. 

Terjadinya pemanasan permukaan bumi ini juga menyebabkan cuaca pada pagi hingga siang cerah. Sedangkan pada sore hingga malam mendung sampai hujan.

Menurut Ida, hujan dengan intesitas sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Jakarta.

3 dari 3 halaman

Penjelasan BMKG soal Hujan Seperti Ombak di Cikarang

Sementara itu, sempat jadi perbincangan hangat di media sosial terkait video singkat suasana hujan deras disertai angin kencang di kawasan MM 2100, Cikarang, Kabupaten Bekasi sekitar pukul 14.31 WIB, Selasa, 5 April lalu.

Dimana dalam video tersebut terlihat hujan deras yang disebut oleh perekam layaknya "ombak". Karena air hujan yang terbawa oleh kencangnya angin, kencengan angin juga terlihat dari embusan yang mengenai pohon.

"Ini mah pakai payung percuma. Kaya ombak di lautan. Anginnya kenceng banget pohonnya liatin noh," kata perekam video tersebut.

Merespon video tersebut, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menilai jika hujan tersebut terjadi dampak dari hembusan angin yang sangat kencang terjangan.

"Itu kelihatannya karena efek hujan lebatnya di sertai angin yang cukup kencang," kata Miming Saepudin, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG saat dihubungi merdeka.com, Selasa, 5 April. 

Miming tak bisa memberikan komentar lebih lanjut terkait fenomena hujan tersebut. Karena keterbatasan sudut visual video dan kondisi di lokasi. Namun menurutnya, fenomena itu adalah hal biasa.

"Kalau melihat video di atas kelihatannya sepertinya nya itu. Karena saya tidak ada info visualnya yang utuh," kata dia.