Sukses

Akun Media Sosial Pengurus BEM UI Diretas Sebelum Demo Hari Ini di Patung Kuda

Sejumlah pengurus BEM UI mengaku diretas akun media sosialnya. Peretasan tersebut terjadi sebelum aksi di Patung Kuda dan Gedung DPR RI, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah pengurus BEM UI mengaku diretas akun media sosialnya. Peretasan tersebut terjadi sebelum aksi di Patung Kuda dan Gedung DPR RI, Jakarta.

Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI, Melky Sedek Huang mengatakan, percobaan peretasan dialaminya sebelum mengikuti aksi penyampaian tuntutan di Gedung DPR RI dan Patung Kuda.  

"Instagram milik saya ada yang mencoba login di beberapa tempat," ujar Melky saat memberikan orasi kepada mahasiswa, Kamis (21/4/2022).

Melky mengungkapkan, peretasan akun media sosial tidak hanya dialaminya. Akun media sosial pengurus BEM UI yang lain juga mendapatkan teror yang sama. Salah satunya, Melky menyebutkan, akun media sosial milik Ketua BEM UI juga ikut diretas.

"Sebelum aksi ini, Ketua BEM UI juga ikut diretas," ungkap Melky.

Dia menjelaskan, selain mendapatkan peretasan, pihaknya mendapatkan ancaman dan penggembosan. Namun perlakuan yang dialaminya dan anggota BEM lain tidak menyurutkan mereka untuk melakukan menyuarakan pendapat melalui demo hari ini.

 “Walaupun berapa kali digembosi, berapa kali kita diancam, dan berapa kali juga kita akan turun ke jalan,” jelas Melky.

Melky mengingatkan dan berusaha membakar semangat mahasiswa UI yang mengikuti aksi. Meski, Melky menegaskan, pada aksi di Patung Kuda maupun DPR, tidak memberikan kepastian keamanan dan keselamatan kepada mahasiswa yang mengikuti.

“Tidak ada jaminan keamanan dan keselamatan, akan tetapi kita membawa aspirasi masyarakat kepada anggota dewan yang dipilih rakyat,” tegas Melky.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Antisipasi Ditunggangi

Sebelumnya, Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo mengatakan, 150 mahasiswa UI yang tergabung dalam BEM UI akan menggelar aksi di Jakarta. Pihaknya akan mengantisipasi terhadap kemungkinan penunggangan dalam aksi yang diikuti mahasiswa baik dari UI maupun perguruan tinggi lainnya.

"Kami akan waspada terhadap adanya penunggangan saat mengikuti aksi," ujar Bayu saat ditemui Liputan6.com, Kamis (21/4/2022).

Bayu mengungkapkan, BEM UI telah meminta kepada mahasiswa yang bergabung mengikuti demo untuk mengenakan jaket kuning UI. Hal itu sebagai penanda antara mahasiswa UI dengan massa lainnya yang mengikuti aksi.

"Mahasiswa UI harus mengenakan jaket UI karena aksi ini akan bergabung dengan elemen masyarakat lainnya," ungkap dia.

Bayu menjelaskan, pada demo mahasiswa yang akan digelar pada siang nanti, terdapat sejumlah tuntutan. Tuntutan akan disampaikan di depan Istana Negara sebagai titik aksi.

"Ada tujuh tuntutan yang akan kami sampaikan di depan Istana Negara dan Presiden Jokowi," jelas Bayu.

 

 

3 dari 4 halaman

7 Tuntutan Mahasiswa

Tujuh tuntutan yang diberikan BEM UI yaitu wacana penundaan pemilu dan menindak tegas para penjahat demokrasi yang telah menggulirkan wacana tersebut. Kemudian, Joko Widodo dapat memberantas pelanggaran HAM, serta penanganan permasalahan kenaikan harga bahan pokok dan ketimpangan ekonomi.

"Selain itu terkait reforma agraria, menyoroti terkait dengan kebebasan atau menolak tindakan represif aparat kepada masyarakat sipil," ucap Bayu.

Juga akan disampaikan beberapa tuntutan lainnya pada aksi di depan Istana Negara, Jakarta. BEM UI, kata dia, akan bergerak untuk menyuarakan aspirasi masyarakat dan fenomena yang terjadi di Indonesia.

"Kami akan bergerak menyuarakan tujuh tuntutan yang akan kami sampaikan," pungkas Bayu. 

Polda Metro Jaya mengaku telah menerima surat pemberitahuan adanya rencana demo yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Bayu Satria pada 21 April 2022. Polisi siap untuk mengamankan jalannya demo tersebut. 

"Iya benar (sudah ada surat pemberitahuan ke Polda Metro Jaya)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat dikonfirmasi, Rabu (20/4/2022).

4 dari 4 halaman

Pengamanan

Massa buruh dan mahasiswa akan menggelar aksi demo baik di Gedung DPR/MPR maupun Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat hari ini, Kamis (21/4/2022). Pengamanan pun disiapkan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menyampaikan, 9.915 personel gabungan dilibatkan mengawal aksi unjuk rasa hari ini yang terbagi di dua tempat yakni Gedung DPR/MPR dan Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

"Untuk kekuatan yang dikerahkan hari ini totalnya 9.915, itu terdiri daripada kekuatan Polri dan dibantu 1.140 personel Kodam Jaya selebihnya anggota Polri dan juga ada Satpol PP," kata dia di Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2022).

Zulpan mengatakan, demo 21 April ini akan diikuti 1.800 massa dari berbagai latar belakang antara lain buruh dan mahasiswa. Sebagaimana pemberitahuan yang disampaikan ke kepolisian.

"Yang menyampaikan ke kami berkisar 1.800 orang yang kita terima, tapi nanti di lapangan kita lihat lagi," ujar dia.

Zulpan memastikan, akan menyaring peserta unjuk rasa dengan menempatkan personel di beberapa ruas jalan, antara lain di Gerbang Pemuda, Jakpus. Hal ini guna menghindari adanya penyusup.

"Kita lakukan filterisasi baik dari lokasi mereka bergerak nanti akan kita lakukan filterisasi termasuk apabila mereka mendekat ke Gedung MPR DPR maupun Istana kita akan lakukan filterisasi itu. Nanti di akan ada petugas, elemen yang memiliki surat pemberitahuan ini kita berikan akses masuk," ujar dia.