Sukses

Satgas Dorong Masyarakat Gunakan Masker Berproteksi Tinggi saat Mudik 2022

Masker medis disebutnya memiliki proteksi yang lebih tinggi, karena memiliki filtrasi atau penyaringan yang lebih baik dibandingkan masker kain.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Sonny Harry B. Harmadi mengatakan penggunaan masker dengan proteksi tinggi diperlukan ketika tidak bisa melaksanakan protokol kesehatan menjaga jarak saat mudik Lebaran tahun ini.

Dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9, Sonny mengatakan penggunaan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan masih merupakan langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari penularan COVID-19 ketika mudik.

"Pada saat kita tidak bisa menjaga jarak karena pergerakan orang begitu masif, pastikan kita memakai masker yang proteksinya tinggi," ujar Sonny yang dikutip dari Antara, Senin (25/4/2022)

Dia memberi contoh masker dengan proteksi yang tinggi, seperti masker tiga lapis atau menggunakan masker kain dan medis sekaligus untuk meningkatkan perlindungan ketika tidak bisa melakukan jaga jarak.

Masker medis disebutnya memiliki proteksi yang lebih tinggi, karena memiliki filtrasi atau penyaringan yang lebih baik dibandingkan masker kain.

 

Untuk itu, dia menyarankan masyarakat saat mudik menggunakan masker yang memiliki perlindungan lebih sebagai bentuk pencegahan COVID-19.

Selain itu, langkah mitigasi juga perlu dilakukan dalam bentuk vaksinasi COVID-19 untuk menurunkan risiko, mengingat pandemi masih berlangsung. Dia mengingatkan bahwa pemerintah telah menyediakan vaksin ketiga atau penguat secara gratis dan telah tersedia banyak sentra vaksinasi untuk mendapatkannya.

Sementara itu, langkah kesiapsiagaan juga dilakukan dengan peluncuran buku elektronik Mudik Aman dan Sehat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Satgas COVID-19, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, dan lembaga serta instansi lainnya.

Buku itu diharapkan dapat menjadi acuan untuk pelaksanaan tradisi mudik yang aman dan sehat dengan meminimalisasi risiko penularan COVID-19.

"Kita berharap masyarakat melaksanakan fungsi pencegahan, melakukan mitigasi dan memanfaatkan buku ini untuk kesiapsiagaan," tutur Sonny.

2 dari 4 halaman

Berharap Tidak Melonjak

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Suharyanto mengatakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terus menurun. Kondisi ini sejalan dengan terus meningkatnya cakupan vaksinasi Covid-19.

Hingga hari ini, cakupan vaksinasi dosis pertama hampir mencapai 100 persen. Merujuk data Kementerian Kesehatan, vaksinasi dosis satu sudah mencapai 95,51 persen, vaksinasi dosis dua 78,73 persen, dan booster 16,81 persen.

"Bahkan (vaksinasi) dosis ketiganya pun beberapa daerah sudah di atas 30 persen. Artinya, mudah-mudahan di tahun 2022 ini kita bisa lepas dari pandemi Covid-19," katanya dalam konferensi pers Menuju Puncak Peringatan HKB Tahun 2022, Senin (25/4/2022).

Di tengah melandainya kasus Covid-19, Suharyanto menyebut pemerintah merelaksasi aktivitas masyarakat. Di antaranya mengizinkan masyarakat mudik Lebaran Idulfitri 2022 dan memperbolehkan pagelaran acara yang melibatkan banyak orang.

Kebijakan ini merupakan bentuk pengujian untuk melihat tingkat risiko lonjakan kasus Covid-19 setelah kegiatan besar.

"Ini sebagai ujian, mudah-mudahan pascamudik Lebaran nanti, pascakegiatan kita mengumpulkan lebih banyak orang dibanding 2020, 2021, ini tidak terjadi lonjakan kasus," ucapnya.

Kementerian Kesehatan mengklaim semua indikator penanganan pandemi Covid-19 terus membaik. Mulai dari kasus konfirmasi positif, kematian, perawatan di rumah sakit, hingga laju penularan Covid-19.

"Kita melihat indikator penanganan pandemi terus membaik dan cenderung terjadi penurunan," kata Sekretaris Direktorat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Rabu (20/4/2022).

 

3 dari 4 halaman

Data BOR

Nadia mencatat, data 19 April 2022, kasus konfirmasi harian Covid-19 turun menjadi 837 dengan kematian 34. Sementara bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan turun menjadi 3,12 persen.

"Positivity rate sudah kurang dari 1 persen. Kemarin 0,78 persen di bawah ketentuan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)," imbuhnya.

Angka reproduksi efektif atau Rt Covid-19 juga menurun. Menurut Nadia, Kementerian Kesehatan mencatat semua pulau di Indonesia memiliki Rt di angka 1. Namun, idealnya Rt Covid-19 kurang dari 1.

"Angka rata-rata reproduksi di semua pulau di Indonesia ini berada pada angka 1. Tapi ini bukan angka yang kita harapkan. Angka reproduksi harus turun kurang dari 1 supaya kita bisa terus menekan laju penularan," jelasnya.

Masih catatan Kementerian Kesehatan, kata Nadia, semua provinsi di Indonesia berada pada level transmisi 1. Artinya, kasus konfirmasi Covid-19 berada di bawah 20 per 100.000 penduduk per minggu.

Vaksinolog Dirga Rambe Sakti sebelumnya mengingatkan masyarakat yang belum melengkapi vaksinasi COVID-19 untuk segera melengkapi. Lalu, bagi yang belum mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 dosis ketiga untuk segera dilakukan bila sudah waktunya.

"Lebaran 10 hari lagi, saya rasa saat ini saat yang tepat bagi yang belum divaksinasi sehingga saat perjalanan mudik antibodi sudah optimal," terang Dirga saat sesi Virtual Class bersama Liputan6.com pada Jumat 22 April 2022.

4 dari 4 halaman

Booster Jauh Hari

Nadia mencatat, data 19 April 2022, kasus konfirmasi harian Covid-19 turun menjadi 837 dengan kematian 34. Sementara bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan turun menjadi 3,12 persen.

"Positivity rate sudah kurang dari 1 persen. Kemarin 0,78 persen di bawah ketentuan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)," imbuhnya.

Angka reproduksi efektif atau Rt Covid-19 juga menurun. Menurut Nadia, Kementerian Kesehatan mencatat semua pulau di Indonesia memiliki Rt di angka 1. Namun, idealnya Rt Covid-19 kurang dari 1.

"Angka rata-rata reproduksi di semua pulau di Indonesia ini berada pada angka 1. Tapi ini bukan angka yang kita harapkan. Angka reproduksi harus turun kurang dari 1 supaya kita bisa terus menekan laju penularan," jelasnya.

Masih catatan Kementerian Kesehatan, kata Nadia, semua provinsi di Indonesia berada pada level transmisi 1. Artinya, kasus konfirmasi Covid-19 berada di bawah 20 per 100.000 penduduk per minggu.

Vaksinolog Dirga Rambe Sakti sebelumnya mengingatkan masyarakat yang belum melengkapi vaksinasi COVID-19 untuk segera melengkapi. Lalu, bagi yang belum mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 dosis ketiga untuk segera dilakukan bila sudah waktunya.

"Saya rasa saat ini saat yang tepat bagi yang belum divaksinasi sehingga saat perjalanan mudik antibodi sudah optimal," terang Dirga saat sesi Virtual Class bersama Liputan6.com pada Jumat 22 April 2022.