Liputan6.com, Jakarta Sejumlah festival budaya kembali akan digelar Pemerintah Kota Tarakan menyusul perkembangan pandemi yang semakin membaik. Salah satunya yang tersohor adalah Festival Iraw Tengkayu.
Setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi, Festival Iraw Tengkayu direncanakan akan kembali hadir pada bulan Desember 2022 dan masuk dalam Calender of Event Kalimantan Utara dan juga Kementerian Pariwisata.
Baca Juga
Bagi masyarakat Kalimantan dan pegiat budaya tentu tak asing lagi dengan Festival Iraw Tengkayu dari Tarakan ini. Bagaimana dengan kamu?
Advertisement
Untuk diketahui, pesta adat Iraw Tengkayu merupakan upacara tradisional masyarakat Tidung di Tarakan, Kalimantan Utara dengan menghanyutkan sesaji ke laut dan diisi dengan berbagai macam perlombaan. Kegiatan ini biasa digelar bertepatan dengan hari ulang tahun Kota Tarakan pada bulan Desember.
Istilah Iraw Tengkayu sendiri memiliki dua arti yaitu Iraw sebagai perayaan sementara Tengkayu ialah pulau kecil di tengah laut yakni pulau Tarakan. Upacara yang dilakukan masyarakat adat Tidung sudah berlangsung turun temurun. Nantinya, inti kegiatan akan diisi ritual Parade Padaw Tuju Dulung (perahu tujuh haluan) dengan melepaskan perahu berisi makanan atau pakan ke laut.
Festival Iraw Tengkayu
Sebelum dilepas ke laut, perahu bercorak tiga warna kuning, hijau dan merah akan diarak keliling kota. Setiap warna memiliki makna masing-masing, salah satunya kuning yang melambangkan kehormatan atau sesuatu yang diagungkan. Karenanya, warna ditempatkan paling atas dari Padaw Tuju Dulung. Di perahu ini ada satu tiang tertinggi yang mengartikan bahwa penguasa tertinggi alam semesta adalah Allah SWT.
Tak hanya itu, Padaw Tuju Dulung juga memiliki 5 tiang yang melambangkan shalat lima waktu untuk umat Islam dalam kesehariannya. Tiang inilah yang nantinya diperuntukkan sebagai lokasi mengikat kain sebagai atap atau yang dikenal masyarakat sekitar sebagai pari-pari dan tempat mengikat kain yang dihubungkan ke haluan perahu untuk sisi kanan dan kiri. Di bagian tengah perahu terdapat rumah bertingkat tiga yang disebut meligay. Di bawah meligay ini lah sesaji berisi makanan disimpan.
Biasanya, festival ini juga diisi dengan sejumlah perlombaan seperti layang-layang, perahu hias hingga olahraga tradisional.
"Kami ada wisata budaya yang bisa kita lihat ada kegiatan tahunan sangat pesat dengan adat yaitu Iraw Tengkayu setiap bulan Desember. Cuma selama pandemi kita hentikan sementara. Insya Allah tahun ini kembali dilaksanakan dan menjadi kalender of event Kementerian Pariwisata," ujar Wali Kota Tarakan, Khairul belum lama ini.
Â
(*)
Advertisement