Sukses

Temui Ridwan Kamil, Ini Kata Sekjen Gerindra

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan terimakasih atas kunjungan Partai Gerindra terhadap Jawa Barat. Jawa Barat merupakan wilayah yang strategis dari berbagai aspek.

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, bersilaturahmi dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Bandung, Jawa Barat pada Senin (25/4/2022).

Dalam kesempatan itu, Muzani mengaku pertemuan tersebut tak khusus bicara politik, melainkan mengenai pembangunan yang menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi penyangga Ibu Kota.

Muzani menilai, perlu direncanakan Bandung menjadi kota yang modern metropolis dengan tetap berkepribadian sebagai ibu kota Jawa Barat. Apalagi, lanjutnya, mobilitias penduduk Bandung sangat tinggi di mana pada siang hari mencapai 3,5 juta, sedangkan pada malam hari 2,5 juta. Hal itu memerlukan perencanaan dan pembangunan infrastruktur yang serius.

"Itu sebabnya hari ini kami membawa anggota DPR RI Gerindra dengan maksud membangun Jawa Barat sebagai provinsi yang maju baik ekonomi, pendidikan, kesehatan maupun kesejahteraan bagibrakyatnya dalam komando Gubernur Ridwan Kamil," kata Ahmad Muzani dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/4/2022).

"Kenapa demikian? Karena Partai Gerindra merasa bertanggung jawab untuk turut serta membangun Jawa Barat. Di provinsi ini kepercayaan kepada Gerindra amatlah besar, sehingga Gerindra bisa menjadi pemenang. Demikian juga pada saat pilpres, Pak Prabowo mendapat kepercayaan besar dari rakyat Jawa Barat," sambungnya.

Merespons hal itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan terimakasih atas kunjungan Partai Gerindra terhadap Jawa Barat. Jawa Barat merupakan wilayah yang strategis dari berbagai aspek.

 

 

2 dari 2 halaman

Keterbatasan Fiskal

Sosok yang dikenal dengan sebutan Kang Emil itu mengaku beberapa hal yang menjadi kendala bagi pembangunan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Salah satunya keterbatasan fiskal dalam mengelola pemerintahan. Menurut Ridwan, penduduk Jabar saat ini berjumlah 50 juta jiwa yang terdiri 27 kabupaten kota.

"Bila dibandingkan dengan Jatim dan Jateng jumlah kabupaten kotanya lebih banyak. Jawa tengah terdapat 35 kabupaten kota. Sedangkan Jawa Timur 38 kabupaten kota. Belum lagi kalau kita bicara tentang jumlah desa. Jabar jauh lebih sedikit," bebernya.

"Itulahnya mengapa terjadi ketimpangan fiskal yang ujungnya sumber pendanaan pembangunan menjadi kecil. Idealnya Jabar dengan jumlah penduduk tersebut sekitar 40 kabupaten kota dengan jumlah desa yang tentu bertambah," ujar Ridwan.

Untuk itu, dia berharap kolaborasi antara Pemprov Jabar dan parpol-parpol bisa dilaksanakan untuk membantu pembangunan di Negeri Pasundan tersebut.

"Untuk itu harapannya ke depan saya bisa berkolaborasi dengan semua partai politik, tidak hanya dengan Gerindra dalam membangun dan menyejahterakan rakyat Jawa Barat," tuturnya.