Sukses

Jumlah Pemudik di Terminal Kalideres Jakbar Mulai Melonjak

Lonjakan arus mudik di Terminal Kalideres, Jakarta Barat mulai terlihat sejak H-9 Lebaran 2022 atau Sabtu 23 April lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Suasana arus mudik Lebaran Idul Fitri 1443 H/2022 M sudah mulai terlihat di Terminal Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar).

Menurut data yang disampaikan Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarjaen telah terjadi peningkatan jumlah penumpang arus mudik Lebaran 2022 yang ingin pulang ke kampung halaman.

Berdasarian catatan, peningkatan jumlah penumpang di Terminal Kalideres mulai terjadi pada H-9 Lebaran Idul Fitri atau pada Sabtu 23 April 2022 lalu.

Saat itu setidaknya ada 429 orang pemudik yang berangkat melalui Terminal Kalderes. Jumlah pun kembali meningkat pada H-8 dengan jumlah penumpang mencapai 849 orang

"Sudah ada peningkatan bila dibandingkan selama masa pandemi. Adapun saat itu jumlah penumpang per hari hanya 100 orang/hari. Hari ini bahkan H-7 jumlahnya lebih banyak dari kemarin-kemarin," kata Revi dalam keterangannya, Senin (25/4/2022) malam.

Revi menerangkan, penumpang arus mudik Lebaran 2022 rata-rata berangkat menuju wilayah Padang, Palembang, Lampung, dan Jawa Tengah.

"Itu tujuan favorit pemudik (dari Terminal Kalideres)," ucap dia.

Revi menerangkan, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama musim arus mudik maupun arus balik Lebaran 2022. Di Terminal bus Kalideres terdapat 2 titik lokasi pemeriksaan syarat vaksin booster.

"Lokasinya ketika baru masuk ke terminal dan ketika penumpang akan membeli tiket di loket," ujar dia.

Sementara itu, aplikasi PeduliLindungi pun masih menjadi syarat mutlak bagi pemudik yang akan berangkat melalui Terminal Kalideres.

"Nanti di barcode oleh petugas dishub dipos pemeriksaan sesuai surat edaran Menhub No 38 Tahun 2022," ujar dia.

Di sisi lain, Terminal Kalideres juga memfasilitasi bagi pemudik yang hendak mendapatkan vaksin ketiga.

"Yang belum vaksin booster kita siapkan vaksin booster gratis kerjasama dengan puskesmas Kecamatan Kalideres, Polsek Kalideres dan Polres Metro Jakbar. Dan kita juga kerja sama dengan Kimia Farma menyelenggarakan klinik antigen berbayar," tandas dia.

2 dari 4 halaman

Menko PMK Minta Pemudik Harus dalam Kondisi Fit

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta seluruh pegawainya yang akan melaksanakan mudik untuk mematuhi protokol kesehatan. Hal ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 usai mudik Lebaran 2022.

"Karena itu hati-hati. Dan kita berharap setelah ramadan setelah cuti lebaran besar-besaran ini tidak diikuti dengan naiknya kasus Covid-19," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Senin (25/4/2022).

Dia mengingatkan, meskipun pandemi Covid-19 sudah landai tetapi belum sepenuhnya bisa ditanggulangi. Untuk itu, Muhadjir menekankan masyarakat yang mudik harus melengkapi vaksinasi Covid-19 dan betul-betul dalam kondisi yang sehat.

"Jadi saya mohon yang akan mudik betul-betul dalam kondisi fit. Datang tidak membawa oleh-oleh Covid, dan nanti pulangnya tidak membawa oleh-oleh Covid," jelas dia.

Muhadjir mengatakan bahwa seluruh pegawai Kemenko PMK diperbolehkan untuk mengambil cuti tambahan untuk mudik sesuai dengan peraturan dari Kemenpan RB. Dia pun meminta agar para pegawai memanfaatkan cuti tambahan untuk pergi mudik lebih awal.

"Sesuai dengan surat edaran Kemenpan RB, maka PNS dan PPPK diperbolehkan menambah cutinya. Kalau yang ingin menambah cuti silakan, dengan catatan segera mudik. Sehingga tanggal cutinya bisa digunakan untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan yang kemungkinan akan terjadi," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Satgas Covid-19 Harap Arus Mudik Tak Picu Lonjakan Corona

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Suharyanto mengatakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terus menurun. Kondisi ini sejalan dengan terus meningkatnya cakupan vaksinasi Covid-19.

Hingga hari ini, cakupan vaksinasi dosis pertama hampir mencapai 100 persen. Merujuk data Kementerian Kesehatan, vaksinasi dosis satu sudah mencapai 95,51 persen, vaksinasi dosis dua 78,73 persen, dan booster 16,81 persen.

"Bahkan (vaksinasi) dosis ketiganya pun beberapa daerah sudah di atas 30 persen. Artinya, mudah-mudahan di tahun 2022 ini kita bisa lepas dari pandemi Covid-19," katanya dalam konferensi pers Menuju Puncak Peringatan HKB Tahun 2022, Senin (25/4/2022).

Di tengah melandainya kasus Covid-19, Suharyanto menyebut pemerintah merelaksasi aktivitas masyarakat. Di antaranya mengizinkan masyarakat mudik Lebaran Idulfitri 2022 dan memperbolehkan pagelaran acara yang melibatkan banyak orang.

Kebijakan ini merupakan bentuk pengujian untuk melihat tingkat risiko lonjakan kasus Covid-19 setelah kegiatan besar.

"Ini sebagai ujian, mudah-mudahan pascamudik Lebaran nanti, pascakegiatan kita mengumpulkan lebih banyak orang dibanding 2020, 2021, ini tidak terjadi lonjakan kasus," ucapnya.

4 dari 4 halaman

Satgas Imbau Pemudik Gunakan Masker Proteksi Tinggi

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Sonny Harry B. Harmadi mengatakan penggunaan masker dengan proteksi tinggi diperlukan ketika tidak bisa melaksanakan protokol kesehatan menjaga jarak saat mudik Lebaran tahun ini.

Dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9, Sonny mengatakan penggunaan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan masih merupakan langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari penularan COVID-19 ketika mudik.

"Pada saat kita tidak bisa menjaga jarak karena pergerakan orang begitu masif, pastikan kita memakai masker yang proteksinya tinggi," ujar Sonny yang dikutip dari Antara, Senin (25/4/2022)

Dia memberi contoh masker dengan proteksi yang tinggi, seperti masker tiga lapis atau menggunakan masker kain dan medis sekaligus untuk meningkatkan perlindungan ketika tidak bisa melakukan jaga jarak.

Masker medis disebutnya memiliki proteksi yang lebih tinggi, karena memiliki filtrasi atau penyaringan yang lebih baik dibandingkan masker kain.

Untuk itu, dia menyarankan masyarakat saat mudik menggunakan masker yang memiliki perlindungan lebih sebagai bentuk pencegahan COVID-19.

Selain itu, langkah mitigasi juga perlu dilakukan dalam bentuk vaksinasi COVID-19 untuk menurunkan risiko, mengingat pandemi masih berlangsung. Dia mengingatkan bahwa pemerintah telah menyediakan vaksin ketiga atau penguat secara gratis dan telah tersedia banyak sentra vaksinasi untuk mendapatkannya.

Â