Liputan6.com, Jakarta - Ribuan orang sudah mulai meninggalkan Jakarta melalui Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, sepekan jelang Hari Raya Idul Fitri. Korsatpel Operasional dan Kemitraan Terminal Pulogebang Hendra Kurniawan menyatakan, dalam beberapa hari terakhir jumlah pemudik dari Terminal Pulogebang lebih dari 1.000 orang per hari.
"Untuk tanggal 25 April 2022 sebanyak 1.653 orang dengan 192 unit bus. Sedangkan pada 24 April 2022 ada 1.372 orang dengan 183 unit bus," kata Hendra kepada Liputan6.com, Selasa (26/4/2022).
Dia memprediksi, jumlah warga mudik dari Terminal Pulogebang tidak sebanyak sebelum adanya pandemi Covid-19.
Advertisement
Baca Juga
"Saya rasa masih di bawah dari tahun 2019, karena adanya persyaratan perjalanan," kata Hendra.
Dia memprediksi, puncak arus mudik di Terminal Pulogebang akan terjadi pada hari libur cuti bersama sampai 30 April 2022. Hendra menyatakan peningkatan jumlah penumpang terjadi sejak 16 April 2022.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi sekitar 85,5 juta orang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2022. Jumlah tersebut didominasi oleh para pemudik dengan menggunakan kendaraan roda empat sebanyak 23 juta. Kemudian sepeda motor sebanyak 11 juta dan sisanya menggunakan transportasi umum.
Juru bicara Menteri Perhubungan Adita Irawati menyatakan prediksi jumlah pemudik tersebut mengalami peningkatan sebesar 40 persen dibandingkan dengan mudik Lebaran 2019. Lalu ada peningkatan 100an persen dengan Lebaran 2021. Dari jumlah tersebut 70 persen mobilitas pemudik yaitu di Pulau Jawa.
"Tujuan mudik utamanya memang itu Jawa Tengah kemudian Jawa Timur Jawa Barat non Bodebek dan DI Yogyakarta. Selanjutnya diikuti di daerah lain di luar Jawa. Kalau asal pemudik memang terbesar dari Jawa Timur bisa ke arah barat ke Jawa Tengah dan keluar pulau Jawa," kata Adita kepada Liputan6.com.
14 Juta Orang di Jabodetabek Akan Mudik
Untuk kawasan Jabodetabek kata dia, diperkirakan sebanyak 14 juta orang berpotensi melakukan perjalanan mudik Lebaran. Mobilitasnya juga diperkirakan paling banyak menggunakan kendaraan roda empat dan sepeda motor.
Karena hal itu sejumlah koordinasi dengan sejumlah pihak pun dilakukan untuk mengantisipasi adanya permasalahan saat mudik.
Salah satunya yaitu memastikan layaknya sarana dan prasarana dari transportasi umum yang akan digunakan. Yaitu adanya ram check atau inspeksi keselamatan terhadap transportasi umum. Mulai dari bus, kereta api, hingga pesaawat terbang. Hal tersebut bertujuan sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan.
"Kedua itu crewnya itu terpilih betul-betul orang yang sehat dan fit dan ini sudah dilakukan sejak pertama. Sebelum mudik lebaran pun mobilitas masyarakat udah naik ini dipastikan para awak transportasi nya juga sehat," papar dia.
Kemudian ada pula merencanakan adanya cadangan transportasi untuk mengantisipasi adanya lonjakan penumpang. Selanjutnya sosialisasi kepada pemudik sepeda motor untuk menggunakan layanan mudik gratis.
"Karena dari pengalaman kami mudik-mudik sebelum pandemi itu penggunaan roda dua itu banyak sekali menyebabkan kecelakaan lalulintas dan juga angka kematian lumayan tinggi," jelas Adita.
Advertisement
Kapolri: Mudik ke Lampung Tak Usah Takut, Ada Satgas Mengawal dari Aksi Begal
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan perjalanan mudik di wilayah Lampung aman. Karena Polda Lampung sudah membentuk tim khusus untuk mencegah terjadinya tindak kriminal jalanan.
Pemetaan kerawanan di jalur mudik juga sudah dilakukan Polda Lampung, untuk menjamin keamanan perjalanan pemudik baik siang maupun malam.
"Di Lampung sudah disiapkan tim atau satgas untuk mengawal kemungkinan terjadinya aksi-aksi begal. Jadi masyarakat diharapkan tidak usah cemas, tidak usah takut, karena Polri dengan stakeholder yang ada, sudah menyiapkan (pengamanan) di jam-jam rawan, satgas yang siap untuk mengawal. Sehingga masyarakat bisa mudik dan selamat sampai ke rumah," kata Listyo Sigit Prabowo, di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Selasa (26/04/2022).
Kapolri yang memantau arus mudik Lebaran 2022 di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten mengatakan, kondisi saat ini pelabuhan di ujung barat Pulau Jawa itu dipadati oleh pemudik dan sesuai instruksi pemerintah, agar melakukan perjalanan pulang kampung semenjak jauh hari sebelum Idul Fitri, untuk menghindari penumpukan.
Karena padatnya kendaraan yang akan menyeberang dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, Jalan Cikuasa Atas dijadikan kantung parkir dan diberlakukan buka tutup sesuai kondisi dermaga di dalam pelabuhan.
"Biasanya untuk wilayah Merak ini kegiatan mulai padat saat malam hari. Namun hari ini, sudah mulai pergeseran terkait dengan arus mudik yang ada, sempat masuk dalam situasi kuning, artinya sempat ada penyetopan sementara di jalur yang kita siapkan. Dan kemudian di seluruh dermaga sudah penuh," kata Listyo.
Polisi Imbau Warga yang Mudik Bisa Lapor RT-RW
Pihak Polda Metro Jaya meminta warga Jakarta untuk segera melaporkan kepada pihak RT maupun RW hingga aparat keamanan jika ingin melakukan mudik Lebaran.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, ini dilakukan agar tetap aman selama rumah ditinggal pergi oleh pemiliknya ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran.
"Untuk rumah-rumah ditinggalkan pemudik kami telah imbau Kapolsek, Babinkantibmas bekerjasama dengan Babinsa. Kemudian Pemda, Satpol PP kita mengimbau masyarakat yang tinggalkan rumah apabila tidak ada orang lain atau keluarga ini bisa titipkan atau beritahu kepada pihak Kelurahan, RT, RW setempat termasuk dari kepolisian polsek-polsek juga," kata dia kepada wartawan, Senin 25 April 2022.
Menurut Zulpan, jika nanti sudah dilaporkan akan didata dan bisa dipantau untuk mencegah hal yang tak diinginkan terjadi.
"Akan didata rumah kosong yang ditinggalkan masyarakat mudik ke kampung halaman. Sehingga rumah yang ditinggalkan jadi data kita untuk dipantau agar tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan," sambungnya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat bisa menaruh sepeda motor yang ditinggalkan mudik untuk dititipkan ke kantor polisi terdekat jika tak ada pihak yang ikut memantau atau mengawasi rumah selama ditinggal pergi untuk merayakan Lebaran di kampung halaman.
"Termasuk apabila ada barang berharga dan benda bergerak lain seperti motor, mobil yang tidak dibawa mudik dan tidak aman di rumah, bisa dititip ke kantor polisi terdekat," jelas Zulpan.
"Sehingga akan kami lakukan penjagaan dan pengamanan. Setelah mudik, barang-barang itu bisa diambil masyarakat dengan baik," tutupnya.
Â
Advertisement