Liputan6.com, Jakarta Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan mendukung penuh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto maju dalam Pemilu 2024. Dia bahkan mengusulkan, Airlangga berpasangan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Sahrul mengatakan, kinerja Airlangga sebagai Menko Perekonomian dan Ketua KPC PEN telah terbukti. Di bawah komando Airlangga, kata dia, Indonesia bisa keluar dari situasi krisis akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga
"Beliau adalah sosok yang tidak banyak bicara tapi banyak bekerja," kata Sahrul saat dihubungi merdeka.com, Selasa (26/4/2022).
Advertisement
Dia menilai, Airlangga berpolitik secara substansi. Hal ini yang dibutuhkan bangsa. Bukan untuk menikmati panggungnya. "Kontribusi beliau terhadap pemulihan ekonomi Indonesia kita rasakan bersama," jelas Sahrul lagi.
Sementara itu, soal sosok pendamping Airlangga di Pilpres 2024, Sahrul menyarankan agar menggandeng Ridwan Kamil atau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Ridwan Kamil atau Ganjar Pranowo," singkat dia.
Berbagai survei semakin gencar mengeluarkan temuannya terkait elektabilitas tokoh dan prediksi poros yang akan bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Temuan survei opini publik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru, bertajuk “Prospek Capres 2024" menyebutkan, akan ada tiga poros pada Pemilu mendatang.
Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas menyebut kemungkinan poros adalah Gerindra-PDIP, Golkar, dan Nasdem-Demokrat.
“PAN dan PPP bisa menggenapi Golkar. PKS berpeluang menggenapi Nasdem-Demokrat,” kata Abbas dalam paparannya, Kamis 7 April 2022.
Abbas menjelaskan, prediksi pada poros pertama yakni Gerindra-PDIP. “Karena Prabowo harus nomor 1, dan Puan Maharani memiliki elektabilitas yang terlalu di bawah, maka Puan mungkin akan menerima menjadi nomor 2,” katanya.
Poros Airlangga-Ganjar
Sementara itu, untuk poros dua yakni Golkar, karena elektabilitas Airlangga terlalu lemah, maka kemungkinan akan mencari calon yang paling kompetitif. Menurut Abbas, Ganjar Pranowo adalah alternatifnya.
“Terbuka juga kemungkinan Airlangga menjadi nomor 1 dan Ganjar nomor 2,” kata dia.
Untuk Poros ketiga, Nasdem-Demokrat-PKS, menurut Abas bisa mencalonkan Anies Baswedan karena elektabilitasnya cukup baik. Hal ini lantaran Nasdem dan PKS tidak punya kader yang kompetitif.
“Abbas memprediksi bahwa AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) bisa diterima sebagai pendamping Anies karena cukup kompetitif dibanding nama-nama tokoh partai yang lain,” ucapnya.
Abbas menunjukkan simulasi pilihan pada tiga pasangan. “Hasilnya, pasangan Anies-AHY mendapatkan 29,8 persen suara. Ganjar-Airlangga 28,5 persen. Prabowo-Puan 27,5 persen. Masih ada 14,3 persen yang belum menentukan pilihan,” papar Abbas.
Advertisement