Sukses

Beredar Viral Kabar Hendropriyono Terbaring Sakit dan Dirawat Intensif

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono dikabarkan saat ini tengah terbaring sakit di rumah sakit dan dirawat secara intensif.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono dikabarkan tengah terbaring di rumah sakit dan dirawat secara intensif.

Kabar itu bermula dari unggahan video akun Twitter @CutSarina5, Kamis (28/4/2022). Video AM Hendropryono terbaring sakit itu pun lantas viral dan ditanggapi beragam komentar.

"Buat sahabat semua apakah kalian mengenal orang ini......? hanya tanya.com, silahkan komen di bawah ini yaaa😊," tulis akun Twitter @CutSarina5 menyertai unggahan videonya, Kamis (28/4/2022).

Dalam video yang diunggah, terlihat Hendropriyono tengah terbaring di ranjang rumah sakit lengkap dengan infus dan selang oksigen di hidungnya.

Selain itu, nampak Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman sedang menengok Hendropriyono bersama 5 orang lainnya.

Dalam video, nampak Dudung hendak pamit pulang agar Hendropriyono bisa lebih banyak beristirahat.

"Banyak-banyak istirahat ya, cepat sembuh yah," ucap Dudung yang kemudian mencium kening dan cium tangan Hendropriyono.

Meski begitu, tak disebutkan kapan video tersebut diambil dan dimana lokasi dirawatnya AM Hendropriyono.

Unggahan video tersebut pun mendapat beragam tanggapan dari netizen.

"Demi kesembuhan beliau mari kita berdo'a.. semoga pak hendro cepat diangkat panyakitnya dan diterima amal ibadahnya," tulis akun Twitter @AdRiza08.

"Ikut meng-aamiiinkan doa mereka yang berdoa diiringi tangis atas apa yang mereka terima selama ini (baik KM 50 dan Talangsari)," ucap akun Twitter @HardjonoF.

"Tidak kenal sama sekali. Tp..tetap mendoakan yg terbaik sesuai amal perbuatan," tulis akun Twitter @Hettie49149035.

Kendati demikian, belum ada tanggapan dan pernyataan resmi dari pihak Hendropriyono terkait kabar tersebut. 

2 dari 3 halaman

Hendropriyono Tegaskan Khilafah Bukan Konsep Nasionalis

Sebelumnya, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud Hendropriyono mengungkapkan bahwa konsep Kekhilafahan bukanlah konsep nasionalis.

"Coba nanti tanya, nanti yang jadi khalifah (pemimpin Kekhilafahan) orang mana? Belum tentu orang Indonesia. Itu sudah bertentangan, kitakan bangsa Indonesia," papar Hendropriyono di Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM), Matraman, Jakarta Timur, Jum'at 12 April 2019.

Hendropriyono juga menjelaskan bahwa dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia tidak mau diperintah oleh orang bukan Indonesia.

"Dan itu sudah nggak ada konsep itu kok," kata Hendropriyono.

Tatkala ditanya mengenai tren meleburnya konsep nation-state atau kebangsaan seperti yang diadopsi oleh Kekhilafahan dan regionalisme Uni Eropa dan ASEAN, Hendropriyono mengatakan bahwa itu hanyalah sebuah mimpi.

"Pada kenyataan saja. Sekarang rakyat kita susah, susah karena kita ketinggalan terus. Umur udah 74 tahun merdeka. Korea lebih muda dari kita (tapi) lebih maju dari kita," kata tokoh yang dikenal sebagai pengamat terorisme serta intelijen itu.

3 dari 3 halaman

Hendropriyono Siap Pinjamkan Ratusan Anjing Terlatih untuk Halau Demonstan 22 Mei 2019

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono, mendemonstrasikan kemampuan puluhan anjing impor terlatih di kediamannya di bilangan Senayan, Jakarta Pusat. Hendro menyatakan, siap membantu aparat TNI-Polri menjaga demonstrasi 22 Mei di KPU.

Terdapat beberapa jenis anjing yang didemonstrasikan, yaitu doberman, belgian dan german shepherd. Beberapa aksi dipertontonkan, mulai dari mengadang pencuri hingga menghalau demonstran dan provokator.

"Sejak lama sudah kita latih anjing-anjing yang punya IQ tinggi dan cerdas. Dan sekarang pas waktunya untuk dipekerjakan. Dan anjing-anjing ini juga, kita pinjamkan untuk digunakan di tempat-tempat yang rawan," ucap Hendropriyono, Sabtu 18 Mei 2019.

Total, kata Hendro, jumlah anjing yang dilatih mencapai 150 ekor. Disinggung apakah anjing-anjing tersebut akan diturunkan untuk menjaga aksi massa 22 Mei.

"Karena jumlahnya cukup banyak, bisa buat patroli. Kalau mau pinjem kalian, boleh, saya pinjemin," ujar Hendro.

Namun, Hendro menambahkan, kepolisian dan TNI sudah bekerja dengan baik. Di mana, sudah ada penangkapan yang dipandang akan mengacaukan stabilitas nasional.

"Sebetulnya kita sudah antisipasi. Tidak akan terjadi hal yang serius. Sehingga aparat kita, polisi dan TNI sudah berbuat maksimal untuk pencegahan. Saya sangat bersyukur selama ini, saya lihat sedang observasi, menyelidiki, semua rencana ketahuan," dia memungkasi.