Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan mudik Lebaran pada tahun ini. Istana menyebut, Jokowi akan mudik ke Yogjakarta dan berangkat lusa.
"Hari Sabtu ini (Presiden mudik)," kata sumber Istana kepada awak media saat dikonfirmasi, Kamis (28/4/2022).
Meski mudik, Jokowi sebelumnya sudah menekankan tak akan menggelar acara halal bihalal pada momentum Hari Raya Idulfitri 2022.
Advertisement
Baca Juga
"Ndak, ndak ada (halal bihalal)," kata Jokowi usai meninjau Sirkuit Formula E di Ancol Jakarta Utara, Senin 25 April lalu.Â
Dia mengatakan, halal bihalal dapat menimbulkan kerumunan. Oleh sebab itu, Jokowi pun mengingatkan pejabat untuk tidak menyelenggarakan acara halal bihalal pada Lebaran tahun ini.
"Seperti yang sudah saya sampaikan, halal bihalal terutama yang menyangkut kerumunan orang banyak, pemerintah ajak sebaiknya tidak. Utamanya untuk para pejabat," Jokowi menutup.
Adapun Jokowi juga akan melaksanakan salat Idulfitri di Yogyakarta. Namun, dia belum mengetahui berapa hari akan mudik ke Yogyakarta.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan pemerintah mempersilakan masyarakat melakukan mudik Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 2022. Tapi, pemudik mesti memenuhi persyaratan.
Jokowi mengatakan, masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman harus sudah disuntik vaksin Covid-19 sebanyak dua kali. Kemudian juga mendapat vaksin booster atau penguat.
"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran juga dipersilahkan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan 2 kali vaksin dan 1 kali Booster. Serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," jelas Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu, 23 Maret 2022.Â
Â
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Pejabat Dilarang Buka Open House
Jokowi berharap kondisi Covid-19 dapat tetap terkendali saat Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri.
"Semoga tren yang semakin membaik ini dapat kita pertahankan. Saya minta kita semuanya tetap menjalankan protokol kesehatan, disiplin menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak," tutur Jokowi.
Kepala negara ingin tren pandemi yang semakin membaik dapat dipertahankan. Dia meminta semuanya tetap menjalankan protokol kesehatan.
"Disiplin menggunakan masker rajin mencuci tangan dan menjaga jarak terima kasih," imbaunya.
Pada tahun lalu, Presiden Jokowi juga tidak melakukan open house di Istana pada hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.Â
Adapun, ini kali kedua peniadaan open house bagi Presiden Jokowi lantaran masih adanya pandemi Covid-19.
"Pada momen Lebaran tahun ini, Presiden dan keluarga juga tidak menggelar gelar open house, guna mencegah penyebaran Covid-19," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Rabu 12 Mei 2021.
Advertisement
Jokowi Keluarkan Kebijakan Larangan Ekspor Minyak Goreng
Sementara itu, Presiden Jokowi mengeluarkan larangan kegiatan ekspor minyak sawit mentah (CPO) beserta seluruh produk turunannya. Aturan kebijakan tersebut berlaku mulai pukul 00.00 WIB pada hari ini, Kamis (28/4/2022).
Jokowi menjelaskan, keputusan larangan ekspor migor ini diambil setelah pemerintah melakukan berbagai cara selama 4 bulan untuk mengatasi kelangkaan stok minyak goreng di pasar domestik. Namun, hasilnya tak berjalan sesuai rencana.
"Sebagai negara produsen minyak sawit terbesar di dunia, ironis kita malah mengalami kesulitan mendapatkan minyak goreng. Saya minta para pelaku usaha minyak sawit untuk melihat masalah dengan lebih baik. Dengan lebih jernih," ungkapnya, Rabu 27 April 2022.
"Saya sebagai presiden tak mungkin membiarkan itu terjadi. Sudah 4 bulan kelangkaan berlangsung, dan pemerintah sudah melakukan berbagai kebijakan. Namun, belum efektif," tegas Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, keputusan larangan ekspor minyak goreng dan bahan bakunya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Dia merasa ironis Indonesia sebagai negara produsen sawit terbesar, justru kesulitan mendapat minyak sawit.
"Saya ingin menegaskan bagi pemerintah kebutuhan pokok masyarakat adalah yang utama. Ini prioritas paling tinggi dalam pertimbangan pemerintah setiap membuat keputusan," kata Jokowi.