Sukses

Volume Kendaraan Tinggi, Sistem One Way di Jalan Tol Masih Diberlakukan Hari Ini

Kakorlantas Polri, Irjen Firman Shantyabudi menyatakan saat ini pihaknya masih memberlakukan sistem one way atau satu arah di Jalan Tol Jakarta arah ke timur sampai di kilometer 414 Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Kakorlantas Polri, Irjen Firman Shantyabudi menyatakan saat ini pihaknya masih memberlakukan sistem one way atau satu arah di Jalan Tol Jakarta arah ke timur sampai di kilometer 414 Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah pada hari ini, Jumat (29/4/2022).

Firman mengatakan, pemberlakukan one way arus mudik dilakukan oleh Korlantas Polri untuk mengurangi arus mudik karena tingginya volume kendaraan dari arah Jakarta.

"Normalisasi akan segera kami laksanakan, sedang dikomunikasikan pagi ini antar Polda jajaran. Normalisasi dimulai dari kilometer 47 sampai dengan km 70 Cikampek Utama untuk buka simpul di arteri. One way masih dilaksanakan dari km 70 sampai Kalikangkung, untuk menghabiskan arus dari Metro," kata Firman saat dihubungi, Jumat (29/4/2022).

Selain itu, Firman menambahkan, dalam proses normalisasi tersebut sistem contraflow juga masih berjalan dari kilometer 47 sampai kilometer 70.

Perpanjangan rekayasa lalu lintas untuk sistem one way atau satu arah di Jalan Tol Jakarta arah Cikampek, kata dia, didasarkan pada situasional di jalan tol. "Sangat situasional, jadwal bisa saja berubah karena kondisi lapangan," ucapnya.

Dia menyatakan imbauan adanya perpanjangan sistem one way telah terinformasikan kepada masyarakat. Selain itu untuk mengantisipasi kemacetan yang panjang pihaknya juga sempat memberlakukan sistem buka tutup Jalan Layang Sheikh Mohammed bin Zayed untuk menghindari kepadatan di kilometer 48.

"Kondisi dilapangan pada dini hari ini sampai dengan pukul 02.00 WIB, masih didapatkan besarnya arus kendaraan dari jalan tol Jakarta menuju ke arah timur," jelas Firman.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi sekitar 85,5 juta orang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2022. Jumlah tersebut didominasi oleh para pemudik dengan menggunakan kendaraan roda empat sebanyak 23 juta. Kemudian sepeda motor sebanyak 11 juta dan sisanya menggunakan transportasi umum.

2 dari 3 halaman

Peningkatan Jumlah Pemudik

Juru bicara Menteri Perhubungan, Adita Irawati, menyatakan, prediksi jumlah pemudik tersebut mengalami peningkatan sebesar 40 persen dibandingkan dengan mudik Lebaran 2019. Lalu ada peningkatan 100an persen dengan Lebaran 2021. Dari jumlah tersebut 70 persen mobilitas pemudik yaitu di Pulau Jawa.

"Tujuan mudik utamanya memang itu Jawa Tengah kemudian Jawa Timur, Jawa Barat non Bodebek, dan DI Yogyakarta. Selanjutnya diikuti di daerah lain di luar Jawa. Kalau asal pemudik memang terbesar dari Jawa Timur bisa ke arah barat ke Jawa Tengah dan keluar pulau Jawa," kata Adita kepada Liputan6.com.

Untuk kawasan Jabodetabek kata dia, diperkirakan sebanyak 14 juta orang berpotensi melakukan perjalanan mudik Lebaran. Mobilitasnya juga diperkirakan paling banyak menggunakan kendaraan roda empat dan sepeda motor. Karena hal itu sejumlah koordinasi dengan sejumlah pihak pun dilakukan untuk mengantisipasi adanya permasalahan saat mudik.

Salah satunya yaitu memastikan layaknya sarana dan prasarana dari transportasi umum yang akan digunakan. Yaitu adanya ram check atau inspeksi keselamatan terhadap transportasi umum. Mulai dari bus, kereta api, hingga pesaawat terbang. Hal tersebut bertujuan sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan.

"Kedua itu crewnya itu terpilih betul-betul orang yang sehat dan fit dan ini sudah dilakukan sejak pertama. Sebelum mudik lebaran pun mobilitas masyarakat udah naik ini dipastikan para awak transportasi nya juga sehat," papar dia.

3 dari 3 halaman

Infografis