Liputan6.com, Jakarta Jalan Tol Layang Mohammed bin Zayed (MBZ) dibuka kembali. Adapun yang dibuka dari Kalimalang menuju Cikampek.
Hal ini disampaikan oleh pihak PT Jasa Marga melalui akun Twitternya, @PTJASAMARGA.
Advertisement
Baca Juga
"Lalu lintas Jalan Layang MBZ dari Kalimalang arah Cikampek DIBUKA KEMBALI," demikian seperti dikutip dari akun twitternya, Sabtu (30/4/2022).
Alhasil dari mereka yang berasal dari Cawang dan Jatiasih juga bisa melalui tol MBZ.
"Lalu lintas Jalan Layang MBZ dari Cawang, Kalimalang, dan Jatiasih arah Cikampek DIBUKA NORMAL Kembali," cuit Jasa Marga.
Sebelumnya, pada Jumat 29 April 2022, Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi mengatakan, untuk mengantisipasi kemacetan yang panjang pihaknya juga sempat memberlakukan sistem buka tutup Jalan Layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) untuk menghindari kepadatan di Km 48.
"Kondisi di lapangan pada dini hari ini sampai dengan pukul 02.00 WIB, masih didapatkan besarnya arus kendaraan dari jalan tol Jakarta menuju ke arah timur," Jelas dia.
Karena hal itu, Firman meminta agar masyarakat tetap tertib dengan aturan yang dilakukan secara situasional tersebut.
"Kami mohon maaf atas ke tidaknyamanan ini dan kami tetap mengimbau agar masyarakat tetap tertib di jalan serta memanfaatkan jalur arteri dan alternatif yang ada. Semoga selamat sampai tempat tujuan," kata dia.
Â
Pemudik Meningkat 40 Persen
Juru bicara Menteri Perhubungan, Adita Irawati menyatakan prediksi jumlah pemudik tersebut mengalami peningkatan sebesar 40 persen dibandingkan dengan mudik Lebaran 2019. Lalu ada peningkatan 100-an persen dengan Lebaran 2021. Dari jumlah tersebut 70 persen mobilitas pemudik yaitu di Pulau Jawa.
"Tujuan mudik utamanya memang itu Jawa Tengah kemudian Jawa Timur Jawa Barat non Bodebek dan DI Yogyakarta. Selanjutnya diikuti di daerah lain di luar Jawa. Kalau asal pemudik memang terbesar dari Jawa Timur bisa ke arah barat ke Jawa Tengah dan keluar pulau Jawa," kata Adita kepada Liputan6.com.
Untuk kawasan Jabodetabek kata dia, diperkirakan sebanyak 14 juta orang berpotensi melakukan perjalanan mudik Lebaran. Mobilitasnya juga diperkirakan paling banyak menggunakan kendaraan roda empat dan sepeda motor. Karena hal itu sejumlah koordinasi dengan sejumlah pihak pun dilakukan untuk mengantisipasi adanya permasalahan saat mudik.
Salah satunya yaitu memastikan layaknya sarana dan prasarana dari transportasi umum yang akan digunakan. Yaitu adanya ram check atau inspeksi keselamatan terhadap transportasi umum. Mulai dari bus, kereta api, hingga pesaawat terbang. Hal tersebut bertujuan sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan.
"Kedua itu crewnya itu terpilih betul-betul orang yang sehat dan fit dan ini sudah dilakukan sejak pertama. Sebelum mudik lebaran pun mobilitas masyarakat udah naik ini dipastikan para awak transportasi nya juga sehat," papar dia.
Advertisement