Sukses

Libur Lebaran, Polisi Monitor Aktivitas Gunung Anak Krakatau

Wisatawan diprediksi akan mulai mendatangi sejumlah destinasi di wilayah Banten, seperti Anyer, Carita, Sawarna maupun Tanjung Lesung untuk libur lebaran 2022 bersama keluarga.

Liputan6.com, Jakarta - Wisatawan diprediksi akan mulai mendatangi sejumlah destinasi di wilayah Banten, seperti Anyer, Carita, Sawarna maupun Tanjung Lesung untuk libur lebaran 2022 bersama keluarga. Sebanyak 509 personel gabungan diterjunkan menjaga objek wisata yang ada di Banten.

Polda Banten juga akan memantau perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) yang ada di perairan Selat Sunda, agar wisatawan merasa aman dan nyaman saat berlibur. Selain itu, masyarakat diminta aktif menerapkan prokes, seperti menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

"Prioritas pada keselamatan masyarakat, Polda Banten akan memonitor informasi aktivitas Gunung Anak Krakatau dan pengunjung agar tetap waspada bencana," kata Kabid Humas Polda Banten Shinto Silitonga, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (3/5/2022).

Sementara itu, khusus personel Polres Cilegon untuk memberitahu juru parkir dan pengelola wisata pantai agar menata kendaraan yang parkir dengan tertib dan rapih. Kemudian, parkir liar yang menghambat lalu lintas harus ditertibkan.

"Polres Cilegon segera apelkan tukang parkir kawasan Anyer-Carita dan ajarkan tentang kantong parkir mana yang boleh digunakan dan lokasi mana yang tidak dapat digunakan untuk parkir, intinya jangan sampai parkir liar menghambat arus lalu lintas," kata Dirlantas Polda Banten Kombes Pol Budi Mulyanto, Selasa.

Jalur yang diwaspadai oleh Polda Banten berada di exit Gerbang Tol (GT) Cilegon Barat, kawasan industri Krakatau Steel hingga pertigaan Ciwandan. Kemudian exit GT Cilegon Timur, Jalur Lingkar Selatan (JLS) Cilegon kemudian pertigaan Ciwandan.

Pada jalur alternatif dari Kota Serang ke Ciomas, pengendara melintasi Padarincang hingga ke Simpang Teneng dan belok ke kanan ke Anyer atau ke kiri ke Carita.

2 dari 4 halaman

3 Skenario Pengelolaan Arus Lalu Lintas di Tempat Wisata

Pengelolaan arus lalu lintas di destinasi wisata akan dilakukan dengan 3 skenario. Situasi hijau ketika arus lalu lintas normal, maka personel melakukan pengaturan seperti biasa.

Situasi kuning terjadi ketika ada antrean kendaraan hingga depan PT Chandra Asri, maka diberlakukan one way traffic. Situasi merah terjadi ketika kepadatan kendaraan hingga ke simpang JLS, maka rekayasa lalu lintas akan dilakukan dengan buka tutup dan one way traffic.

"Situasi di lapangan tentu sangat dinamis, tiap personel harus paham cara bertindak pada check point masing-masing dengan orientasi solusi pada kelancaran arus lalin," terangnya.

Polda Banten mengimbau masyarakat untuk beraktivitas di pantai paling lambat pukul 17.00 WIB. Sehingga tidak terjadi kemacetan di saat malam hari. Ketika hari gelap, pengunjung hotel diharapkan beraktivitas kembali di lingkungan hotel.

Masyarakat yang ingin mengetahui kondisi lalu lintas atau meminta bantuan, bisa mengakses seluruh medsos resmi Polda Banten atau menghubungi call center command center di nomor telephone 110 selama 24 jam.

"Diimbau masyarakat untuk paling lama beraktivitas hingga 17.00 WIB di area pantai, sehingga aktivitas masyarakat selanjutnya lebih diutamakan di hotel atau tempat penginapan masing-masing. Dengan demikian mobilitas pengunjung pada malam hari tidak tumpah di jalan," ujar dia.

3 dari 4 halaman

Potensi Tsunami Akibat Erupsi Gunung Anak Krakatau Menurun

Potensi tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau menurun. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati.

Penurunan ini dipicu melemahnya aktivitas Gunung Anak Krakatau.

"Karena erupsi ini melemah, maka tentunya potensi tsunami akibat erupsi juga turun atau sangat kecil," ungkap Dwikorita dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (28/4/2022).

Dia menjelaskan, berdasarkan hasil peninjauan langsung terkini, Anak Krakatau hanya mengeluarkan lelehan lava. Tidak ada explosion atau ledakan sama sekali.

Menurut Dwikorita jalur mudik Merak-Bakaheuni aman dari ancaman tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau. Kesimpulan ini setelah melihat jarak Merak-Bakaheuni yang jauh dari Gunung Anak Krakatau. Bahkan, keberadaaan Merak-Bakaheuni terhalang oleh beberapa pulau.

"Nah karena lokasinya yang jauh tadi, terhalang beberapa pulau, maka kami menyimpulkan penyeberangan relatif aman dari bahaya tsunami. Apalagi erupsinya melemah," ucap Dwikorita.

Namun, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada mengingat erupsi Gunung Anak Krakatau fluktuatif, kadang menguat, dan sebaliknya.

Dia memastikan BMKG bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM terus memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau.

"Kami akan segera mengupdate perkembangannya apabila ada gejala yang membahayakan," katanya.

4 dari 4 halaman

Status Gunung Anak Krakatau Naik, Badan Geologi Koordinasi dengan BNPB hingga BMKG

Status Gunung Anak Krakatau (GAK) naik dari level dua atau waspada menjadi level tiga atau siaga. Oleh karena itu, Badan Geologi memastikan akan segera berkoordinasi dengan stakeholder terkait.

"Sehubungan dengan peningkatan ini, kami akan melakukan koordinasi dengan BNPB dan juga BPBD baik di Banten dan Lampung dan tentu saja dengan BMKG," kata Sekretaris Badan Geologi Ediar Usman saat jumpa pers daring, Senin (25/4/2022).

Ediar menjelaskan, peningkatan level GAK didasarkan dari dua pengamatan instrumen, visual ketinggian asap dan aktivitas vulkanik yang terjadi. Kenaikan tersebut terjadi signifikan sejak 15 April 2022 dan mulai terekam intensif sejak 21 April 2022.

"Kenaikan aktivitas yang semakin signifikan dan tingkat GAK ini berdasarkan pengamatan tersebut maka Badan Geologi menaikkan status GAK yang semula level 2 ke level 3 terhitung 24 April 2022 pukul 18.00 WIB," jelas Usman.

Usman meminta masyarakat yang tinggal di wilayah GAK untuk bisa tetap tenang dan tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya. Menurut dia, informasi terkait GAK bisa terus selalu dipantau melalui BPBD, situs Magma Indonesia, dan Badan Geologi.

"Tentu saja masyarakat yang ada di Selat Sunda tetap tenang dan tidak percaya isu mungkin muncul tapi bisa menghubungi BPBD setempat atau pun menghubungi kami, dan melihat update Magma Indonesia," tandas Usman.