Liputan6.com, Jakarta Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan mengimbau pemudik yang hendak kembali ke kota asalnya di Jabodetabek menghindari jalur utama Cianjur, Jawa Barat.
Hal ini lantaran jalur tersebut diprediksi akan mengalami peningkatan kendaraan dan macet hingga puncak arus balik Lebaran dua hari ke depan.
Advertisement
Baca Juga
"Kami arahkan pemudik yang hendak kembali ke kota asalnya di Jabodetabek untuk menggunakan jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi karena sejak dua hari terakhir hingga dua hari ke depan kemungkinan jalur Puncak akan macet seiring tingginya volume kendaraan yang melintas," kata Doni di Cianjur, Kamis (5/5/2022).
Ia menjelaskan, sejak dua hari terakhir, volume kendaraan yang melintas setiap harinya lebih dari 10 ribu kendaraan berbagai jenis dengan tujuan mudik, tempat wisata dan bersilaturahim, sehingga menyebabkan macet yang cukup panjang dengan laju terhenti selama beberapa menit bahkan jam.
Seperti dilansir dari Antara, antrean terlihat mulai dari perbatasan Bandung Barat-Cianjur hingga Cianjur-Bogor tepatnya di kawasan Cipanas-Puncak, sebagian besar pengendara terjebak antrean hingga berjam-jam selama petugas berupaya melakukan rekayasa arus hingga sistem satu arah untuk mencairkan antrean.
Memasuki H+2 Lebaran 2022, pihaknya mencatat volume kendaraan yang melintas terus meningkat, sehingga satu hari sebelumnya pihaknya bersama Polres Bogor terpaksa menerapkan sistem satu arah menuju Bogor sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB untuk mengantisipasi macet total.
"Kami terapkan sistem satu arah sebagai upaya terakhir, ketika ekor antrean terus memanjang dengan laju kendaraan terhenti selama belasan menit. Untuk hari ini, menjelang petang kami akan terapkan kembali sistem satu arah karena ekor antrean kembali memanjang," kata Doni.
Â
Ambil Jalur Alternatif
Pihaknya terus mengimbau pengendara untuk mengambil jalur alternatif mulai dari Jalan Raya Bandung-Cianjur menuju Jonggol, dari Cianjur ke Sukabumi dan di Jalur Puncak-Cianjur dapat mengambil jalur alternatif Puncak II atau Jonggol.
Pantauan menunjukkan hingga Kamis sore, antrean kendaraan dengan laju terhenti mulai menghiasi jalur utama Cianjur hingga Puncak Pass.
Kendaraan yang terjebak antrean didominasi pemudik yang hendak kembali ke kota asalnya masing-masing sambil berwisata di kawasan Puncak-Cipanas.
Â
Advertisement
Jalur Puncak Diberlakukan Satu Arah
Polisi mulai memberlakukan one way atau satu arah di Tol Jagorawi-Puncak, Bogor, Jawa Barat. Polisi memprioritaskan bagi kendaraan yang hendak turun dan menuju Jakarta.
"13.13 WIB #Tol_Jagorawi Puncak DIBERLAKUKAN Satu Arah Prioritas Turun," demikian cuit Jasa Marga dalam akun Twitter @ptjasamarga dikutip Kamis (5/5/2022).
Puncak, Bogor, Jawa Barat masih menjadi tujuan bagi pelancong selama masa libur lebaran Idul Fitri 1443 H. Alhasil, lalu lintas yang menuju Puncak, Bogor mengalami kepadatan kendaraan.
Para pengendara yang hendak menuju atau melewati jalur Puncak diimbau untuk mencari alternatif jalan lain agar tak terjebak macet.
"09.35 WIB #Tol_Jagorawi Cawang - TMII - Cibubur - Bogor LANCAR. Ciawi KM 44 - Keluar Gadog KM 48 arah Puncak PADAT, kepadatan volume lalin. GUNAKAN JALUR ALTERNATIF," demikian cuit Jasa Marga dalam akun @ptjasamarga dikutip Kamis (5/5/2022).
Kepolisian memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa penerapan sistem one way atau satu arah di ruas jalan simpang Gadog menuju kawasan Puncak, Bogor. Langkah itu dilakukan untuk mengura kemacetan yang terjadi selama libur lebaran.
Â
Imbas
Imbas dari pemberlakukan sistem tersebut, kendaraan yang menuju ke Jakarta harus tertahan cukup lama.
Seorang pengendara asal Bogor, Jawa Barat, Susi bercerita tertahan selama enam jam atau dari pukul 14.00 WIB-20.00 WIB di Gadog, Bogor, akibat pemberlakuan sistem lalu lintas satu arah menuju ke Jakarta, Rabu malam.
Susi yang mengemudikan kendaraan dari arah Rumpin, Bogor menuju Jalan Pakancilan, mengaku serba salah karena sulit memundurkan maupun melajukan kendaraan. Susi pun tertahan di Simpang Gadog karena petugas kepolisian telah menutup jalur yang menuju Puncak Bogor dan memberlakukan satu arah ke arah Jakarta.
Menurut Susi, seharusnya sistem arus lalu lintas satu arah dapat diberlakukan berdasarkan durasi atau bergantian, agar pengendara tidak perlu menunggu lama di tengah perjalanan.
"Jangan sampai kami ada keperluan, mau pulang enggak bisa, mau maju enggak bisa, mau mundur enggak bisa. Serba salah jadinya," kata Susi.
Advertisement