Sukses

Angkasa Pura Siagakan 700 Personel Amankan Arus Balik Bandara Soetta

PT Angkasa Pura II (Persero) menyiapkan sebanyak 700 personel yang merupakan gabungan dari berbagai institusi untuk mengamankan arus balik Lebaran 2022 di Bandara Soekarno-Hatta.

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) menyiapkan sebanyak 700 personel yang merupakan gabungan dari berbagai institusi untuk mengamankan arus balik Lebaran 2022 di Bandara Soekarno-Hatta.

"Seluruh petugas operasional dan pengamanan dari berbagai institusi siaga penuh hingga 10 Mei mendatang," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaludin, saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, Sabtu (7/5/2022), seperti dilansir Antara.

Ia menjelaskan petugas operasional tersebut tersebar di sejumlah terminal yang ada di Bandara Soekarno-Hatta.

Ia menambahkan puncak arus balik Lebaran 2022 diperkirakan pada Ahad (8/5) 2022.

Meski demikian, peningkatan arus balik sudah dimulai sejak Jumat (6/5), di mana terdapat sebanyak 135.000 penumpang, baik yang berangkat maupun datang di Bandara Soekarno-Hatta. Sementara pergerakan pesawat, baik yang berangkat maupun menuju Soekarno-Hatta mulai diatas 1.000 penerbangan.

"Untuk keseluruhan AP II yang mengelola 20 bandara, total penumpang pada Jumat lalu mencapai 203.000 penumpang dan jumlah penerbangan mencapai 1.600 penerbangan. Jadi sudah mulai terasa puncak arus balik sejak kemarin," katanya.

2 dari 3 halaman

Puncak Arus

Diperkirakan puncak arus balik pada Ahad (8/5), dengan prakiraan jumlah penumpang mencapai 150.000 orang dan jumlah penerbangan mencapai 11.00 penerbangan.

Pihaknya terus memantau dan melakukan siaga penuh selama puncak arus balik bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan.

3 dari 3 halaman

Tingkat Ketepatan Waktu

Secara keseluruhan, kata dia, tingkat ketepatan waktu atau on time performance (OTP) hingga Sabtu (7/5/2022) mencapai 90,49 persen. Sementara OTP keberangkatan 92,17 persen dan OTP kedatangan mencapai 87,72 persen.

Untuk penerbangan yang mengalami keterlambatan sebanyak 43 penerbangan dan yang tepat waktu sebanyak 409 penerbangan, demikian Muhammad Awaludin.