Sukses

Polisi: Lalu Lintas Landai, One Way dari Semarang sampai Tol Japek KM 66 Ditunda

Polisi menunda penerapan kebijakan rekayasa lalu lintas one way pada ruas tol Semarang hingga Jakarta-Cikampek (Japek) pada arus balik Lebaran 2022 hari ini, Minggu (8/5/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menunda penerapan kebijakan rekayasa lalu lintas one way pada ruas tol Semarang hingga tol Jakarta-Cikampek (Japek). Adapun pertimbangan situasi arus lalu lintas.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo melaporkan, pada pukul 15.38 WIB tidak terjadi kepadatan kendaraan arus balik pemudik dari KM 414 sampai KM 66. Sehingga kebijakan one way ditunda untuk sementara waktu.

"Pelaksanaan One Way Semarang sampai KM 66 ditunda, karena arus dari Jateng dan Jabar siang ini melandai," kata Sambodo dalam keterangan tertulis, Minggu (8/5/2022).

Sambodo menerangkan, kepolisian hanya memberlakukan sistem contra flow pada KM 66 sampai KM 28. Dengan begitu masyarakat yang hendak mengarah ke Bandung bisa melintas di ruas jalan tol

"Contra Flow saat ini masih sampai KM 66 sampai KM 28. Jadi bagi yang mau ke Bandung bisa lewat tol," ujar dia.

Sebelumnya, Sambodo Punomo Yogo menerangkan, memilih memberlakukan one way dari KM 66 sampai KM 47, contra flow di KM 47 sampai KM 28, dan tidak ada rekayasa lalu lintas di KM 28 sampai Gerbang Tol Halim.

"Kenapa? Dengan adanya perubahan itu maka warga masyarakat yang akan ke Bandung itu masih bisa lewat, nanti dia dari KM 66 langsung ambil ke arah Cipularang," kata dia kepada wartawan, Minggu (8/5/2022).

Sambodo berharap kebijakan rekayasa lalu lintas mampu mengurai kepadatan di jalur arteri.

"Mudah-mudahan langkah ini bisa dilakukan relaksasi kita kosongkan dulu jalur arterinya sehingga ketika siang ada peningkatan arus dari Semarang, Jabar dan Jateng," ucap dia.

Nantinya, kata Sambodo, akan ada tindakan lebih lanjut begitu jalur arteri telah teratasi.

2 dari 4 halaman

Pecah Rekor Arus Balik H+4 Lebaran, 170.078 Kendaraan Kembali ke Jabotabek

Sebanyak 170.078 kendaraan dalam sehari telah melintas kembali ke Jabotabek dari arah Timur pada H+4 arus balik Lebaran 2022. Angka tersebut tercatat sebagai rekor arus balik tertinggi di sepanjang sejarah jalan tol di Indonesia.

"Volume lalu lintas kembali ke Jabotabek dari arah Timur (Surabaya, Solo, Semarang, Cirebon dan Bandung) mencapai 170.078 kendaraan. Angka ini naik 159% dari normal 2021, dan mengalahkan rekor tertinggi sebelum pandemi, yang terjadi pada Lebaran 2019 sebesar 166.444 kendaraan atau naik 2,2%," kata Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru dalam keterangan tertulis, Minggu (8/5/2022).

Heru mengatakan, arus lalu lintas pemudik dari arah Timur merupakan kumulatif arus balik di Jalan Tol Jakarta-Cikampek melalui dua gerbang tol yaitu GT Cikampek Utama untuk pemudik dari arah Jalan Tol Trans Jawa dan GT Kalihurip Utama untuk pemudik dari arah Jalan Tol Cipularang.

Adapun rinciannya, GT Cikampek Utama dengan jumlah 124.761, naik sebesar 272% dari normal 2021 sebesar 33.535 kendaraan. Sementara GT Kalihurip Utama dengan jumlah 45.317 kendaraan, naik sebesar 41% dari normal 2021 sebesar 31.968 kendaraan

Heru memprediksi volume kendaraan masih akan mengalami peningkatan pada hari ini, Minggu 8 Mei 2022. Meski lonjakan volume di Jalan Tol Jakarta-Cikampek luar biasa, namun kondisi lalu lintas dapat dikendalikan.

"Ini yang membedakan dari 2019. Pada tahun 2019 untuk mengurai lalin sebesar ini dibutuhkan waktu hingga 24 jam untuk menguras kepadatan luar biasa yang terjadi di berbagai segmen Jalan Tol Jakarta-Cikampek," terang dia.

"Tahun ini dengan perencanaan yang lebih matang, dan koordinasi yang jauh lebih intensif, relatif tidak terjadi kepadatan yang berarti di Jalan Tol Jakarta-Cikampek," imbuh dia.

3 dari 4 halaman

60 Persen Pemudik Beluk Kembali

Memasuki 6 hari usai lebaran, arus balik mudik 2022 masih belum sepenuhnya terjadi. Diprediksi masih ada 60 persen kendaraan pemudik yang belum memasuki wilayah Jakarta.  

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, hal tersebut berdasarkan data yang dikantonginya pada Sabtu 7 Mei 2022.

"Jumlah 60 persen itu menghawatirkan jika pemudik kembali secara bersamaan maka akan menyebabkan antrean panjang," kata Budi dalam keterangannya seperti dikutip pada Minggu (8/5/2022).

Dia menyampaikan, agar perjalanan arus balik balik tetap nyaman, masyarakat diharapkan mengikuti anjuran Pemerintah untuk menunda kepulangan.

Seiring dengan kebijakan pemerintah pemberian izin cuti bagi pekerja setelah tanggal 8 Mei 2022 dan juga kepada anak sekolah untuk sekolah melalui daring," jelas Budi.

Sementara itu, PT Jasa Marga mencatatkan ada 815 ribu kendaraan H+1 sampai H+3 Lebaran sebanyak 60 persen atau 1,2 juta kendaraan pemudik belum kembali ke Jabodetabek.3 dari 3 halaman

4 dari 4 halaman

Jasa Marga Klaim Pengendalian Arus Balik 2022 Jauh Lebih Baik dari 2019

PT Jasa Marga mengklaim pengendalian arus balik Lebaran 2022 lebih baik ketimbang arus balik 2019.

Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru mengatakan kali ini manajemen arus lalu lintas dinilai lebih siap. Salah satu contoh yaitu volume di Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang mengalami lonjakan luar biasa, namun kondisi lalu lintas dapat dikendalikan. 

“Yang membedakan dari 2019 untuk mengurai lalin sebesar ini dibutuhkan waktu hingga 24 jam untuk menguras kepadatan luar biasa yang terjadi di berbagai segmen Jalan Tol Jakarta-Cikampek” kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (8/5/2022).

"Tahun ini dengan perencanaan yang lebih matang, dan koordinasi yang jauh lebih intensif, relatif tidak terjadi kepadatan yang berarti di Jalan Tol Jakarta-Cikampek” dia menambahkan.

Heru menambahkan bahwa Jalan Layang MBZ sepanjang 38 km yang saat ini digunakan, juga mendukung kelancaran perjalanan tahun ini. 

Sementara itu, pada tahun 2019 Jalan Layang MBZ masih dibangun. Saat ini dengan adanya Jalan Layang MBZ menambah kapasitas Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebesar 4 lajur untuk kedua arahnya. Hal ini menambah kapasitas Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting, dari 6 lajur dua arah, menjadi 10 lajur.

Heru menjelaskan terdapat dua kunci manajemen arus lalu lintas mudik tahun ini. Yang pertama adalah penggunaan teknologi terkini dalam bidang road transportation, sebagai decision support system yang mendukung keputusan pimpinan puncak di Kepolisian dan Jasa Marga dalam memutuskan penanganan volume lalu lintas yang jumlahnya luar biasa.

Selain itu, koordinasi lintas sektoral yang sangat intensif dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara komprehensif.

"Tiga bulan sebelum arus mudik, bahkan sebelum adanya keputusan pelonggaran perjalanan antar kota, kami bersama-sama dengan pemangku kepentingan sudah membahas intensif perencanaan arus mudik, dengan berbagai skenario, untuk mengantisipasi apapun kebijakan Pemerintah Pusat soal mudik”, tutur Heru.