Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Bogor memberlakukan aparatur sipil negara (ASN) work from home (WFH) usai libur cuti Lebaran 2022.
Seperti diketahui, Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) resmi menyetujui usulan WFH bagi ASN setelah libur Lebaran 2022.
Baca Juga
"Untuk ASN sudah diatur oleh sekretariat supaya masih WFH selama sepekan. Jadi pelayanan tidak ada masalah, semua bisa diatur," kata Bima Arya usai menggelar halal bihalal dengan unsur Muspida dan pejabat eselon 2 dan 3 di Plaza Balai Kota Bogor, Senin (9/5/2022).
Advertisement
Selain WFH bagi ASN, Pemkot Bogor juga memperpanjang libur sekolah untuk semua jenjang selama tiga hari atau sampai tanggal 12 Mei.
"Kalau sekolah kita sambut dengan baik. Tinggal kita sosialisasikan itu ke sekolah untuk menahan diri dulu tidak PTM karena menghindari ekses dari itu," ujar Bima.
Sementara itu, Kepala Bidang Kepegawaian pada BPKSDM Kota Bogor Elyis Sontikasyah sesuai surat edaran BKPSDM bahwa pegawai ASN di Kota Bogor yang melaksanakan tugas kedinasan di rumah atau WFH sebesar 25%.
"Untuk work from office (WFO) sebesar 75 persen dengan menerapkan protokol kesehatan," kata Elyis.
Elyis menyebutkan total jumlah ASN di Kota Bogor sebanyak 6.767 pegawai, yang mengajukan cuti dari awal April sampai dengan awal Mei berjumlah 459 orang.
"Alasan cuti beragam, ada yang sakit, cuti tahunan, cuti besar, dan melahirkan," bebernya.
Tito Karnavian Izinkan ASN Kemendagri dan BNPP Terapkan WFH Pasca Libur Lebaran
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengizinkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) untuk memberlakukan sistem bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) pasca libur Lebaran.
Adapun kapasitas WFH yang diberlakukan bagi ASN di lingkungan Kemendagri dan BNPP, yakni sebanyak 50 persen. Sementara 50 persen lainnya bekerja dari kantor atau Work From Office (WFO).
"Kemendagri dan BNPP boleh WFH 50 persen," kata Tito dalam keterangannya, Minggu (8/5/2022).
Dia menjelaskan, WFH ini akan diterapkan mulai Senin (9/5/2022) hingga Jumat (13/5/2022). Itu artinya, para ASN bisa kembali bekerja secara normal mulai Senin (16/5/2022).
Oleh karena itu, Tito pun telah memerintahkan seluruh pimpinan Unit Kerja Eselon I di lingkungan Kemendagri dan BNPP untuk mengatur penerapan kebijakan WFH tersebut secara internal masing-masing.
Menurut dia, ini adalah langkah pihaknya pihaknya mendukung usulan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait penerapan kebijakan WFH tersebut.
"Kita mendukung saran Kapolri untuk mengurangi beban lalu lintas arus balik menuju Jabodetabek," kata Tito.
Sebelumnya, Jenderal Listyo Sigit menyarankan instansi pemerintah dan swasta untuk menerapkan kebijakan WFH setelah momen lebaran berakhir. Dia mengatakan kebijakan WFH dapat diterapkan selama satu minggu setelah arus balik libur Idulfitri.
"Kami juga mengimbau untuk mengurai arus balik, khususnya bagi instansi- instasi baik itu swasta atau pemerintah yang masih memungkin untuk satu minggu ini, bisa melaksanakan aktivitas dengan menggunakan media yang ada, seperti online maupun work from home,” ungkap Jenderal Listyo Sigit kepada awak media.
Advertisement
Dapat Dukungan Menpan RB
Sementara, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo setuju dengan usul Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar instansi pemerintah menerapkan kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.
Hal ini untuk mengurai kemacetan saat puncak arus balik yang diprediksi terjadi 6 sampai 8 Mei 2022.
Tjahjo pun meminta seluruh pejabat pembina kepegawaian (PPK) agar mengatur jadwal WFH di instansi masing-masing. Menurut dia, WFH bisa diterapkan selama satu minggu setelah puncak arus balik lebaran pada 8 Mei 2022.
"Saya setuju dengan pendapat Kapolri agar instansi pemerintah menerapkan kebijakan WFH. Seluruh PPK diharapkan mengatur pembagian jadwal agar penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan," kata Tjahjo dikutip dari siaran persnya, Sabtu (7/5/2022).
Dia menegaskan WFH tidak akan mengganggu pelayanan, urusan administrasi, serta layanan pemerintahan lainnya.
Sebab, kini instansi telah menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang memungkinkan aparatur sipil negara (ASN) bekerja tanpa batas ruang dan fleksibel menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang telah digunakan saat ini.
Tjahjo menilai penerapan WFH merupakan ide yang baik setelah para ASN dan keluarganya kembali dari kampung halaman. Selain itu, kata dia, sistem kerja dari rumah juga bisa dijadikan kesempatan untuk isolasi mandiri selama beberapa hari kedepan.
"WFH juga bisa jadi kesempatan untuk isoman agar mencegah adanya pertambahan kasus Covid-19," jelas Tjahjo.
DPR Juga Mendukung
Anggota Komisi III DPR RI, Andi Rio Idris Padjalangi, mendukung Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo yang mengusulkan sistem kerja dari rumah (WFH) bagi instansi pemerintah, swasta, dan perusahaan untuk mencegah kepadatan pada saat arus balik Lebaran 2022.
"Langkah tersebut sudah tepat, Kapolri tinggal melakukan komunikasi dan koordinasi kepada pihak pihak terkait agar WFH dan wacana perpanjangan liburan sekolah dapat bersamaan," kata Andi Rio seperti dilansir Antara.
Langkah tersebut, menurut dia, agar kemacetan pada arus balik Lebaran 2022 dapat terurai sesuai dengan harapan semua pihak.
Ia mendorong agar wacana WFH dapat segera mendapatkan dukungan dan terealisasi sepenuhnya oleh seluruh pihak.
"Hal itu untuk memastikan dan menjawab kebingungan para pekerja yang hendak melakukan arus balik Lebaran agar tidak terburu-buru dan tidak bersamaan dengan mengatur jadwal arus balik ke Jakarta," ujarnya.
Andi Rio menilai langkah pencegahan kemacetan merupakan salah satu upaya memberikan keselamatan dan menjaga kesehatan bagi para pemudik.
Advertisement