Liputan6.com, Jakarta Sejumlah pihak angkat bicara terkait insiden ambruknya seluncuran Kolam Renang Kenjeran Park atau Waterpark Kenpark Kenjeran, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Salah satunya Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Ketua Harian YLKI Tulus Abadi menduga, peristiwa nahas yang melukai 16 orang itu terjadi akibat kelalaian dari pihak pengelola tak mengecek ulang kelaikan wahana seluncuran di area wisata tersebut.
"Kepolisian musti mengusut tuntas ambrolnya seluncuran Water Park di Kenjeran Surabaya (Kenpark SUrabaya). Karena hal tersebut merupakan keteledoran pihak pengelola, yang tidak mengecek ulang keandalan dan kelaikan teknis area bermain tersebut," kata Tulus kepada wartawan, dikutip Senin 9 Mei 2022.
Advertisement
Baca Juga
Tulus menilai seharusnya pengelola tempat wisata setempat aktif melakukan pengecekan kelaikan wahana untuk menjamin keselamatan pengunjung.
"Apalagi di saat peak season seperti mudik lebaran," tekan Tulus.
Tak hanya itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga angkat bicara. Ia memberi peringatan kepada pihak pengelola usai kecelakaan wahana air Kenjeran Park karena tidak mengutamakan keselamatan pengunjung pada fasilitas yang dimiliki.
"Kami ingin manajemen Kenjeran Park segera melakukan evaluasi secara keseluruhan demi keselamatan pengunjung," ujar Eri Cahyadi.
Eri juga meminta kepada pihak pengelola untuk bertanggung jawab ke seluruh korban yang mengalami cedera. Bukan itu saja, ia juga ingin pihak pengelola bertanggung jawab dan memastikan, bahwa tempat wisata di Kota Surabaya aman bagi wisatawan.
Berikut sederet tanggapan berbagai pihak terkait insiden ambruknya seluncuran Kolam Renang Kenjeran Park atau Waterpark Kenpark Kenjeran, Kota Surabaya, Jawa Timur dihimpun Liputan6.com:
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. YLKI
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas penyebab ambrolnya seluncuran Kenjeran Park (Kenpark) di Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu 7 Mei 2022. Diketahui, 16 orang yang tengah memakai seluncuran tersebut jatuh dan terluka dalam peristiwa nahas tersebut.
Ketua Harian YLKI Tulus Abadi menduga, peristiwa nahas itu terjadi akibat kelalaian dari pihak pengelola yang tidak mengecek ulang kelaikan wahana seluncuran di area wisata tersebut.
"Kepolisian musti mengusut tuntas ambrolnya seluncuran Water Park di Kenjeran Surabaya (Kenpark SUrabaya). Karena hal tersebut merupakan keteledoran pihak pengelola, yang tidak mengecek ulang keandalan dan kelaikan teknis area bermain tersebut," kata Tulus kepada wartawan, dikutip Senin 9 Mei 2022.
Tulus menyampaikan, seharusnya pengelola tempat wisata setempat aktif melakukan pengecekan kelaikan wahana untuk menjamin keselamatan pengunjung. "Apalagi di saat peak season seperti mudik lebaran," tekannya.
YLKI pun mengimbau seluruh pengelola tempat wisata dan pemerintah daerah untuk mengecek ulang kelaikan wahana bermain pengunjung. Sehingga, peristiwa nahas tersebut tidak terulang kembali.
"Seharusnya para pengelola tempat bermain harus di cek ulang keandalannya, demi aspek keamanan dan keselamatan penggunanya. Hal ini boleh jadi merupakan keteledoran dari pihak regulator/pemda yang abai terhadap pengawasan yang seharusnya dilakukan," tutup Tulus.
Â
Advertisement
2. Wali Kota Surabaya
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberi peringatan kepada pihak pengelola paska kecelakaan wahana air Kenjeran Park, karena tidak mengutamakan keselamatan pengunjung pada fasilitas yang dimiliki.
"Kami ingin manajemen Kenjeran Park segera melakukan evaluasi secara keseluruhan demi keselamatan pengunjung," ujar Eri Cahyadi, Minggu 8 Mei 2022.
Saat menjenguk korban kecelakaan wahana air Kenjeran Park di RSUD Dr Soetomo, Eri Cahyadi sempat bertemu Abdul Malik Sadin, dia adalah orangtua dari tiga korban yang mengalami cedera serius ketika kejadian. Hingga kini, ketiga anak Abdul, masih dalam perawatan medis.
"Saya yakin beliau orang kuat, karena bapak ini anaknya tiga sekaligus kecelakaan di wahana tersebut. Maka dari itu, ini jadi pembelajaran betul bagi pengelola tempat wisata, bagaimana pengelola harus selalu melihat keamanannya dan kekuatan permainannya, karena kan pandemi kemarin sudah lama nggak dipakai," ucapnya.
Wali Kota yang akrab disapa Cak Eri itu juga meminta kepada pihak pengelola untuk bertanggung jawab ke seluruh korban yang mengalami cedera.
Bukan itu saja, ia juga ingin pihak pengelola bertanggung jawab dan memastikan, bahwa tempat wisata di Kota Surabaya aman bagi wisatawan.
"Saya minta kepada manajemen untuk melakukan tanggung jawab dan bersinergi, bagaimana manajemen bisa memberikan kepastian bahwa tidak semua tempat wisata di Surabaya seperti ini," ujar Eri.
Ia menekankan kembali kepada setiap investor yang memiliki tempat wahana wisata di Surabaya, tentu harus memiliki izin. Disamping itu, juga harus diimbangi dengan perawatan berkala agar tidak terjadi lagi hal serupa di tempat wisata lain, di Kota Surabaya.
"Dalam pemeliharaan itu kan milik swasta, jadi kalau pemeliharaan ini dilakukan oleh investor, maka harus bisa menjamin layak fungsi wahananya. Oleh karena itu, kita nanti lakukan evaluasi di tempat wahana atau wisata lainnya," ucapnya.
Ia menambahkan, setiap pengelola atau investor yang mempunyai tempat wahana atau wisata juga harus memberikan laporan hasil kelayakan.
Selain itu, pengelola atau investor harus tahu kondisi fasilitasnya, karena setiap fasilitas permainan atau wahana harus sesuai dengan kapasitasnya.
"Terkait evaluasi, itu semua sudah dilakukan atau belum oleh pengelola nanti kita cek lagi. Kalau tadi dengan dengar ceritanya ada wahana yang kelebihan beban, nah itu kan harus ada yang jaga dan harus sesuai maksimal wahananya, kalau nggak sesuai ya ambruk. Kita lihat dulu hasil evaluasinya, sembari menunggu hasil penyelidikan dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak," jelas Eri.
Â
3. Gubernur Jawa Timur
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, tercatat 17 orang menjadi korban insiden runtuhnya wahana perosotan Kolam Renang Waterpark Kenjeran (Kenpark) Surabaya.
"Korban mayoritas anak-anak dan remaja dan telah mendapat penanganan medis di RSUD Dr. Soetomo dan RS Dr. Soewandhi Surabaya," ujarnya, Minggu 8 Mei 2022.
Khofifah menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan berbagai pihak. Di antaranya Wali Kota Surabaya dan pengelola Kenpark guna investigasi menyeluruh atas penyebab tragedi tersebut.
"Hari ini, seperti yang sudah terkonfirmasi, kami melihat di lapangan ada bagian dari Cycle Waterpark yang patah," ungkapnya.
Khofifah menuturkan bahwa menurut penjelasan tim manegemen Kenpark Paul wahana perosotan telah mengalami proses kalibrasi pada tahun lalu. Bahkan, kalibari berkala juga telah dilakukan dua tahun lalu.
"Saya tadi bertanya pada Pak Paul, Manager Kenpark, proses kalibrasinya bagaimana. Rupanya dua tahun lalu sudah dilakukan kalibrasi, tahun kemarin terkonfirmasi juga dilakukan kalibrasi," ucap Khofifah.
Sementara itu proses investigasi juga tengah berjalan, baik dari Kepolisian maupun yang utama dari pihak konstruksi White Water Canada.
"Kita berharap bahwa proses investigasi yang tengah dilakukan oleh Polres Tanjung Perak dan White Water Canada, bisa membuat kejadian ini menjadi terang benderang," katanya.
Di samping berjalannya proses investigasi, pemerintah juga memprioritaskan penanganan medis hingga Psychosocial Therapy (terapi psikososial) bagi para korban.
Selain mengalami cidera secara fisik, proses penyembuhan trauma bagi pada korban juga diharapkan bisa beriring di dua rumah sakit serta berlanjut sampai ke rumah.
"Bagaimana penanganan medis seiring dengan penanganan psychosocial therapy ini dapat kita maksimalkan. Yang sudah kembali ke rumah, Pak Wali nanti akan mengirimkan tim Trauma Healing yang dimiliki oleh PSM-PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) kita," ujar Khofifah.
Khofifah menyampaikan rasa prihatin atas kejadian ini. Semoga semua korban kejadian ini lekas membaik, seluruh keluarga korban yang tertimpa musibah diberi kesehatan, kesabaran dan kekuatan oleh Allah SWT.
"Kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh penyelenggaraan wahana wisata khususnya water park dan yang serupa. Semua Kepala Daerah saya minta melakukan pengecekan ulang atas wahana wisata yang ada. Pastikan proses kalibrasi dilakukan secara rutin. Pastikan semua alat permainan aman dan laik digunakan," ucapnya.
Khofifah juga menguatkan kembali pernyataannya bahwa dirinya maupun semuanya ikut merasakan kesedihan dari keluarga yang sedang tertimpa musibah.
"Ke depan kita harus lebih intensif melakukan kalibrasi atau uji petik keamanan dan kelaikan semua alat permainan agar hal serupa tidak terjadi lagi," jelas Khofifah.
Â
Advertisement
4. Menko PMK
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengimbau pengelola tempat wisata atau tempat bermain mengecek kondisi wahana yang yang ada. Hal ini untuk menghindari insiden seluncuran ambrol yang di Kenjeran Park.
"Tolong dicek kondisi dari wahana yang dipunyai, terutama wahana yang punya risiko. Dicek validasinya dan dicek kondisinya kalau itu kreatornya dari luar negeri sering dicek agar kondisinya aman," ujarnya usai menjenguk korban insiden tersebut di RSUD dr. Soetomo dan RSUD Soewandhie Surabaya, Minggu 8 Mei 2022.
Petugas diminta benar-benar mengawasi pengunjung yang memakai wahana itu, jangan sampai penggunaannya melampaui atau melanggar prosedur yang seharusnya.
"Apalagi yang mempunyai risiko tinggi, jangan sampai ditinggalkan dan harus betul-betul waspada, namanya anak bermain," ucap Muhadjir.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu berharap musibah ambrolnya seluncuran kolam renang Kenpark Surabaya adalah yang terakhir.
"Karena target dari pemerintah kami upayakan kondisi lebaran tahun ini betul-betul menjadi titik tolak untuk menuju ke masa transisi pandemi ke endemi, salah satunya dibuka fasilitas umum termasuk tempat rekreasi," ujar Muhadjir.
Selain itu, Muhadjir memastikan kondisi korban ambrolnya wahana wisata air seluncuran kolam renang Kenjeran Park Surabaya dalam kondisi baik dan sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Sore ini saya bersama ibu Gubernur Jawa Timur dan Wali Kota Surabaya menjenguk anak-anak dan beberapa orang yang kemarin mengalami insiden di Kenpark. Kami ingin ngecek kondisinya," ucapnya.
Muhadjir mengatakan, sebelumnya dia dan rombongan telah menjenguk korban yang saat ini dirawat di RSUD Soewandhie Surabaya. Menurut dia kondisi korban di RSUD Soewandhie cukup baik.
"Kondisi di sana (RSUD Soewandhie) cukup baik, yang agak berat di sini (RSUD dr. Soetomo) tapi insyallah ditangani dokter yang sangat berkompeten sehingga mudah mudahan semuanya bisa terselesaikan dengan baik," jelas Muhadjir.
Â
*** Terdapat kekeliruan dalam penggunaan foto dalam berita ini murni karena kesalahan redaksi. Sehingga redaksi menarik foto tersebut dari pemberitaan dan meminta maaf pada pihak yang dirugikan akibat kekeliruan tersebut.