Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengkritik sikap DPR RI yang menggarkan uang masyarakat untuk gorden di rumah dinasnya.
Padahal, saat ini Indonesia tengah berusaha memulihkan ekonomi yang terhantam pandemi Covid-19.
Advertisement
Baca Juga
Giring menuturkan PSI sudah melakukan berbagai survei untuk mengecek harga gorden di pasaran. Untuk itu, dia heran DPR RI menganggarkan gorden untuk rumah dinas hingga Rp 43,5 miliar.
"Kita bingung harganya seharusnya enggak seperti ini. Ironinya adalah di tengah-tengah pandemi Covid-19 dimana ekonomi kita sedang recovery, kenapa ada isu-isu pengadaan gorden seperti ini yang luar biasa fantastis harganya," kata dia dalam konferensi pers di Kantor DPP PSI Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022).
Dia pun meminta DPR RI untuk membatlkan rencana pengadaan gorden rumah dinas. Giring menilai seharusnya DPR RI memperlihatkan kinerja yang mumpuni, baik dalam pengawasan, pembuatan undang-undang, dan menyusun anggaran.
"Bersamaan dengan itu, kami juga sangat berharap DPR mampu bersikap cermat dan adil menyusun anggaran untuk diri sendiri. Kalau untuk diri sendiri saja amburadul, bagaimana kita bisa berharap DPR bisa mengawasi anggaran yang diajukan kementerian atau lembaga negara?" jelasnya.
Giring menjelaskan PSI membuat gerakan 'Koin untuk Gorden Rumah Dinas DPR' yang dimulai 12 sampai 27 Mei 2022. Gerakan ini bentuk keprihatinan, kritik, dan sarkasme terhadap DPR yang menggunakan uang rakyat untuk hal yang tak prioritas
"Tak ada boleh ada sepersen pun uang rakyat yang digunakan serampangan dan tidak adil. Masa sampai kita harus patungan untuk gorden DPR RI," ujar Giring.
Â
Pengumpulan Koin
Adapun pengumpulan koin akan dipusatkan di DPP PSI di Jalan Wahid Hasyim Nomor 194 Jakarta Pusat.
Nantinya, koin yang berhasil terkumpul akan diserahkan ke DPR melaui kesekjenan.
Direktur Advokasi Kebijakan Publik DPP PSI Furqan AMC mengatakan, nantinya jika gorden itu ditolak oleh pihak DPR, nantinya akan diberikan kepada pihak yang membutuhkan.
"Kalaupun diitolak, maka kita akan persembahkan untuk mengganti gorden rumah rakyat yang betul-betul membutuhkan gorden. Kita akan cari rakyat yang betul-betul membutuhkan gorden tapi enggak sanggup," kata dia.
Â
Advertisement
Polemik Gorden DPR
Sebelumnya, Polemik pengadaan gorden rumah dinas (rumdin) para anggota DPR RI berlanjut. Kali ini, pemenang tender gorden DPR mendapat sorotan lantaran yang terpilih adalah penawar harga tertinggi sebesar Rp 43,5 miliar.
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menjelaskan anggaran Rp48,7 miliar gorden rumah dinas dialokasikan untuk 505 unit rumah. Dengan rata-rata gorden satu unit rumah sebesar Rp80-90 juta.
"Di tahun 2022 ini baru didapatkan alokasi anggaran penggantian gorden dan hanya anggaran ini hanya bisa dialokasikan untuk 505 unit rumah. Hanya untuk 505 unit rumah itu per rumahnya rata rata sekitar Rp 80 juta sekian sama pajak Rp 90 jutaan per rumah," ujar Indra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/3/2022).
Gorden digunakan untuk 11 ruangan. Lantai satu yang terdiri dari jendela, ruang tamu, dua pintu jendela ruang keluarga, tiga jendela ruang kerja, empat ruang tidur utama, lima jendela dapur, enam jendela tangga.
Sementara di lantai dua untuk dua jendela ruang tidur anak, jendela ruang keluarga dan jendela ruang tidur asisten rumah tangga.
"Jadi ada 11 item tersebut dari angka yang saya sebutkan Rp80 juta sekian dan itu pagu anggaran tahun 2022 sebesar 48.745.624.000 untuk harga perkiraan dari konsultan perencana atau konsultan estimate nah untuk harga perkiraan sendiri, kami itung include dengan PPN 11 persen sebesar Rp 45.767.446.332," jelas Indra.